1.A little story about my life

116 19 0
                                    



.
.
Selamat menikmati bagian dari kisah kecil kehidupan ku
.
.






     "Nggak kerasa ya kita udah lulus aja"

Jennie Andira, atau biasa di panggil jennie oleh teman temannya itu tersenyum lebar hingga memperlihatkan deretan gigi putih nya. Tak terasa, sudah tiga tahun semenjak ia menginjakkan kakinya disini dan akhirnya lulus dari sekolah yang lumayan terkenal sekota Bandung itu.

"Jen, rencana lo mau kuliah kemana?"

Ah.... Bicara soal kuliah, Jennie sedikit bingung ingin melanjutkan kuliah dimana, kedua orang tuanya meminta jennie untuk berkuliah di universitas yang berbeda. Ayahnya meminta agar jennie berkuliah di Institut Seni Indonesia Jogja dengan jurusan fotografi, sedangkan sang bunda menginginkan nya untuk berkuliah di Universitas Gadjah Mada dengan jurusan Psikologi. Masih di daerah yang sama, namun dengan universitas yang berbeda, tidak mungkin kan jika jennie masuk kedua universitas itu sekaligus?. Tapi jauh di lubuk hatinya ia ingin mengikuti keinginan sang ayah, selain gemar dalam bidang fotografi, ia juga ingin memenuhi keinginan sang ayah karena suatu alasan. Tetapi ia juga tidak bisa membantah perkataan sang bunda yang memang sedikit keras kepala. Posisi jennie saat ini menjadi serba salah.

"Nggak tau deh li, di satu sisi gue pengen nurutin kemauan ayah, tapi di sisi lain, gue juga nggak mau kecewain bunda, sekeras apapun gue bilang enggak ke bunda, bunda nggak bakal dengerin" jennie cuma senyum melihat tatapan sedih lisa, teman seperjuangannya dari bangku sekolah dasar. Lisa tau bagaimana kehidupan jennie. Bagaimana cara bunda nya yang mendidik nya keras, sedangkan ayah tak bisa berkata apa apa karena kekurangan yang beliau miliki.

"oke, gue ngerti. Jadi.. Lo mau ikut kita coret coret nggak nih, iya dong masa nggak ya kan" lisa merangkul bahu jennie, mencoba mengalihkan topik pembicaraan dengan mengajak sang sahabat untuk melakukan kegiatan yang sering di lakukan anak SMA setelah tiga tahun menuntut ilmu dan akhirnya lulus.

"maaf li, gue harus ke rumah sakit" jennie merasa bersalah kepada lisa karena waktu bersenang senang mereka harus jennie tunda karena seseorang menunggu nya di rumah sakit.

"Nggak papa jen, its okey, kalau gitu lo langsung ke rumah sakit atau gimana?" tanya lisa

"iya, gue langsung ke rumah sakit"

Setelah mengucapkan kata itu, jennie dan lisa langsung memisahkan diri masing masing, lisa yang langsung menuju kerumunan teman temannya dan jennie yang berjalan ke halte untuk menaiki bus. Jennie tidak membawa kendaraan atas perintah sang bunda. Bunda nya tidak menginginkan anak nya menaiki kendaraan di bangku SMA ini, walaupun sudah memiliki umur yang cukup, tetap saja alasan itu tidak mampu membuat sang bunda mengizinkan jennie untuk dibolehkan membawa kendaraan. Alasannya sederhana, untuk menghindari bahaya.




✨✨

Jennie adalah anak ke dua dari tiga bersaudara, ia juga satu satunya perempuan di antara saudara nya. Kakaknya bernama Galaksi Bima Sakti, ayah memberi kan bang Bima nama tersebut karena ia bilang, nama itu terinspirasi dari nama Galaksi luar angkasa. Sedangkan anak terakhir atau si bungsu dinamai oleh bunda yaitu Bintang Gamma Jupiter. Terdengar unik namun bunda terinspirasi dari nama nama bintang di angkasa. Kedua orang yang sangat berarti dalam hidup jennie itu memang sedikit fanatik terhadap hal hal yang berbau semesta.

Jennie terpaut 5 tahun dengan bang Bima, dan itu artinya bang Bima sudah memasuki semester 6 pada masa perkuliahan nya. Sedang kan dengan sang adik, bintang terpaut 6 tahun dengan nya. Dan tentu sekarang bintang sudah menginjak bangku SMP walaupun harus home schooling.

Bagaimana bisa bintang harus menjalankan kehidupan SMP nya di rumah? Dan bagaimana hubungan antara jennie dengan bang Bima. Jika kalian ingin mengetahui nya, nikmati alur cerita ini maka kalian akan menemukan jawaban atas pertanyaan kalian.



✨✨

   Jennie menginjakan kakinya di rumah sakit Mahardika, rumah sakit yang terkenal di kota Bandung. Berjalan di koridor dan memasuki ruang rawat nomor 16.

"siapa" tanya seseorang

Jennie tersenyum dan menghampiri orang yang sudah lama terbaring di brankar rumah sakit itu, menduduki salah satu kursi yang tersedia di samping brankar.


"ini jennie..... Ayah"

"oh, jennie dengan siapa kesini, kamu bareng bang Bima?" ayah jennie mencoba menggapai tangan jennie, memegang nya dengan erat dan sesekali mencium nya.

"ayah sudah makan, ingin jennie suapi?" jennie mengusap tangan sang ayah, saat ini ia tak ingin membahas tentang sang kakak.

"sudah nak, mana bang Bima, sudah hampir dua minggu dia nggak nengokin ayah"

"bang Bima lagi sibuk kuliah yah, berhubung sudah masuk semester baru, jadi bang Bima belum sempat nengokin ayah"

Jennie tau betul bagaimana sifat sang kakak, semenjak kejadian masa lalu itu, bang Bima jarang mengunjungi ayah di rumah sakit.

Ya... Ayah jennie mengalami kecelakaan mobil saat beliau akan menjalankan tugasnya sebagai seorang detektif di daerah jakarta Selatan, namun, di tengah perjalanan menuju TKP, mobil ayah mendadak oleng dan menghantam bus yang kebetulan lewat tak jauh dari mobil ayah. Jennie tak tau bagaimana itu terjadi, tetapi sudah satu tahun kejadian itu menimpa sang ayah, ayah nya tak kunjung mendapatkan donor mata. Ayah nya mengalami buta permanen dan harus mencari mata yang cocok di donorkan kepada ayah.

"kalau bintang, dia baik baik sajakan nak?" tanya ayah lagi.

Jennie menghembuskan nafas panjang dan menatap ayahnya dengan pandangan sendu. Cukup lama jennie diam dan itu sukses membuat ayahnya kebingungan.

"jennie, kamu masih disini kan nak?"

"masih ayah" jawab jennie dengan suara bergetar nya. Setiap kali ayahnya bertanya tentang kondisi keluarga nya, entah kenapa jennie ingin menangis saja rasanya.

"jennie, sini ayah pingin peluk" ayah jennie merentangkan kedua tangannya, memberikan aba aba agar sang anak gadis masuk kedalam pelukan nya.

Jennie berhambur kedalam pelukan sang ayah, ia benar benar menyayangi ayahnya ini. Ia harap seseorang mau mendonorkan mata nya kepada sang ayah, walaupun itu akan sangat sulit di dapati.

"jennie, kamu tau istilah banyak jalan menuju Roma kan? Begitu juga dengan kehidupan jennie, ada banyak cara agar kita bisa menjalankan nya dengan semestinya, masalah yang datang itu bukan karena tuhan murka terhadap kita, tetapi tuhan mencoba menguji kesetiaan hamba nya. Banyak banyak lah berdoa agar semua ini cepat selesai, mengerti" ayah jennie mengusap rambut jennie dengan lembut, seolah olah jika dia kasar sedikit maka anaknya akan menghilang.

"jennie mengerti ayah"


















TBC
................

Huahahahhaahahahah
Makasih buat teman teman yang udah vote :)
Segitu dulu ya gaiseuu
Typo bertebaran


See you.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

photograph | Jennie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang