Happy Reading♡
.
.
.***
Hari yang begitu membosankan.
Seorang gadis sedang menatap jengah pada layar laptopnya. Bukan, dia tidak menunggu hari esok yang akan datang. Namun, yang ada di pikirannya sekarang adalah bagaimana dia akan masuk sekolah untuk yang pertama kalinya.
Sekolah. Sekolah. Sekolah.
Ya, dia Key. Beberapa hari ke depan adalah waktu di mana dia memasuki sekolah pertamanya. Kelas X, menjadi pengalaman berikutnya. Entah itu senang ataupun sial, yang pasti dalam waktu dekat, dia akan berada dalam lingkungan baru
Gadis itu menutup layar laptopnya kasar. Lalu menghela napas sambil memakan snack yang berada di samping laptop tersebut. Diambilnya ponsel berwarna pink itu dan langsung membuka lockscreennya.
Baru saja dia menyalakan data seluler. Log panggilan sudah menyambutnya. Ada 10 panggilan tak terjawab dari seseorang.
Penasaran. Dia langsung beralih ke log panggilan tersebut.
Nyatanya, orang itu ialah---
Mama is calling....
Tuhkan, baru juga ngomong.
Buru-buru Key mengangkat panggilan itu yang sedari tadi terus saja berdering.
"Hallo?"
"Hm ... iya, Ma." Key menjawab dengan nada malas.
"Anak mama yang paling cantik, paling manis, paling imut se ... rumah."
"Udah biasa."
"Hehe, jadi gini. Mama---"
"Iya tau, nemenin papa holiday lagi, 'kan? Yaudah, have fun, Ma."
"Anak mama pengertian banget, sih."
Terdengar suara kecupan singkat dari sana sebelum gadis itu mematikan panggilan tersebut. Key menghela napas sebentar. Melempar asal ponselnya. Lalu menatap kosong.
Hari ini ... di zaman ini.
Dunia seperti terbalik!
Key jomblo--nggak usah diperjelas!
Tapi, mama dan papanya tidak. Yaiyalah, kan udah nikah! Bukan, bukan itu yang Key maksud. Dia hanya sedikit kesal melihat kemesraan kedua orang tuanya. Jika ke mana-mana pasti dia tidak diajak.
Secara kan ... Key anak semata wayang.
Mendengar cerita-cerita dari orang lain membuat dirinya berpikir dua kali. Anak semata wayang itu disayangnya melebihi dalamnya lautan Hindia. Hm. Tapi ... nyatanya itu sama sekali tidak berlaku bagi Key.
Huh.
Bodo amat, selagi orang tuanya bahagia. Setidaknya dia bukan anak broken home.
***
"AAAAA! SUMPAH, GUE KESEL BANGET! PENGEN JALAN-JALAN! PENGEN KELILING DUNIA!" Menghela napas sebentar. Mengambil air putih lalu meminumnya. Tak lama ia menarik napas kembali.
"TAPI KENAPA?! KENAPA MAMA PAPA DOANG YANG KE SANA. GUE GAK DI AJAK. PADAHAL GUE PENGEN BANGET KELILING DU---"
Brak!
Seketika Key tersentak. Siapa yang menggebrak pintu kamarnya? Mengganggu suasana saja! Tidak tahu apa dirinya sedang sad mode on.
Gadis itu sudah misuh-misuh tak jelas. Persetan dengan keadaannya sekarang yang berpenampilan layaknya gelandangan yang sedang menumpang di rumah bak istana.
Ceklek!
Pintu terbuka, menampilkan seorang lelaki yang masuk tanpa permisi. Sebuah kunci mobil sudah bertengger manis di jarinya.
Satu kata untuknya.
Rapi.
"Gue suruh nemenin lo."
Key memutar bola matanya malas. "Lo lagi, lo lagi."
"Kenapa?"
"Bosen tau!"
"Jadi, lo nggak suka gue ada di sini? Iya?"
Key mengangguk tanpa beban.
Lelaki itu terdiam sebentar. Pandangannya menyapu bersih kamar Key dari sudut satu ke sudut yang lain. Seperti inikah gambaran kamar seorang perempuan?
Ia menghela napas. "Kamar lo ... nggak jauh beda dari kandang Sapi."
"Diem lo! Kamar-kamar gue kenapa lo yang repot?" Key menatap sinis ke arahnya. "Udah sono lo pergi! Dateng cuma bikin kesel aja."
Lelaki itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Okay, padahal niat gue ke sini mau ajak lo ke--"
"KE MANA?!" Key langsung memekik keras sambil berloncat menghampiri lelaki itu.
"Ke--"
"Ke Amerika?!"
Lelaki itu menggeleng. "Ke--"
"Ke menara eiffel?!"
Menggeleng lagi. "Ke--"
"Keliling dunia?!"
Pletak!
"Diem dulu, bego! Dari tadi gue ngomong dipotong mulu. Ntar pita suara lo gue mute baru tau rasa."
"Eh, hehe ... ya maap." Key menyengir sambil menggaruk tengkuknya. "Jadi ... kita mau ke mana?" Matanya mengerjap penuh harapan.
"Ikut aja apa susahnya."
"Aaa ... pengertian banget sih, lo! Jadi sayang, deh," ujar Key kelewat girang. Kini ia melompat dan memeluk lelaki itu.
Lihat! Sekarang suasana hatinya jauh lebih baik dari menit sebelumnya. Lelaki itu hanya menggeleng.
Ya, siapa lagi kalau bukan Rey.
***
See u next chapt♡
Jangan lupa voment!
18 November 2020
11:23 a.mSalam,
Ananda & Mpi
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is My Cousin
Tiểu Thuyết ChungBagaimana jika Key harus memiliki hubungan dengan Rey sepupunya sendiri? Ya, mungkin dari sebagian orang menganggap ini aneh, tetapi memang ini kenyataannya. Bukan, mereka menjalin hubungan ini bukan atas dasar cinta. Tetapi ada alasan tertentu di...