Chapter 2

14 1 0
                                    

Khodijah POV

Hari yang ditunggu bertahun-tahun telah tiba, tidak lama lagi anakku Chayra akan menyandang gelar sarjana gadis kecil yang dahulu lucu dan selalu melindungi Umi nya telah beranjak dewasa, dan cantik.

Mobil kami pun segera sampai ke kampus dimana tempat Chayra menimbah ilmu.

Nama ku Christin nama pemberian dari kedua orang tuaku Antonius Wijaya dan Marier, Setelah masuk Islam nama ku adalah Khadijah atas keinginanku sendiri.

Saya masuk Islam bukan semata-mata karena mencintai mas Husein tapi karena sesuatu kejadian hidup yang begitu takjub saya lihat dalam Islam. Saya masuk Islam secara diam-diam dari keluarga dan jauh sebelum mengenal Husein.

Flasback on

Dulu Ketika saya menduduki kelas menengah pertama atau SMP, saya memiliki teman bernama Aisyah. Ia begitu baik kepada saya dan dia Islam. Awal perkenalan ku dengan nya karena saya begitu tertarik mengenai namanya yang begitu indah.

Karena di tempat saya sekolah banyak orang Islam, hampir setiap minggu ada hafalan-hafalan Surah pendek mulai dari  surah an-Nas sampai seterusnya.

Ketika itu, saya sangat kagum dengan ayat-ayat al-Qur'an, setiap ada hafalan saya adalah salah satu orang yang paling antusias diantara murid lainnya.

"Aisyah nama kamu indah sekali" tanyaku pada salah satu murid yang berada di belakang tempat duduk ku

"Terima kasih Tin, ini adalah nama pemberian kedua orang tua ku, kata mereka nama ini mengambil salah satu nama istri radulullah" Jelasnya

"Siapa Rasulullah itu Syah"

"Rasulullah adalah seorang nabi dan rasul terakhir bagi umat Muslim, Rasulullah diutus kebumi untuk menegakkan ajaran tauhid untuk mengesakan Allah SWT sebagaimana yang dibawa nabi dan rasul sebelumnya"

Sejak saat itu Christin sering membaca buku tentang Islam dan sejarah nabi, Christin juga sering ikut seminar Islam yang sering diadakan dikampus tepat dekat area sekolah, ia mencari tahu tentang Islam sampai ke akar-akarnya semampu yang ia bisa.

Christin begitu kagum dengan istri pertama rasulullah yaitu Siti Khadijah yang selalu menemani dan mendukung rasulullah dalam berjuang menegakkan agama Islam. Bahkan ketika menjelang ajalnya saja, di usia 65 tahun, Sayyidah Khadijah Al-Kubra binti Khuwaylid, isteri tercinta Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang sepanjang hidupnya mengabdi kepada Nabi, menyediakan jiwa raganya, bahkan menghabiskan seluruh hartanya untuk dakwah Nabi. Kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang juga suaminya, ia berujar:

Wahai Rasul utusan Allah, tiada lagi harta dan hal lainnya yang bersamaku untuk aku sumbangkan demi dakwah. Andai selepas kematianku, tulang-tulangku mampu ditukar dengan dinar dan dirham, maka gunakanlah tulang-tulangku demi kepentingan dakwah yang panjang ini”.

Setelah membaca cerita itu hati Christin tersentuh sehingga membuatnya menangis, hal tersebut begitu membekas, perasaannya semakin bergejolak ingin memiliki nama yang indah itu.

"Syah kemarin aku baca-baca buku sejarah Islam, saya sangat kagum dengan sayyidah Khadijah, ingin sekali memiliki nama seperti itu"

"Wah tin kalau nama mu Khadijah bearti nama kita sama-sama nama dari Istri rasulullah" ucap Aisyah kegirangan.

Setelah pelajaran selesai aku dan Aisyah pulang sekolah, itu adalah hari terakhir aku bersamanya, diperjalanan ada dua orang penculik mengejar kita, Aisyah kelelahan berlari dan merelekan dirinya ke preman-preman bengis itu agar aku dapat lolos dari kejaran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Love I ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang