d u a b e l a s

1.2K 142 34
                                    

"Hyung," panggil Changkyun pelan. Mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit sekarang. Manager Shin menyetir dengan terburu-buru sembari menggenggam tangan Changkyun yang ada di sampingnya. Kursi mobil telah diubah sedemikian rupa agar bisa digunakan Changkyun untuk berbaring.

"Hmm, bersabarlah kita akan segera sampai," jawab manager Shin tanpa mengalihkan pandangannya. Selembar tisu yang bertengger apik di hidungnya, Changkyun lepas begitu saja.

"Kenapa dilepas? Lihat kau masih mimisan begitu banyak."

"Ak-aku sudah tak kuat hyung. Mianhae," bisik Changkyun, dengan perlahan ia menutup matanya.

"Changkyun-ah! Changkyun, tidak tidak. Kau tidak boleh menutup matamu sekarang ssaeng," manager Shin memegang tangan Changkyun dengan lebih erat. Ia menambah kecepatan mobilnya.

Beberapa saat kemudian mereka akhirnya sampai, manager Shin langsung berteriak memanggil para suster yang ada. Changkyun langsung dibawa dan ditangani di ruang UGD.

Manager Shin risau, sangat risau. 'Kau masih baik-baik saja tadi pagi Changkyunie. Kenapa sekarang keadaanmu seperti ini?' Manager Shin melepas kacamatanya, ia menjambak rambutnya frustasi.

Kau sebaiknya langsung pulang Kim, anak dan istrimu pasti sedang menunggu. Jangan khawatirkan Changkyun, aku yang akan menjaganya malam ini.

Ne hyung, jika ada apa-apa tolong segera hubungi aku.

Manager Shin juga tak lupa menghubungi istrinya di rumah, ia akan menginap di rumah sakit malam ini.

Dua jam berlalu, tapi tak ada tanda-tanda pintu ruang UGD akan dibuka. Manager Shin sudah mondar-mandir seperti setrikaan. Kenapa lama sekali?

"Dengan keluarga Im Changkyun?" Manager Shin langsung menoleh, ia terlalu sibuk mondar-mandir hingga tak sadar jika dokter yang menangani Changkyun sudah keluar.

"Ne saya managernya, bagaimana keadaannya uisa?"

"Kelelahan ekstrim dan dehidrasi. Untuk sekarang kondisi pasien sudah lebih stabil, tuan Im akan dipindahkan ke ruang rawat biasa," manager Shin menghela nafas lega dan membungkuk sopan kepada dokter di depannya.

"Terima kasih dr. Oh Haneul," ucap manager Shin sambil membaca tag nama yang ada di dada dr. Oh.

"Kalau begitu saya permisi dulu," dr. Oh tersenyum ramah kemudian pergi meninggalkan kawasan ruang UGD. 'Semoga Tuhan mengampuni segala dosa-dosaku,' batin dr. Oh.

Ya dia berbohong, tak mungkinkan ia mengatakan pada manager Shin jika penyakit Changkyun kambuh? Dia pasti akan dimarahi Changkyun jika hal itu terjadi.

^^

Ini adalah hari kedua Changkyun dirawat di rumah sakit. Selama itu pula Changkyun belum juga sadar. Manager Shin sangat khawatir sekarang, jika Changkyun baik-baik saja kenapa sampai dua hari ia tak sadarkan diri?

Pagi ini seperti biasa dr. Oh datang untuk mengecek keadaan Changkyun. Kesempatan itu tidak manager Shin sia-siakan, ia pasti akan bertanya nanti.

"Dr. Oh saya ingin menanyakan sesuatu," ucap manager Shin setelah mendapat momen yang tepat.

"Silahkan tuan, memangnya apa yang ingin anda tanyakan kepada saya?" Balas dr. Oh sembari melanjutkan tugasnya untuk mengecek keadaan Changkyun.

"Anda berkata jika Changkyun hanya kelelahan, tapi mengapa sampai dua hari ia belum sadar juga?" Dr. Oh menghentikan gerakan tangannya sejenak, ia kemudian tersenyum. Senyum yang misterius.

"Saya mengatakan jika pasien mengalami kelelahan ekstrim, tentu saja tubuhnya pasti membutuhkan banyak istirahat. Anda tidak usah risau Changkyun pasti akan bangun jika tubuhnya sudah selesai beristirahat."

Eternal Happiness [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang