Satu - Bertemu

5 1 0
                                    

"Kita akhiri sampai disini. Terimakasih."
Lantas, seluruh hadirin yang memenuhi ruang rapat BEM milik Seoul National University segera berdiri dan satu persatu beranjak pergi.

"Waah, kau memimpin rapat dengan sangat baik, Ta!" Ujar seseorang sembari menepuk punggung pria yang baru saja bangkit dari kursi pemimpin rapat. "Udah ketebak, pasti gue yang ajarin. Iya kan, Ta?" Sahut seseorang yang lain masih dengan memukul punggung temannya itu.

"Sembarangan," itulah jawaban singkat yang keluar dari mulut pria si pemimpin rapat itu, dengan memasukkan tangan ke saku celana ia melangkah pergi dengan santai meninggalkan kedua sahabatnya.

"Heyy, Asta Semesta Langit Biru.." belum selesai kalimat itu keluar, pria yang akrab dipanggil 'Asta' kini benar-benar menghilang.

"Semesta! Heyy Harta Tahta Asta pecinta SENJAA!" Kedua sahabat itu berteriak di koridor, mengejar langkah kaki Asta yang sudah jauh meninggalkan mereka. Akan tetapi, langkah keduanya terhenti akibat seorang gadis yang kini berdiri di hadapan mereka, menghalangi jalan. Tentu saja mereka terlihat bingung, ada apa dengan gadis ini?

Sang gadis pun bersuara,
"Maaf kak, ada yang bisa saya bantu?" Perntanyaan gadis tersebut semakin membuat dua sahabat itu bingung. Keduanya saling tatap-menatap.

"Hmm maaf, tapi, kami tidak meminta bantuan."

"Bukannya kakak memanggil saya, tadi?"
Lagi, pertanyaan itu semakin membuat keduanya kebingungan.

"Kami bahkan tidak tahu namamu. Kau siapa?" Tanya salah satu diantara dua sahabat itu.

 Kau siapa?" Tanya salah satu diantara dua sahabat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku Senja kak, dari divisi humas." Jawab sang gadis sembari membungkuk, memperkenalkan diri. Kedua sahabat yang kebingungan tadi, akhirnya memahami situasi. Ya, mereka memang menyebut nama gadis itu, tapi tidak bermaksud memanggilnya. Mereka bahkan baru tahu ada yang bernama Senja di universitas ini.

"Ohh..ya, hai senja. terimakasih untuk tawarannya, tapi kami tidak bermaksud memanggilmu." Kedua sahabat itu kini pamit dari hadapan sang gadis sebab seruan Asta dari kejauhan yang meminta mereka agar cepat.

Kedua sahabat itu segera menghampiri tempat di mana Asta berdiri, menunggu sembari menatap tingkah laku para sahabatnya itu.

"Kalian mencari mangsa lagi, huh?" Ketus Asta saat dua sahabatnya tiba di sampingnya.

"Heyy kau ini! Kami ini orangnya setia!" Ujar salah satu diantara mereka tak terima.

"Lalu tadi apa?"

Keduanya merangkul bahu Asta, mengajak untuk melanjutkan langkah mereka menuju kantin kampus. "Hanya lucu saja, namanya. Senja. Haha, aku baru tahu ada nama begitu."

Sementara kedua sahabatnya mengoceh perihal nama yang lucu, Senja, Asta menoleh ke belakang sambil melangkah pelan. Tanpa ia sadari, dua sekawannya kini mendahuluinya. Asta masih sibuk menoleh ke belakang, seakan tengah mencari sesuatu.

Aksara SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang