Hari itu, Bertigabelas kembali disibukkan dengan program pengabdian mereka yang sudah setengah jalan.
Tim Sampah yang paling tampak santai karena penyuluhan mereka sudah beres, tempat pembuangan sudah jadi dan hanya menunggu agar para warga mulai terbiasa dengan cara pengelolaan sampah yang baru.
Jadi, Joy terlihat paling santai hari itu tengah merapihkan kuteknya yang mulai berantakan.
Sembari bersenandung kecil di depan teras, Joy memoles kukunya dengan kutek berwarna maroon satu persatu. Sampai Hoshi datang mendudukan diri di sampingnya.
"Gue beberapa kali liat Dirga pas acara gede ngasih sambutan, dan tiap kali gue liat dia, pasti aja ada Reno. Sekarang di pengabdian barengan pula, tiap gue ketemu Dirga pasti Reno gak jauh juga."
Gadis di sampingnya melirik sekilas, lalu menyahuti santai, "Gue yang sering bolak – balik di Kepanitiaan Kampus aja liat mereka berdua mulu. Pernah disangka homo mereka."
Mata sipit Hoshi membesar. "Seriusan? Terus gimana?"
"Gimana apanya? Ya gue tanya lah di depan semua orang."
Joy menegakan punggung, memperlihatkan apa yang dulu dilakukannya.
"HEH! KALIAN HOMO YA KE MANA MANA BERDUA MULU?"
Hoshi memandang takjub atas keberanian Joyvanda.
"Emang blak blak-annya Joyvanda totalitas. Gak heran lo lambe banget di sini," komentar Hoshi. Joy mencibir.
"Terus? Apa jawabannya?" tanya Hoshi penasaran.
"Sinting lo."
"Kok lo malah ngatain gue sinting?!" balas Hoshi tak terima.
"Ck, bukan ke lo. Itu jawaban Dirga pas gue tanya gitu."
Kedua bahu Hoshi merosot. "Kirain bakal jawab apa."
"Kalo mereka homo, si Dirga gak akan demen sama Kak Wendy," lanjut Joy.
"Emang Dirga demen sama Kak Wendy?" bingung Hoshi.
"Emangnya enggak?" tanya Joy balik.
"Ya mana gue tahu, Romlah!" kesal Hoshi.
Joy menatap tertarik, "Lo mikirnya Dirga suka Arin apa Kak Wendy, Shi?"
"Kok lo nanya gitu?"
"Soalnya Rendy bilang, Dirga sukanya ke Arin. Gue masih lebih condong Dirga ke Kak Wendy sih, Yerin kayaknya masih bingung antara Kak Wendy atau Arin."
"Darimana lo menyimpulkan Dirga suka Kak Wendy atau Arin? Gimana kalo ternyata sukanya sama yang lain?"
Joy mengkerutkan keningnya bingung.
"Contohnya?'
"Ya bisa jadi dia suka lo."
"Idih, jangan nakutin gue kaya gitu dong lo!" sentak Joy. "Serem amat disukain modelan cowok macam si Kapal terbang."
"Dia mah body doang menjual, kelakuan minus nyaho! Mendingan anak Reno ke mana – mana," cibir Joy.
"Lagian, masa sih dia suka Arin? Dirga galak gitu ke Arin. Mending sama Juan dah."
"Heh, lo tuh harusnya dukung Presma kampus lo jadi pemenang!"
Hoshi mengkerutkan kening, "Pemenang apa?"
"Pemenang rebut Wendy dari Juan, atau rebut Arin dari Rama. Tapi gue sangsi si Kapal Terbang kepilih, kaya batu marmer gitu bentukannya. Udah rata, dingin lagi cuy."
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTIGABELAS | 47 Days With Them✔ [OPEN PO check IG allyoori]
General Fiction[B E R T I G A B E L A S] ▪︎selesai▪︎ • College but not about collegelife in campus • Semi-baku • Lokal AU 13 orang terpilih dari dua perguruan tinggi berbeda, untuk hidup bersama selama 47 hari kedepan dalam sebuah rumah yang terletak di dusun terp...