1

23.5K 498 56
                                    

Maaf maaf bagi fans Zee ini, gw belum sempet revisi jadi gw pake cats pertama aja tetap zee, nanti kalo gw ada waktu tar tak ganti. Maaf ya. Karena ini fanfic lama jadi ya... Maaf banget ya.







        Seperti biasanya Saint selalu pulang terlambat dari sekolah, sedangkan Perth sebagai seorang kakak ditugaskan oleh sang ibu untuk menjaga Saint agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi adik manisnya itu sangat sulit diatur terlebih ayah dan ibu mereka tidak ada di rumah, Saint selalu lupa waktu jika berada di luar. Saint saat ini duduk di bangku 12 sedangkan Perth kuliah sejak 2 tahun yang lalu, usia Saint dan Perth terpaut 7 tahun.

Perth duduk di kursi ruang tamu sembari menunggu kedatangan adik satu-satunya itu.
Lumayan lama Perth menunggu hingga hari mulai gelap.
Akhirnya suara mobil samar-samar terdengar dari halaman, Perth dengan cepat mengintip dari gorden jendela besar di mana Saint pulang diantarkan oleh seorang pria. Dari jauh Perth mengawasi orang tersebut bukanlah dari kalangan biasa tepatnya anak orang kaya.

Sebelum mobil itu meninggalkan halaman rumah mereka, sempat ada pergulatan panas antara sang adik dengan pria tersebut.
Perth tidak menyangka kalau adiknya memiliki orientasi seksual yang berbeda.

Sampai akhirnya, pergumulan panas itu terhenti dengan sendirinya karena Saint harus segera masuk ke rumah meski pria tersebut selalu menahan gerakan Saint saat ingin beranjak.

“Ayolah P’Zee….. Aku harus masuk….” Zee meraih pinggang ramping Saint agar menempel lagi padanya.

“Bagaimana kalau sekali lagi sayang……Emmmmm….” Goda P’Zee mengendus halus leher Saint hingga ia menggelinjang geli.

“Ahhhhh…. Bukankah tadi sudah phi…..” desis Saint menjauhkan wajahnya agar terhindar dari serangan kekasihnya. Zee memang bukan anak kelas 12 seperti Saint, ia adalah mahasiswa dari fakultas ternama di BKK. Saint tidak sengaja berkenalan dengan Zee saat mereka berjumpa di sebuah pub malam, karena memang itulah rutinitas Saint selama ini. Meski usianya baru menginjak 16 tahun, tapi pergaulannya sudah terlalu bebas bahkan ia selalu keluar malam saat ayah dan ibu serta Perth sedang terlelap atau tidak ada di rumah.

“Kurang sayang… Phi belum puas….. Sekali lagi naa….” Bisik Zee sembari meremas pangkal paha Saint lembut.

“Ahhhhh…..phiiiii……egggghhhh…ini di halaman…ehhhh..” penis Saint mulai mengeras karena Zee dengan lembut mengusap serta mengurut penisnya dari balik celana yang ia pakai.

“Di dalam mobil na….” bisik Zee seduktif. Saint mulai hilang akal saat seperti ini, karena pria yang berstatus sebagai kekasihnya ini selalu sukses mengeruk kepuasan darinya.

Sedangkan Perth dari balik jendela mulai geram melihat perilaku adiknya dan pria itu. Dengan cepat ia membuka pintu seraya menatap Saint dari jauh. Saint menyadari itu, dengan sigap melepaskan gerayangan Zee dari tubuhnya.

Padahal sang kakak tidak menegur ataupun marah, ia hanya menatap dingin kearah Saint dan Zee bergantian.

“Lebih baik kau segera pulang P’Zee….” Sarkas Saint cepat sembari meninggalkan Zee yang masih mematung menatapnya.

Sedangkan Perth, saat Saint melintas di hadapannya, ia perhatikan dengan tatapan penuh dengan selidik.

“Huffff….. Selamat….Hahhh….” Hela Saint saat berhasil melintasi Perth barusan. Sedangkan Zee terpaksa pergi meninggalkan kawasan rumah tersebut.






         Saint buru-buru naik ke kamarnya karena tidak ingin diinterogasi oleh sang kakak lebih jauh. Ia memilih segera ke kamar terlebih urusannya dengan bagian selatan belum selesai akibat kakaknya merusak acara percintaan barusan.

𝔽𝕠𝕣𝕓𝕚𝕕𝕕𝕖𝕟 𝕃𝕠𝕧𝕖 (🔞-PS) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang