Pagi cerah dengan perasaan yang entahlah bagaimana aku menyebutnya, senang, sedih, namun berdebar? Seperti mendapat kewarasan satu tahun kembali dimana aku tertampar oleh kenyataan bahwa aku hanyalah sebatas teman baik bagi nya. Sial, minuman semalam terlalu keras dan pahit rasanya. Teman teman ku memang menyebalkan tapi aku rindu mereka, dan aku bisa menepis rasa pahit dari minuman itu, tentu saja!
Malam kemarin, "kita tunggu jam 8, kalau memang masih tidak bisa, kita pending saja", itu kata Yunho yang sedang sibuk mencari Bug dari program pengecekkan suhu udara untuk tugas akhir mata kuliah kami. kami yang hanya asyik bercanda dan Yunho sibuk bekerja.
Bukankah itu kerja kelompok? Ada yang kerja dan ada yang kelompok?
Rasanya sangat tidak tahu diri jika aku menjabarkan nya seperti itu. Hehe.
Well, aku menyukai Yunho yang tidak pernah menyerah dalam apapun. Bahkan seperti sekarang yang hanya mencari Bug, aku pikir itu sangat keren!
Aku tertarik pada buku buku Yunho yang tertata rapih di rak buku nya. Baiklah aku rasa aku mulai bosan karna aku merasa tertarik pada buku buku aneh milik Yunho ketimbang teman teman ku yang konyol itu. Haruskah aku baca?
Demi tuhan, aku ingin tertawa saat menyadari buku Yunho sangat sulit ku cerna. Tapi aku tidak menyerah, aku sedikit mulai penasaran sekarang.
Yunho masih sibuk dengan kegiatan nya, yang lain pun sama tapi dengan tingkat berisik 90%. 'Aku Bosan~' batin ku. Ternyata buku Yunho bukan style ku ㅠㅠ
Tapi inilah yang membuat ku menyukai Yunho, ia cerdas. Tunggu, apa cuma aku yang menganggap laki laki cerdas itu sangat keren?
Aku tau wajah ku sudah memberenggut jelek, dan aku tidak tau kapan Yunho melirik ku. Tiba tiba saja ada buku tipis meluncur dengan apik di wajahku, Yunho yang jail.
Aku pikir hanya buku catatan atau buku fiksi biasa. Yunho malah complain, "kau ini tidak peka sekali, ini buku pertama ku". Aku kaget, serius.
'Bagaimana aku tidak menyukai orang ini hah?' Batin ku lagi.
Yunho menyuruhku membaca nya, tentu saja aku senang hati membaca nya karna buku ini lebih tipis dari buku yang aku baca sebelum nya.
Dan tidak lama semua teman ku pamit untuk pulang, ah aku tidak perduli, aku sangat penasaran dengan buku ini. Dan kemudian kerja kelompok pun dibubarkan.
Tinggal tersisa aku dirumah Yunho, tidak, ini di kamar Yunho lebih tepatnya. Tidak ada masalah sih sebenarnya, hanya saja semua teman ku yang berfikir bahwa aku dan Yunho akan melakukan macam macam, memang pikiran mereka saja yang sudah kotor!
Aku berhenti membaca untuk beberapa detik setelah berfikir tentang otak kotor semua teman ku..Apa yang Yunho pikirkan ya ketika hanya ada aku yang ada disini? Apakah sama seperti teman teman yang lain?
Ah, Yunho tidak akan begitu, pikiran nya tidak sekotor itu lagi pula yg ia pikirkan hanya persoalan astronomi dan filsafat, tidak ada yang tidak berguna di pikiran nya.
Setelah membaca semua isi buku, aku terdiam sejenak. Sekarang yang aku rasakan hanyalah aku ingin sendiri. Yunho masuk ke kamar setelah menyelesaikan cucian piring dan menghampiriku, aku beranjak dan mengambil tas ku menuju pintu kamar. "Sudah selesai membaca nya?" Yunho menatapku.
"Ya" Jawab ku dengan membuang wajah tanpa membalas tatapan nya. "Aku pulang".
Aku tau seharusnya aku tidak terjebak pada perasaan ku lagi untuk nya seperti dulu.
Buku yang Yunho ciptakan, tidak ada yang salah dari itu. Buku nya sangat bagus aku akui. Tapi perasaan ku mengapa tidak karuan begini?Aku tidak mengerti mengapa Yunho mengambil cast pada bukunya menggunakan nama nya dan nama ku. Aku tidak mengerti mengapa ia memasukkan sedikit kisah hidup ku yang aku anggap " Tidak adil" Ke dalam buku nya.
Tapi satu hal yang pasti aku mengerti, ia menganggap dan memperlakukan ku sangat baik di dalam buku nya, ia ingin menghiburku, dan tidak ingin melihat ku sedih. Yunho bilang aku teman baik nya.
Seharusnya aku bahagia memiliki teman seperti Yunho. Seharusnya.
Yunho maafkan aku, karna ini aku sadar, aku masih menyukaimu ternyata.
Seperti kata mu di dalam buku itu, tuhan akan memberikan kejutan lain untuk ku. Ya, bukan dirimu, tapi orang lain.
Barangkali kita melupakan hal hal kecil dan perlu istirahat sejenak. Memang benar, aku bahkan lupa dengan hal kecil itu, aku lupa untuk bersyukur memiliki teman se baik Yunho, karna itu aku lupa, hanya aku yang sangat bahagia untuk menyandarkan tubuhku padanya pada saat aku lelah dan itu hanya sebuah kewajiban bagimu karna aku teman baik mu.
Tidak apa, sudah terbiasa dengan ini. Hanya saja aku ingin berterimakasih karna sudah mengingatkan ku lagi Yunho.
Aku ingin memelukmu sekali saja.
Yunho, Semoga kau selalu sehat. Aku berharap kita bisa bertemu lagi. Sampai jumpa.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEONG YUNHO || COME, CLOSE.
Short StoryKapan pun aku datang, Seorang Jeong Yunho tidak akan menyambutku seperti aku menyambut nya. Cast : - Jeong Yunho - You