"BERENTI!! U-UNA TA-TAKUT" ucap Eunha gemetar, tunggu.. Una? Ya! Eunha sedang Little.
"Eunha?? Gwenchanha??" Jun langsung lari ke arah Eunha yang terlihat sangat ketakutan. "nyonya, bisakah kau membantu gadis ini? Saya akan menyelesaikan yang disini" lanjutnya.
"ta-tapi, apa kau yakin nak?" - pemilik kedai.
"percaya padaku" - Jun.
Nyonya pemilik kedai tersebut pun mengangguk dan membawa Eunha ke dalam.
"hey nyonya mau pergi ke mana?" saat penagih hutang hendak mengejar, Jun pun langsung menghajarnya, disana ada sekitar 4 orang dan Jun seorang diri, "4 lawan 1? Baiklah" ucap Jun.
Mereka pun saling memukul dan menghajar, hingga salah satu dari mereka mengeluarkan pisau dan hendak menusuk Jun.
Grapp.
Seseorang menahan tangannya, "hoho jangan main keroyokan dong, lawannya anak SMA lagi, pecundang" ucap seseorang tersebut.
"akhirnya anaknya muncul juga" ucap salah seorang penagih hutang, "bayar hutang ibumu!" lanjutnya.
"asal kau lupa, hutang ibuku sudah lunas jika saja kau tidak menarik bunga sebesar 80%" balasnya.
"oh itu resiko, lagipula sejak awal ibumu menyetujuinya"
"itu karena ia terdesak!"
"aku tidak peduli"
"BAJ*NGN!" ia pun menghajar para preman itu, Jun yang sedari tadi sudah melawan 4 preman penagih hutang kepalanya menjadi pusing, penglihatannya kabur, ia tak dapat melihat seseorang yg disebut anak pemilik kedai tersebut.
"kau baik-baik saja?" tanya seseorang yang juna yakini anak pemilik kedai, namun setelahnya ia kehilangan kesadarannya.
"Jun bangun" ucap seseorang yang terdengar tidak asing.
"SOOBIN??" - Jun.
"kalian saling kenal?" tanya nyonya pemilik kedai."iya nyonya, Eunha dimana?" tanya Jun.
"ahh gadis itu? Dia sedang istirahat, tadi ia cukup ketakutan" - nyonya pemilik restoran.
"terimakasih banyak nyonya, emm.. Tapi bisakah saya berbicara dengan Soobin?" ucap Jun.
"baiklah" ucapnya, "nak, ibu keluar dulu ya".
"iya bu" - Soobin.
"Soobin, gw lagi nyari lu syukurlah kita ketemu" - Jun.
"kenapa nyari gw?" tanya Soobin.
"Bin, ini foto lu kan?" tanya Jun balik sambil menunjukkan sebuah foto.
"yaa.. Itu keknya gw, dapet darimana lu?" - Soobin."lu tau cewe itu siapa?" - Jun.
"pacar gw? Maybe, hahaha cakep banget" - Soobin.
"what? Lu ga inget dia?" - Jun.
"gw pernah kecelakaan dan ga inget beberapa memori, tapi akhir akhir ini kayak lewat sekelintas ingatan" - Soobin.
"dia.. Lu sama sekali gak inget?" - Jun.
"gw cuma pernah mimpi suatu kejadian, sebelum kapal tenggelam, dia duduk di sebelah gw tapi.. Gw gak tau dia siapa" ucap Soobin bingung, dan sebenarnya ia tengah merasakan pusing jika mengingat wajah gadis itu. "lu dapat darimana foto itu?" tanya Soobin.
"dia saudara lu, dia Eunha" jawab Jun.
Deg.
"Eunha??" Soobin merasa ada yang aneh, tiba-tiba sangat banyak sekelintas sekelintas ingatan yang lewat di kepalanya, pusing, dan gelap.
.
.
.
"serem Eunha takut"
"gapapa ha, pegangan Soobin aja"
"papa duduk sebelah sini ya, kamu disebelah mama, Eunha Soobin ditengah, kakak diujung sana ya"
"pengumuman, semua penumpang diharapkan memakai pelampung karena akan ada ombak besar"
"hah?? Ombak?? Kakak Eunha takut"
"gwenchanha eunha-ya pegang tangan Soobin"
"Eunha! Mama! Papa! Kakak! Kalian dimana?"
"nak, naiklah kapal ini kami akan menolongmu"
"tapi mama papa dan saudaraku-"
"kami akan mencari mereka juga, kau naik duluan"
"Eunha maafin Soobin, harusnya Soobin tetap pegang tangan Eunha"
.
.
.
Wah wah abis gini tamat nih, ehh belum deng masih panjang wkwkwk mungkin sampe chapter 30 (?) mungkin ya, masih belum tau juga hehehe
jangan lupa beri dukungan dan masukannya ya yorobun~
Enjoy ♡
Voment Juseyo (๑•́ ₃ •̀๑)
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Space Syndrome
Teen Fiction[COMPLETE]✔️ Tentang dua anak remaja yang memiliki kondisi istimewa, dimana dengan kondisi tersebut mereka saling melindungi satu sama lain, juga tentang kehidupan penuh rahasia, banyak hal yang tidak terduga akan terjadi, namun semua akan berjalan...