Udara mulai mendingin, langit mulai menggelap, sudah dua jam aku berjalan perlahan di tengah keramaian orang lalulalang. Sesekali mengecek telpon genggamku berharap seseorang menelponku.
Udara dingin menembus kemeja tipis yang ku gunakan, sekarang aku baru menyesal memakainya. Beberapa kali aku menendang kerikil kecil dengan kesal."Sial, kenapa harus sekarang!", umpatku saat merasa sesuatu memperhatikanku dari kegelapan itu.
Mungkin terdengar dan terlihat aneh jika ada yang memperhatikan dari bayangan kegelapan malam namun beginilah situasi yang sedang kuhadapi.
Sesuatu itu seperti bayangan atau apa entah akupun tak tahu juga. Dia melihatku bak sesuatu yang entahlah tidak mampu kujelaskan juga.Aku melihatnya sesekali was-was dan curiga. Memang mencurigakan, dan siapa yang tahu jika saja dia bisa berlaku apapun padaku.
"Be brave!", Batinku berkata pada diriku untuk menyemangati diriku sendiri.
Aku mulai melihat kekiri dan kenanan, menunggu kau datang, sambil duduk dibawah pohon dan memandang bintang, lalu hati ku berkata,
"Apakah Kau akan Datang".
Aku pun Mulai Melihat Handphone ku lagi, apakah kau meneleponku, tetapi ternyata tidak ada notif telepon darimu salam sekali. Aku pun mulai berpikir apakah kau masih mencintai ku
Sedikit tergelak, bahkan walau aku menunggu seperti ini tidak akan ada yang berubah. Helaan nafas semakin terasa memanas, entah dari adrenalin atau memang udara dingin yang tidak bersahabat.
Handphone yang sedari tadi hanya ku tatap dan ku genggam kini ku mulai utak-atik mencari sebuah nomor yang cukup lama ku rindukan.
"...semoga.. Kali ini berbeda".
Berkali-kali aku mencoba menghubungimu, namun hanya ada suara deringan nada yang tak terhubung.
Dinginnya udara mulai membuatku menggigil, bahkan kepalaku sedikit pening, aku lupa jika belum makan sendari tadi."Ayo angkat...", gigiku bergeletuk cemas. Sesekali melihat ke kiri dan kekanan untuk berjaga-jaga.
"Biarkan aku sekali saja menghubungimu untuk yang terakhir kali...", monologku sebelum akhirnya gelap yang kurasa.
Kata terakhir yang kuingat pada diriku adalah itu. Kini rasanya hanya ada kegelapan didepan mata namun aku merasa ada sesuatu berusaha keras untuk memanggil diriku. Seakan-akan ini adalah saat terakhir diriku bersamanya. Kulihat sekelebat cahaya putih datang padaku lalu aku mulai tak sadarkan diri.
Kini kuberada disuatu ruangan aku telah siuman dan terduduk kaku selama 10 menit, dia datang padaku, aku masih tidak percaya itu.
Aku kira akan ditemukan mati tergeletak mengenaskan karena telah terkena hipotermia akut, tapi ternyata tidak.
"Aneh," Gumanku.
"Bukankah semalam aku tidak disini?", Ucapku pelan bertanya pada diriku.
Disaat aku bingung... Lalu aku mendengar suara..
"Hai...".
Aku mendengar suara orang dari pintu disampingku dan aku menoleh untuk melihat seseorang yang aku kenal, seseorang yang semalam aku tunggu-tunggu dan aku rindukan, sampai aku tidak sadarkan diri, aku pun mulai mendekati nya.
"Aku tidak menyangka kau akan datang, aku sudah putus asa kemaren malam dan mulai berpikir kau sudah tidak mencintai ku, tapi aku salah kau datang dan membawa aku pulang", Aku pun mulai memeluk nya, melepaskan semua rasa rindu yang aku rasa.
Memeluknya erat tanpa mau melepaskannya seperti tidak ada hari esok untuk momen ini lagi.
Aku menumpahkan segala ketakutanku dalam tangisan. Dia mendekapku dan mengelus punggungku dengan penuh kasih sayang."Sttt... Jangan khawatir, aku disini, maafkan aku jika membuatmu menunggu selama itu, maafkan aku lalai dalam menjagamu", dia berucap lirih, sesekali mengecup sayang keningku.
Aku mengusakkan wajahku di tengkuk lehernya, menyamankan diri di pelukannya. Kini aku merasa lebih baik saat dia ada untuk mendekapku dan dia bukan ilusi hayalanku saja.
END
CERITA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN DARI PENULIS. CERITA INI DI BUAT DENGAN KOLABORASI DARI :
1. LEO
2. ILLYAN
3. ZEVEN
4. JEVANCO
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKNESS STRUNGGLING
Short StoryUdara mulai mendingin, langit mulai menggelap, sudah dua jam aku berjalan perlahan di tengah keramaian orang lalulalang. Sesekali mengecek telpon genggamku berharap seseorang menelponku. #Leo #Illyan #Zeven #Jevanco