(1)

8 3 0
                                    

'Mungkin kalo gw buat cerita tentang kisah hidup gue,ga bakal berakhir karena gue gatau dimana akhir itu berada' Mel,10 Sept'20

"Shh,come on Mel ga mungkin bokap lu begitu" Terdengar suara desahan kesal dari arah ponsel yang sedari tadi Gadis itu genggam

"Tapi Mah..."Belum selesai gadis itu berujar kepada seseorang di ponsel tibatiba pintu terbuka lebar dan otomatis gadis tersebut mematikan sambungan selulernya.Di dekat pintu menampakkan sesosok Pria berstelan kemeja masuk ke dalam kamar gadis itu

"Hey pa,what are you doing in here?"

"Cuek bgt ke papa sendiri,ga kangen ?"Sosok pria tersebut mendekat ke arah anaknya sambil melebarkan tangan tanda bahwa ia ingin memeluk gadis itu

"kangen lah, papa si jarang pulang"Gadis itu langsung berlari memeluk sesosok pria yang tak lain adalah ayahnya sendiri

"hahaha nak,papa lagi ngerintis usaha lagi,papa mu juga harus ngerawat nenek disana"Pria tersebut mendekap gadis di depannya dengan erat lalu mengusap kepala gadis tersebut

Mata gadis tersebut memicing ke arah paperbag yang ayahnya bawa,sesosok pria yang peka kemana arah mata anak semata wayangnya tertuju langsung terkekeh lalu berucap

"Don't you remember?"

"Inget apaan si pa?tugas?udah selesai tuh kan anak papa rajin"ucap gadis itu seraya tersenyum lebar memamerkan berkas berkas data yang baru saja ia selesaikan

"Besok kamu ulang tahun kan,ini papa bawa sesuatu yang kamu impikan dari dulu,notebook kamu sudah lelet kan?"

"Paa Cara bisa nabung sendiri"

"Uang yang papa kasih perbulan itu buat jajan kamu kalu soal ginian urusan papa,semampu papa bakal kasih"

"Maaf ya caramel sering nuntut ini itu ke papa,padahal kondisi kita lagi gini,ga seharusnya waktu itu cara bilang ke papa"Caramel terduduk diam diatas kasur abuabunya,ia tertunduk sambil perlahan membuka isi paperbag itu.Disana terdapat laptop yang ia damba dambakan sejak lama.

"itu sudah tanggung jawab papa,belajar yang rajin,papa pulang dulu"Sesosok pria tersebut langsung melenggang pergi dari kamar caramel

Caramel menidurkan badannya di kasur,banyak asumsi asumsi yang terlintas di kepalanya.Ia bingung akan semua ini.apa benar ayahnya hanya memberi ini itu ke dirinya supaya dirinya nurut ke ayahnya dan tak berani melawan apabila kebenaran terungkap?.

"Ah udahlah bisa gila gue lama lama mikirin hal ini"

"Tenang Caramel, lo harus tarik napas terus hembuskan, tarik napas hembuskan... " Sampai tibatiba mata sayu itu terlelap pertanda kantuk telah mendatangi dirinya
__________________________

"WOI MEL,BANTUIN GUA ANJROT "teriak salah seorang siswi dengan lantangnya di luar gerbang sekolah 

Gadis SMA yang  merasa terpanggil namanya pun sontak mendekat ke arah sumber suara.Matanya terbelalak lebar,melihat orang yang baru saja memanggil namanya sekarang sedang berteriak lantang layaknya orang kesurupan di luar gerbang sekolahnya.

Caramelia namanya,gadis yang masih terbilang cukup belia dengan wajah yang cantik mendominasinya.mempunyai kepribadian seperti bocah pada umumnya.Ya walaupun umurnya sudah menginjak 16 tahun tapi ia masih belum mengenali dirinya sendiri,aneh bukan

"Maaf elo siapa ya"ucap gadis yang telah mendekat ke gerbang sekolah tak lupa pula dengan jas osis kebanggaan nya serta buku dan pena yang senantiasa ia bawa.

Satpam di depan sekolahpun sudah kewalahan meladeni siswi gembel tersebut"Udah neng caramel ,gausah dipeduliin.Dia  kayaknya orang gila yang ngaku ngaku jadi murid bar-" belum selesai pak Ucok,satpam SMA Binangun mengucapkan sepenggal kalimat langsung dipotong lagi oleh gadis yang berada di luar gerbang

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CARAMELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang