3

9 3 2
                                    

Gelap. Sunyi.
Hanya ada suara tetes air hujan yang terdengar.
Laki-laki itu berjalan, menyusuri jalanan yang tampak lengang.

Tiba-tiba langkahnya terhenti, matanya meneliti setiap penjuru, karna mendengar isak tangis seseorang.

Merinding.

Dimalam yang sunyi. Di jalanan yang sepi ini, terdengar isak tangis seorang perempuan.

Matanya tertuju pada bangku taman, tepat dipinggir jalan.
Seorang gadis tengah menangis, yang terdengar sangat memilukan.
Lantas dia mendekat, mencoba memastikan,bahwa wanita itu benar benar manusia.

Dan benar, dia manusia.
Dengan wajah tertunduk dan tangan menutup wajah, dengan bahu yang bergetar, seolah menandakan, bahwa dia sedang tidak baik-baik saja.

Dia menepuk bahu sang wanita.
Membuat sang empu terhenti dari isakannya, lantas menurunkan tangan yang menutupi wajahnya.

Degg.

"K--kamu?"lelaki itu kaget, dia mengenal wanita ini, meski tidak tahu namanya, tapi dia tahu wanita ini.

Wajah wanita itu begitu menyedihkan, mata merah, kantung mata yang membengkak, hidung merah, dan pipinya basah karna air mata.

Wanita itu langsung berhambur ke pelukan sang lelaki. Seakan-akan menumpahkan semua bebannya. Dia menangis lagi, menangis dengan sejadi-jadinya.

Si lelaki pun kaget, tapi tak urung, dia membalas pelukan itu, walau dengan sedikit ragu, mengusap punggung wanita itu, seakan menyalurkan ketenangan dan kekuatan.

"Kamu tenang dulu, kamu boleh cerita ke aku, kamu kenapa?"ucap lelaki itu, sambil menunggu si wanita itu untuk membuka suara.

"Hiks... Hikss..aku kecewa"hanya itu, hanya itu yang wanita itu katakan, dia mempererat pelukannya, seakan tidak ingin kehilangan sosok di dekapannya ini.

"Kecewa sama siapa? Siapa yang bikin kamu kecewa hm?"tanya nya lagi.

"Hikss.. Hikss.. S--s--semua orang, semua orang bi-bikin aku ke--kecewa hikss.. "Jawab wanita itu dengan nada terbata, karna isal tangisnya.

"K--kamu j--jangan bikin a-aku ke-kecewa yah"lanjutnya sambil menatap wajah sang lelaki.

Lelaki itu bingung, kenapa dengan wanita ini? Kenapa dia berkata seperti itu?apa maksudnya semua orang mengecewakannya?

Tanpa banyak kata, lelaki itu mengiyakan perkataan wanita itu, biar sajalah, asalkan wanita ini tenang dulu.

Wanita itu lantas tersenyum, mebuat matanya hampir tenggelam, karna matanya yang sipit, ditambah dengan kantong matanya yang bengkak.

"Makasih, aku sayang kamu Rangga"ucapnya lantas tersenyum manis ke arah lelaki yang sedang dipelukanya.

Degg.

Kenapa wanita ini tahu namanya?, tahu darimana? Bahkan, dia pun tak tahu menahu tentang nama wanita di hadapannya ini.

Belum sempat dia membuka suara, tiba-tiba

'Ranggaaaa banguuunnnn!'
'Ini udah jam 6,kamu belum sholat shubuh, cepet bangun!'
'Kalo kamu ga bangun, mamah sunat lagi kamu besok!' teriak seseorang di depan pintu kamar Rangga sambil menggedor pintu kamar anaknya itu.
Rangga pun langsung terperanjat dari tidurnya, dengan detak jantung yang berdebar, antara kaget, atau karna ucapan wanita di mimpinya itu?

"Iya mahhh, ini udah bangun kok"teriak Rangga menjawab ibunya itu,dengan nada serak khas orang bangun tidur.

"Yauda, kalo udah cepet sarapan, terus anter mamah ke rumah temen!"Teriak mamahnya lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TENTANG RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang