Part 2 ~ Terror

3 1 0
                                    

★WELCOMETOBTMOfficial★

"Jadilah pembaca yang baik, jangan menjadi pembaca yang jahat. Kalau kalian suka cerita ini follow Mimin ya".

♣♦♣

KUCING

Pukul 13.45.

Siang Itu setelah pulang sekolah, aku dan Reyhan mulai mengikuti Alice sampai di rumahnya.

Pada saat perjalanan, aku dan Reyhan melihat kucing yang terlihat sakit dan dibawa oleh Alice. Setelah sampai di rumah Alice, kucing itu dibawa masuk.

Aku kira dia akan mengobati kucing itu, ternyata ketika aku mengintip dari balik jendela kucing itu banting-banting oleh Alice.

"Han, aku gak tega liatnya. Gimana nih kita samperin?". (Kataku ke Reyhan).

"Tunggu dulu, kita liat aja apa yang selanjutnya dia lakukan ke kucing itu". (Jawab Reyhan).

Alice tampak membawa kucing itu kedalam suatu ruangan, kami tidak bisa melihatnya. Beberapa saat kemudian, kami mendengar suara benturan suatu benda.

"Duaghh!!!!". (Suara benda itu).

Aku pun kaget dan langsung mengajak Reyhan untuk masuk kedalam.

"Han!, Ayo kita kedalam sekarang!. Aku sudah tidak tahan lagi". (Kataku pada Reyhan.

"Tunggu, liat tuh si Alice keluar". (Jawab Reyhan).

Kami melihat Alice keluar dari ruangan itu, kami kaget kucing yang dibawa Alice tadi dibawanya tanpa kepala.

Sontak aku pun langsung mengajak Reyhan untuk balik ke rumah. Karena aku sudah tidak tahan melihatnya dan juga hari sudah mulai gelap.

"Ayo Han!, Kita pulang saja dulu!. Aku sudah tidak tahan lagi. Hari juga makin gelap, nanti kita ketahuan". (Kataku).

"Ya udahlah, besok kita pantau lagi aja. Aku juga sudah gak tega liatnya". (Jawab Reyhan).

Akhirnya aku dan Reyhan pulang ke rumah. Baru saja sampai rumah, aku ditelepon nomor yang tak dikenal.

"Lulalilu lalalulilula lealealelelololemilo!". (Suara dering hp ku).

"Halo, ini siapa ya?". (Kataku).

"Hah?, Kamu gak kenal ya?. Heh kalo ga kenal, ngapain kamu ngikutin aku". (Kata orang itu).

"Ini siapa sih!?". (Jawabku).

"Tut..Tut...Tut". (Teleponnya dimatikan).

"Dasar orang gabut". (Kataku).

Hari pun berganti, pagi-pagi aku mengechat Reyhan untuk jemput aku. Karena di rumah hujan, dan aku tidak bisa bawa mobil.

Beberapa saat kemudian, Reyhan datang. Kami pun langsung berangkat ke sekolah.

Pada saat perjalanan, Reyhan memberitahuku bahwa dia kemarin sore di telepon orang tak dikenal. Aku pun kaget, dia juga mengalami hal kaya aku.

"Loh, beneran!?". (Tanyaku).

"Iya. Kemarin baru aja nyampe rumah aku ditelepon". (Jawab Reyhan).

"Kemarin aku juga di telepon, aku gak tau dia siapa. Dia cuma bilang kok kita ngikutin dia ada apa". (Kataku).

"Nomornya coba, sama gak". (Tanya Reyhan).

"Nih. Loh kok sama!?". (Tanyaku).

"Wah jelas, kita diterror". (Kata Reyhan).

"Diterror siapa ya?, kita kan kemarin ngikutin Alice. Sedangkan di telepon itu suaranya laki laki". (Tanyaku).

"Udah nanti aja pikirnya pulang sekolah". (Jawab Reyhan).

Sorenya, setelah pulang sekolah. Aku dan Reyhan ingin mengikuti Alice lagi, tapi sayang sudah kehilangan jejak. Akhirnya kita pergi ke basecamp.

Sampainya di basecamp, aku heran kok tumben basecamp nya sepi.

"Loh, tumben ya sepi. Biasanya rame loh". (Kataku).

"Mungkin pada pulang kali". (Jawab Reyhan).

"Han, nanti aku tidur di rumahmu ya?". (Kataku).

"Kenapa?". (Tanya Reyhan).

"Aku takut sendirian". (Kataku).

"Oke deh. Kuy langsung pulang aja". (Kaya Reyhan).

Kami pun langsung pulang kerumah Reyhan. Sesampainya di rumah Reyhan, kami melihat ada kertas didepan pintu. Reyhan pun langsung membukanya.

"Jika kalian mau kabur dari ku, kalian tidak akan bisa. Karena aku ada di manapun". (Isi suratnya).

"Fix no debat, ni terror bukan maen-maen". (Kataku).

"Yaudah, gimana kalo kita suruh temen temen kesini?". (Kata Reyhan).

"Oke, bagus tuh". (Jawabku).

Malamnya, temen-temen pada datang. Salah satu dari mereka bertanya pada kami.

"Satpam kompleks sini kok galak amat ya?". (Tanya dia).

"Satpam mana?, Kompleks sini ga ada satpam tuh". (Jawab Reyhan).

"Lah terus tadi siapa? Pake seragam satpam, badannya agak gendut, brewok. Tadi dia marahin kita pas kita mau ke rumahmu". (Kata dia).

"Bentar-bentar, brewok badannya agak gendut?. Loh itu kan pak Ahmad, satpam yang tewas dibunuh tahun lalu". (Kata Reyhan dengan perasaan kaget).

"Kok gua jadi ngeri anjing!". (Kata dia).

"Ya udahlah, masuk aja. Kalian tidur sini aja". (Kata Reyhan).

Akhirnya temen-temen juga ikut tidur di rumah Reyhan. Pas tengah malam waktu kami nonton film. Ada yang ketok pintu. Aku membukanya, aku kaget ada satpam disitu.

"Maaf mas, itu temen-temen nya apa udah lapor kalo mau nginep sini?". (Tanya satpam itu).

"Oh, udah kok pak". (Jawabku).

"Oh, yasudah saya pamit dulu mas". (Kata satpam itu).

"Iya pak". (Jawabku).

Aku pun menutup pintu. Karena penasaran lagi tentang satpam itu, aku membuka pintu lagi. Dan ternyata satpam itu sudah tidak adan. Padahal baru beberapa detik.

♣♦♣

★THANKS FOR READING★

"Lanjut part 3 ya. Jangan lupa kalo kalian suka cerita ini, follow Mimin".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Best Friend is a PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang