Perasaan cinta atau hanya kagum semata?
~Shareen~
✨✨✨
Selembut apapun angin berhembus, pasti menebarkan debu. Seputih apapun pakaian, tidak ada yang tak mempunyai noda. Dan sepeti itu pula manusia yang tak luput dari kesalahan dan khilaf.
Prakkkk!!
"SHAREEN!!"
Suara pecahan gelas membuat penghuni rumah terkejut dan menghampiri sumber suara.
"Kalau ndak bisa bikin kopi ndak usah caper mau sok-sokan mau buatin kopi ayah sama Rafis."
Sakit! Sungguh! Bundanya boleh memarahinya bahkan memakinya tapi yang membuat Shareen malu adalah kehadiran Rafis di tengah-tengah mereka.
"Nai buatin nak Rafis sama ayah kopi! Jangan sampai kacau lagi," ucap bunda dengan sinis.
Shareen segera pergi begitu saja sambil menahan tangis, selalu saja begitu Naira bagaikan malaikat yg akan membenarkan semua kesalahan Shareen. Seburuk itu kah Shareen di mata bunda?
Duduk di taman adalah pilihan terbaik saat ini,memandang hamparan bunga yang indah.
Shareen memang harus belajar dari para bunga ini ,mereka berbeda jenis namun tetap memberi keindahan dari daya tarik masing-masing tanpa membeda-bedakan kekurangan atau mengunggulkan kelebihan yang ia punya.
"Bunganya indah ya, tapi sayang banyak yang layu karena panas matahari, saya sih yakin kalau mereka akan kembali segar pada waktunya."
Rafis yang tiba-tiba duduk di sebelahnya membuat Shareen terkejut ,tapi ucapan Rafis membuatnya tertegun sesaat.
"Mas Rafis kapan datangnya? Kok saya enggak tau," ucap Shareen basa-basi.
"Kamunya yang enggak pernah sadar," ucap Rafis sambil tersenyum.
Sungguh Shareen takut jika dirinya mimisan karena senyum itu, senyum penuh misteri yang bahkan ia tak tahu apa.
"Aku dengar mas Rafis bakal pindah ke apart siang ini."
"Iya, enggak enak ngerepotin keluarga kamu terus," ucap Rafis pelan, "Tetap jadi Shareen yang kuat ya, kehidupan memang tidak semudah itu Sha."
"Makasih mas , sering-sering main ke rumah ya," ucap Shareen dengan senyum kakunya yang di balas anggukan dari Rafis.
"Nak Rafis ayo sarapan dulu, bunda sama Naira sudah masak banyak," bunda menghampiri mereka dan memutus obrolan hangat mereka.
✨✨✨
"Hati-hati ya nak, jangan lupa sering main ke sini," ayah melepaskan pelukannya.
"Siap yah, apart Rafis enggk jauh kok dari sini," ucap Rafis, "Yasudah Bun,Nai, Sha, saya pamit assalamualaikum.
Siang ini memang yg seperti Rafis bilang,ia akan pindah ke apartemen pribadinya, selain laki-laki sholeh bagi Shareen Rafis adalah lelaki mandiri.
"Kak Shareen, boleh Nai masuk?"
Shareen terjingkat di tempatnya, untuk saja Shareen bukan orang yg latah yang mungkin saja bisa meneriakan nama Rafis tadi .
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAREEN
Teen Fiction"Shareen bunda mohon ikhlaskan dia untuk Naira nak," ucap bunda dengan sesenggukan. Shareen langsung memeluk bundanya dengan air mata yang tak bisa di bendung lagi. Shareen juga manusia, Sahreen juga punya hati, Shareen juga butuh seorang imam...