18

1.6K 128 20
                                    







"Kita pisah aja" Ucap Tawan


Newwie berhenti dan mematung ditempatnya, apa Suaminya yang ia nikahi 22 Tahun lalu sudah gila.

"Apa?" Ucap Newwie masih tenang

"Kita Pisah aja"

"Ayah!" Teriak Nanon

"Besok Nanon belajar lebih bener" Sebenarnya apa yang terjadi? Kemarin keluarga mereka masih baik-baik saja, Masih ngetawain Tawan yang Tremor.

"Alasan lo?" Jawab Newwie

"Gua ga bisa begini terus, New"

"Maksud Ayah apa?!" Akhirnya Frank ikut meledak, ayahnya ini tidak memberikan alasan yang jelas.

"Kamu gausah ikut campur"

"Jelas harus ikut campur, Ayah pikir kalo Ayah sama Papa pisah Abang, Frank, Nanon sama adek gabakal kena dampaknya?" Giliran Nanon yang membuka suara. Nanon menatap Nyalang manik milik Tawan tapi ada yang berbeda, sirat Luka terlihat disana.

"Abang, Abang jangan diem aja" ucap Nanon

"Abang gabakal nolak keputusan ayah sama Papa, Tapi beri alasan yang jelas kenapa?"

"Ga ada alasan yang pasti,"

Eleal menangis dipelukan Pluem,
"Emang semuanya ga bisa dilanjutin,New"

Newwie masih disana menunggu kelanjutan ucapan Tawan, Perasaan yang benar-benar baru. Ia tidak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya.

Nafas Nanon memburu, Begitu juga dengan Frank.

"Beberapa bulan bahkan beberapa tahun terakhir aku beneran ga bisa lagi. Ga bisa nahan ini semua, aku udah berusaha. Kemarin malam? Ternyata rasanya masih sama"

Newwie menoleh bingung

"Aku gabisa lanjutin ini semua tanpa kamu, Rasa sayang aku ke kamu semakin besar setiap detiknya" Ucap Tawan sambil menatap kedua Manik milik Newwie

"Kita pisah aja, bikin dunia baru. Aku gamau berbagi dunia yang ada kamunya. ga rela mereka menghirup oksigen yang sama ama kamu"

Newwie bingung

"Selamat Anniversarry yang ke 22"


"Bangsat!  Tay Tawan" Newwie melempar sendal rumah yang dipakainya

"Lah kok malah dilempar bukannya dipeluk"

"Bajingan lo ya setan sialan" Omel Newwie

Pluem Tertawa, "Kok ketawa bang!" Tanya Newwie

"Abang sama adek udah tau, Hin" Jelas Tawan

"ANJING." Teriak Frank

"Siapa yang Anjing?" Tanya Tawan.

"Ada bapak-bapak tua tadi, sok ganteng, ga bisa naek motor lagi"

"Lah adek kenapa nangis?" Tanya Newwie sambil merengkuh Putri bungsunya

"Lah iya kan adek udah tau" ucap Tawan ikut bingung

"Adek lupa skenarionya gimana jadi tadi berasa beneran hiks"

"MALES NANON AH"

"Maaf deh Non" Ucap Tawan mememlas.

"Ini tuh yang jadi korban sebenernya Nanon tau! Nanon yang diomelin, yang dilempar kertas!"

Bener, Nanon yang dikorbankan disini.

Tawan pergi kemudian kembali dengan Box berukuran cukup besar.

WARM || TAYNEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang