Prolog

5 0 0
                                    

"Woi Oper bola nya kesini, cepetttt"

"Ke Gue aja jangan ke dia"

Ketika Bola di tendangkan semua orang langsung berlari ke arah bola tersebut, dan akhirnya mereka berebut bola di satu tempat secara bergerombol.

Begitulah jika perempuan yang bermain Bola, bola kemana pasti semuanya akan menghampiri bola dengan rusuh dengan berteriak.

Kelas XII IPA 2 sedang ada jam Olahraga, di mana jadwal nya adalah permainan Sepak Bola, Para laki-laki sudah mendapatkan giliran nya, tentunya jika laki-laki yang bermain lebih rapih dan menggunakan strategi, tetapi jika yang main perempuan, seperti sekarang ini, yaa cuman ada dua kata untuk menggambarkan, rusuh dan heboh.

"Woy yang bener main bolanya  jangan ngegerombol" Ujar Vian, sang ketua kelas yang menempati XII IPA 2, yang duduk di pinggir lapangan bersama teman laki-laki  lainnya.

"Lo pada ngegerombol kaya mau ngehadang sawer ibu-ibu kampung aje" ujar Edo

"Gitu tuh cewek kalo main bola, bola kemana, lari kemana, nendangnya apa, teriaknya juga kedengeran kemana mana"

Sementara di lapangan masih saja Heboh, sekarang Bola ada di kaki Aqila,

"Qil, oper sini Qil" Kata teman satu team Qila, Yuna.

"ke Gue aja Qil, si Yuna udah di hadang sama Siska" ujar Salsa.

Aqila pun bingung harus mengoper bola kepada siapa, semua teman team nya ada yang menjaga.

Akhirnya dengan tekad dan keberanian penuh Aqila menedang bola menuju Gawang langsung.

Ketika bola sudah di tendang, bukan nya menuju gawang, bola itu melambung ke atas gawang dan mengenai punggung seseorang.

"Mampus Lo Aqila" ujar Siska sahabat Aqila.

Aqila yang menendang pun harap-harap cemas.
Akhirnya dia menghampiri orang itu, sedikit berlari.

Ia melihat orang itu yang sedang membelakanginya sembari memegang bola yang ia tendang tadi.

"eumm Sorry, gue ga sengaja" Ucap Aqila pelan.

Orang itu berbalik, melihat sekilas ke Arah Aqila lalu langsung menundukan kepalanya,

Aqila tertegun sepersekian detik,

Dia....

Orang itu memberikan Bola nya kepada Aqila, Aqila menerima tanpa menyentuh tangan nya.

Karena Aqila tau, Orang itu sangat menjaga pandangan dan sentuhan yang bukan Mahram nya.

"Gu-gue -ee tadi nggak -gak sengaja, serius" ucap Aqila gugup.

"Gapapa" ucap orang itu, melihat ke arah lain.

Saat mendengarkan suaranya,mata Aqila menutup merasakan suara yang indah merdu masuk kedalam telinganya, suara itu sangat menenangkan, Aqila sangat menyukainya.

Orang itu berlalu begitu saja, di rasa mungkin menurut nya sudah tak ada hal lain.

Aqila menyentuh Dada nya, merasakan debaran yang sangat kencang di dalam sana.

Nara Aqila Humaira.
Mengenal sosok nya.
Dia Muhammad Arya Alnair.
Dari kelas sebelah, XII IPA 1

Ini pertama kalinya Dia berbincang dengan sosok yang selama ini ia kagumi, menatap sedekat ini dengan nya.

Biasanya Aqila akan memperhatikan Arya dari kejauhan saja, tanpa ada yang tahu jika diam-diam seorang Aqila menyukai seorang seperti Arya.

Arya adalah sosok yang sangat menjaga syariat Islam, dia adalah pria tampan yang digilai banyak wanita, tetapi karena kesholehan nya banyak wanita yang segan untuk mendekati atau mengejar nya.

Sementara sosok Aqila, Dia Begitu cantik banyak sekali pria yang mengajak nya berpacaran tiap harinya, tetapi Aqila menolak nya. Entah lah Dia tak ingin membuang waktu untuk Pacaran, toh katanya Pacaran itu Dosa kan? Jadi Aqila pikir dosa nya sudah banyak, setidaknya dia tidak menambah dosa lagi dengan berpacaran.

Aqila tersenyum cerah, berbalik menuju lapangan disana teman-teman nya yang khawatir, tetapi dia berbalik dengan senyuman membuat teman-teman nya heran.

"kenapa lo? Dia maafin lo? Sampe lo nyengir lebar begitu?" ujar Siska

"Iya untungnya dia maafin gue, dia bilang gapapa" jawab Aqila,

padahal yang membuat dia tersenyum itu bukan karena Arya memaafkan nya. Ayolah kalian pasti tau,

"Balik kelas aja lah yu, tadi Pak Deden juga udah nyuruh kita istirahat" Ujar sahabat Aqila, Ria.

"Yuk gue juga Aus banget nih" ujar Aqila

Semuanya membubarkan diri dari lapangan, karena memang jam pelajaran sebentar lagi selesai.

Aqila, Siska, Nabila dan Ria juga balik ke kelas nya bersama, mereka adalah 4 sekawan yang sudah Bersahabat saat pertama kali masuk ke SMAN BINTANG ini.

"untung yang kena tendang lo si Arya, pasti dia mah langsung maapin, coba kalo orang lain Abis lo Qil"

"Iya Alhamdulillah" ujar Aqila dengan senyuman bahagia.

Ke empat nya terus berjalan ke arah kelas, dengan di selingi obrolan.

🌼🌼🌼

Berharap banget cerita ini laku di baca😌
Vote and Coment yaa guys♥
Thank you so much udah mampir di cerita ini.
Sampai jumpa di part selanjutnya.
Follow Akun ku yaa jangan lupa.

Salam manis dari Author🧡

ARYAQILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang