"Four Leaf Clover"

29 6 0
                                    

Satu persatu peralatan Bobby mulai masuk ke dalam tas empunya. Tak lupa Bobby juga membawa list barang yang telah dibuatkan oleh Eryn.

"Eryyyn, aku berangkat duluu," teriak Bobby dari teras.

Perempuan yang bernama Eryn berlari kecil dari dapur ke teras rumah sambil membawa botol berisi cairan berwarna kuning. "Bawa ini juga yaa, untuk bekal nanti," ucapnya sambil menyerahkan botol berisi cairan tersebut ke Bobby.

"Waaah, jus buah kesukaanku," kata Bobby dengan girang setelah menerima botol tersebut. "Terima kasih, ya," imbuhnya sambil mengecup Eryn di kening.

Bobby pun mulai berlari ke arah hutan dengan semangat, sedangkan Eryn masih berdiri di teras sambil melihat lelaki itu. Setelah lelaki itu sudah tidak terlihat lagi, Eryn masuk ke dalam pondok untuk mengerjakan ramuannya. Satu persatu ramuan diracik dengan lihai dan diletakkan ke dalam botol atau wadah. Satu botol atau wadah untuk 1 jenis ramuan. Kemudian botol dan wadah tersebut diletakkan dengan rapi di rak di atas meja kerjanya.

Eryn mengangguk kecil saat ia selesai melakukan pengecekan ulang terhadap ramuan-ramuan yang hari ini ia buat. Memutuskan untuk beristirahat sejenak, ia keluar ke teras dan duduk di kursi kayu yang ada di sana. "Sudah mulai sore, tapi kenapa Bobby belum pulang?" gumamnya sambil melihat ke sekitar, mencari tanda-tanda kepulangan Bobby. 'Mungkin dia ketiduran di danau lagi,' ucapnya dalam hati.

Selama ini Bobby tidak pernah membolehkan Eryn keluar pondok mereka yang ada di hutan. Alasannya adalah di luar sana sangatlah berbahaya. Karena Eryn adalah seorang penyihir orang-orang menyebutnya begitu, masyarakat melihat dia sebagai ancaman. Maka dari itu, Eryn benar-benar berusaha untuk berpikiran positif dan tidak membiarkan kekhawatiran mendominasi pikirannya. Karena jika hal itu sampai terjadi, Eryn bisa saja keluar pondok untuk mencari Bobby dan membahayakan dirinya sendiri.

Tak lama kemudian, Eryn beranjak, memutuskan untuk menyiapkan makan malam. Ia pun masuk ke dalam pondok dan berjalan ke dapur. Mengingat hari ini cukup dingin dengan angin yang agak kencang, ia berniat membuat sup daging. Satu persatu bahan ia keluarkan dari sebuah kotak penyimpanan khusus bahan makanan. Kotak tersebut buatan Bobby, entah bagaimana makanan jadi lebih awet jika dimasukkan ke dalamnya, bahkan daging sekalipun. Setelah selesai mengeluarkan bahan untuk membuat sup daging, wanita itu mulai memotong daging dan membumbuinya. Tak lupa sayuran pelengkap sup tersebut ia cuci dan iris menjadi potongan-potongan kecil.

Setelah selesai meyiapkan bahan-bahan sup daging, Eryn mulai memanaskan air, memasukkan daging dan rempah-rempah penghangat tubuh terlebih dahulu. Setelah dirasa daging sudah cukup empuk, iamulai memasukkan sayuran dan bumbu dan tak lupa memasukkan sedikit tepung jagung untuk mengatur kekentalan sup tersebut. Setelah sup matang, ia mematikan api tungku tersebut. "Okay sekarang tinggal menunggu Bobby," gumamnya.

Saat membersihkan dapur setelah kegiatan masak-memasak tadi, Eryn melihat ada sebotol teh kering buatannya dan Bobby. Dia berinisiatif untuk membuat teh untuk diminum setelah Bobby sampai pondok. Tak lama setelah ia membuat teh dan menyiapkan gelas untuk mereka berdua, terdengar sesuatu benda terbentur lantai teras yang terbuat dari kayu disusul dengan rintihan kesakitan.

Erynpun segera menuju pintu dan membukanya. Ia melihat seorang lelaki yang tak asing baginya, tengah membersihkan beberapa debu dan menutupi luka di kaki dan tangannya.

"Hai Eryn, aku pulang," ucap lelaki itu sambil melontarkan senyuman tanpa rasa bersalah. "Jusnya enak, aku suka," tambahnya sambil menyodorkan botol jus tadi pagi yang sudah kosong, isinya habis tak tersisa.

Eryn mengambil botol tersebut, kemudian tersenyum dan berkata, "baguslah kalau kamu suka." Seperti mencium suatu kejanggalan, ia melihat dengan seksama tubuh Bobby. Betapa terkejutnya Eryn saat dia sadar bahwa ada beberapa luka di tubuh Bobby. "Hmmpphh!" dengus Eryn sambil menarik Bobby untuk duduk di kursi teras depan pondok.

The Luckiness From The ForestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang