DFM;6

205 23 0
                                    

.
.

"Renjun,kau sudah selesai siap-siapnya?"

"Nee Eomma,Renjun akan turun sebentar lagi"

Renjun mengambil ponselnya yang ada di atas nakas lalu dengan segera keluar dari kamarnya.

Ia tersenyum saat melihat Eomma nya yang sedang menunggunya diruang tamu.

"Kajja Eomma"

"Waaah,anak Eomma sangat cantik"

"Ah Eomma jangan memujiku seperti itu"

"Yasudah ayo"

"Nee"

.
.

"Kau tau Jisung,sebentar lagi Renjun akan sampai ke sini"

"Renjun akan berkunjung ke rumah?"

"Nee,kau senang kan"

"Tapi....apa dia masih mengingat kenangannya disini?"

"Eomma tidak yakin"

"Gwenchana Eomma,dia pasti akan mengingatnya kembali"

"Nee,semoga saja"

.
.

Mobil yang Renjun dan Eomma nya tumpangi sudah sampai dihalaman rumah yang lumayan megah itu.

Keduanya turun dari mobil.

"Ini rumah siapa Eomma?"

"Nanti juga kau tau"

Keduanya berjalan menuju pintu depan rumah tersebut.

Ting Tong
Ting Tong

Tak lama pintu itu terbuka menampilkan seorang wanita cantik.

'bukankah dia orang yang berada dirumah sakit juga saat aku sadar?'

"Ayo silahkan masuk"

Mereka memasuki rumah itu.

Setelahnya mereka duduk di sofa ruang tamu sambil mengobrol,tapi tidak dengan Renjun yang hanya sesekali menimpali jika ditanya.

Renjun melihat sekeliling ruangan ini.
Sepertinya tidak asing,pikir Renjun.

Lalu pandangannya tanpa sengaja bertemu dengan seseorang yang sedang berjalan menuruni tangga.

"Jisung,kemarilah"ucap sang ibu.

"Nee"

Setelah sampai,Jisung membungkukkan badannya dengan sopan.

"Selamat pagi Eomma"ucap Jisung.

"Nee,selamat pagi juga Jisung"

Jisung mengalihkan pandangannya ke arah Renjun yang juga sedang menatapnya.

"Selamat pagi.... Renjun"

"Nee....selamat pagi juga"

'aku masih mengingat jelas apa yang dia lakukan dan katakan semalam'

Merasa diperhatikan,Jisung pun tersenyum kepada Renjun yang sepertinya sedang melamun.

Melihat Jisung tersenyum membuat Renjun tersadar dari lamunannya,dengan cepat Renjun mengalihkan pandangannya ke sembarang arah.

'apa apaan dia senyum seperti itu!'- batin Renjun yang merasa sedikit tidak suka.

Jisung pun duduk di samping sang ibu.
Tatapannya masih mengarah ke Renjun yang terlihat begitu cantik dan imut dalam satu waktu.

Renjun masih saja asik memperhatikan sekeliling.saat pandangannya ia bawa ke depan, tatapannya bertemu dengan tatapan Jisung yang sedang melihatnya dengan tatapan memuja?.

Hingga kaki ibu Jisung menyentuh kaki anaknya,barulah Jisung tersadar dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah sang ibu.
Dan hanya dibalas senyum cantik sang ibu.

"Renjun mau jalan-jalan ke taman belakang tidak?"

"Eh?mmm....boleh Tante"

"Tapi dengan Jisung ya?"

Renjun melihat kearah Jisung dan dibalas senyuman oleh Jisung.

"I-iya tidak apa-apa Tante"

"Yasudah. Jisung,ajak Renjun jalan-jalan di taman ya?"

"Nee Eomma,ayo"

Jisung bangkit dari duduknya diikuti Renjun.

"Sebenarnya tempat ini adalah tempat favorit mu ketika berkunjung ke sini"ucap Jisung tiba-tiba.

'dia mulai lagi'

"Kau sering bersantai-santai disini"ucap Jisung saat mereka sampai di gazebo kecil disana.

"Kau sering bersantai-santai disini"ucap Jisung saat mereka sampai di gazebo kecil disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau.....sering menyuruhku mengumpulkan bunga-bunga yang jatuh lalu kau akan melemparkannya hingga seperti hujan bunga"

Kini mereka duduk di gazebo itu.

"Kau lihat bunga anggrek merah itu?"tanya Jisung sambil menunjuk bunga yang tak jauh dari mereka.

"Kau lihat bunga anggrek merah itu?"tanya Jisung sambil menunjuk bunga yang tak jauh dari mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun mengangguk samar.

"Itu adalah bunga favorit mu.kau bilang, bunga itu adalah lambang dari harapan.kau menyebut dirimu sama seperti bunga itu, memiliki banyak harapan"

'aku memang menyukai bunga itu,tapi aku tak pernah bilang seperti itu'

"Dan sekarang aku pun menyukai bunga itu,karena sekarang aku memiliki banyak harapan"

"Bahkan harapan terbesar ku sekarang adalah seseorang kembali mengingatku"




















.
.
.

TBC

Don't forget me -SungRen-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang