Melihat ada celah untuk menyusup di bawah panggung, dengan segera Bobby mengendap-endap menyelinap ke bawah panggung. Di sana, ia mencoba melihat keadaan Eryn dari celah kayu. Dilihatnya Eryn sedang sesenggukan sambil berusaha kuat melepaskan diri.
Kelelahan karena mencoba melepaskan diri, Eryn yang diikat di tiang mulai menyesali perbuatannya. 'Seandainya saja aku tak meninggalkan pondok dan lebih memilih untuk menunggu Bobby pulang, hal ini tidak akan terjadi. Bobby pasti sangat cemas, tapi ya sudahlah...' ucapnya dalam hati. Dengan senyum kecutnya ia memandang langit sore saat itu, terlintas di pikirannya bahwa ia ingin melihat Bobby untuk terakhir kalinya sebelum ia pergi dari dunia ini. Selagi berharap kedatangan Bobby, samar-samar ia mendengar suara ketukan dari bawah panggung.
Tuk tuk tuk!
"Psst psst!" Bobby mencoba memberi sinyal keberadaannya kepada Eryn.
Eryn tersadar akan kode ketukan yang biasa ia lakukan dengan Bobby. Ia mulai menghilangkan kesedihannya tadi dan mulai mencoba memberi balasan dengan mengetukkan kakinya ke tiang yang jika diartikan berbunyi 'aku baik-baik saja'.
Mereka berdua mulai berkomunikasi, menjelaskan keadaan panggung. Tanpa ia sadari, Eryn dari tadi diperhatikan oleh algojo. Tiba-tiba Algojo tersebut mendekat ke Eryn lalu menarik rambut Eryn dengan keras.
"Aaarghh, hentikan!!!" teriak Eryn kesakitan.
Algojo itu masih menarik rambut Eryn. Sambil mencengkram wajah Eryn, ia berkata, "kau cantik, tapi kau penyihir, jadi lebih baik kau diam!" Setelah itu Algojo tersebut membenturkan kepala Eryn ke tiang. Melihat Eryn yang terdiam, Algojo itupun pergi meninggalkan Eryn.
Bobby yang tengah melihat kejadian itu mulai hilang kesabaran. Ia keluar dari bawah panggung, berjalan perlahan ke tepian belakang panggung lalu ia mengeluarkan daggernya. Dengan cepat ia melompat ke Algojo tadi dari samping, kemudian menebas dadanya. Algojo tadi tersungkur, para warga dan lelaki yang tengah berpidato di depan pun kaget dengan apa yang terjadi di atas panggung. Amarah warga semakin memuncak, mereka menyoraki dan memaki Bobby dengan berteriak seakan-akan ingin membunuh Bobby juga.
Merasakan keadaan menjadi kacau, lelaki tadi mengisyaratkan Algojo yang membawa obor untuk segera membakar Eryn. Bobby yang melihat gerak-gerik lelaki tersebut dengan cepat berlari dan mendorong lelaki berjubah hitam tadi hingga terjungkal ke bawah panggung. Aksinya dilanjutkan dengan menebas tangan sang Algojo tadi supaya tidak menyulutkan api ke tiang tempat Eryn diikat.
Eryn yang melihat aksi Bobby ikut bersemangat dan mulai mengikuti gerakan Bobby sambil menendang seakan ia ikut menghajar para Algojo tersebut.
Tapi takdir berkata lain. Setelah Bobby berhasil melukai Algojo tadi, Algojo itu seketika tersungkur memegangi lengannya yang terluka dan obor yang dipegangnya jatuh tepat di bawah tiang tempat Eryn diikat. Mengakibatkan api mulai menjalar dengan cepat dan mulai membesar. Para warga mulai bersorak, seakan-akan keinginan mereka telah tercapai.
"Bobbyyyy!!!" teriak Eryn dari atas tiang.
Mendengar teriakan tersebut Bobby memanjat tiang tersebut dan memotong tali yang mengikat Eryn. Dengan sigap ia menggendong Eryn sambil mengeluarkan beberapa bom yang ia rakit dan melemparkan bom tadi ke kobaran api, membuat api tadi berkobar sangat besar dan tinggi. Ia segera melompat ke belakang air mancur tempatnya bersembunyi, menjauhi api tersebut. Sementara itu para warga semakin bersorak.
Eryn masih memproses apa yang terjadi. Dilihatnya Bobby sedang mencoba menenangkannya.
Bobby segera memberikan jus bekalnya tadi ke Eryn. "Ssh sudah Ryn, kau sudah aman," ucapnya sambil memeluk wanita yang sedang sesenggukan itu. "Sekarang tenanglah, oke?" lanjutnya sambil mengelus pipi Eryn dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Luckiness From The Forest
FantasíaMengisahkan tentang sepasang kekasih yang sedang mencari sesuatu yang mereka inginkan selama ini. Berbagai permasalahan mereka hadapi berdua walaupun terkadang permasalahan tersebut akibat kecerobohan mereka sendiri, tetapi sebisa mungkin mereka men...