WARNING
RATE 21+
NOT SAFE FOR HOMOPHOBICMINYOON
Yoongi melebarkan matanya kaget, menjauhkan bibir mereka, tapi naasnya, Jimin sudah meraih tengkuknya, melumat ganas bibir ranum milik Hyung kedua di Bangtan.
Tubuh Yoongi kini ditahan di bawah kukungan Jimin, Jimin masih Asik melumat bibir Yoongi, seakan bibir itu akan habis dimakannya. Tangannya pun sudah merambat ke booty yang tak kalah montok dari Tae itu, meremasnya dengan sensual yang membuat Yoongi mengerang.
"Euungh, Jim, mmph," Yoongi menepuk dada Jimin sebagai tanda bahwa dia mulai kehabisan nafas, Jimin sedikit tidak rela saat melepaskan tautan mereka.
"Hhh, bodoh! Kau ingin membunuhku?!" Nafas Yoongi tersengal-sengal, dia mengambil nafas dalam-dalan dan kembali dihembuskan.
Sementara yang di umpati hanya mengeluarkan smirk andalan dan tatapan tajam super dominan yang membuat Yoongi menciut dibawah kukungannya.
"Salah siapa, eoh?"
"A-aku lelah, Jim, aku mau tidur," Yoongi mencoba untuk kembali memberontak dari kukungan Jimin, tapi sialnya tenaga Jimin lebih kuat dari yang Yoongi kira. Kedua tangannya pun sudah di cengkram oleh Jimin.
Jimin kembali menyerang bibir tipis milik Yoongi, dia melumat serta menggigit bibir bawah Yoongi agar Yoongi bisa membuka mulutnya, lidah Jimin pun masuk untuk mengabsen gigi kecil dan tertata rapih di dalam mulut Yoongi, ciuman panas itu pun berlanjut, tangan Jimin bergerak untuk melucuti celana tidur yang bertemakan kumamon milik Yoongi, jari nya mengelus dengan sensual kejantanan mungil Yoongi dari luar boxer yang Yoongi kenakan, "Eumh, J-jim, Anng."
Merasa sudah kekurangan oksigen, Yoongi menepuk dada Jimin untuk melepaskan ciuman mereka, sedikit tak rela Jimin menjauhkan kepala nya dari Yoongi, sementara Yoongi terengah-engah dan mengambil nafas sebanyak mungkin.
"Siapkan dirimu, Hyung, karena demi apapun aku tidak bisa menahan nya lagi," Jimin berbisik dengan nada rendah nya lalu meniup ke lubang telinga Yoongi yang bergidik ngeri.
"Jim, akh, ooh Jiminieeh~" Suara Yoongi mengalun ketika Jimin mmenjamah bagian lehernya, memberi tanda kepemilikan disana, boxer nya pun sudah hilang entah kemana.
Jari telunjuk Jimin bermain disekitaran hole Yoongi, memberi rangsangan kepada Yoongi, Jimin menjauh dari area leher Yoongi, lalu kepalanya menyusup kedalam baju Yoongi tanpa melepaskannya. Menghisap, menjilat, dan menggigit puting pink kecoklatan Yoongi.
"Ssh, yash ahh, eungh Jimm," Jimin menyeringai ketika Yoongi merengek seperti itu.
"Yes babe? What do you want, hm?"
Jimin menghentikan kegiatannya, mengeluarkan kepala nya dari dalam baju Yoongi. Sialan, Yoongi benar-benar membuatnya gila, tatapan mata sayu, bibir tipis yang bangkak, leher yang terdapat kissmark, dan hebatnya lagi itu semua karena dirinya.
"Please, Jim! Don't tease me!"
"So, tell me bee, what do you want?"
Yoongi memalingkan wajahnya yang bersemu merah, dia malu sesungguhnya, sangat bahkan, Jimin mendekatkan wajahnya ke telinga Yoongi, membisikkan kata-kata disana.
"Memohon pada ku bee, dan aku akan memberikannya padamu."
Wajah Yoongi tambah merah, sungguh, dia akan malu jika memohon agar Jimin menyetubuhi nya. Jika tidak dalam keadaan terangsang seperti ini dia akan langsung mengahabisi Jimin.