(10) ; Identitas.

118 15 5
                                    

Daniel dan Guanlin telah sampai pada tempat yang baru Guanlin tau ada di dunia ini.

Itu ruang bawah tanah yang sangat dalam, didalamnya ada sebuah ruangan seperti kurungan penjara. Tak ada apapun. Hanya sebuah ruangan bahkan tanpa jendela.

Didalamnya ada satu sosok yang Guanlin kenal dengan baik dulunya, namun sekarang ia seakan melihat sosok hang berbeda.

Sosok itu memakai pakaian serba panjang bewarna biru. Ia hanya diam, duduk disudut ruangan dan tak menghiraukan apapun.

"Lama tidak berjumpa, bagaimana aku harus memanggilmu sekarang, sayap kiri?" Guanlin bersuara dan tangannya bergerak, mengisyaratkan Daniel untuk pergi meninggalkan mereka berdua. Daniel menurutinya tanpa banyak bertanya dan pergi begitu saja.

Sosok itu dengan matanya yang sedikit kebiruan menatap Guanlin. Ia menyeringai, "aku tak menyangka bisa melihatmu lagi."

"Ya." Balas Guanlin seadanya, ia berdiri dihadapan sosok itu yang masih duduk disudut ruangan.

"Kau mendekam berpuluh tahun disini hanya untuk menghindarinya." Sosok itu tertawa, "ini beribu kali jauh lebih baik daripada aku harus berada di sampingnya atau hidup sebagai siluman dengan rantai dikaki sepertimu." Sosok itu berucap tajam, setajam pandangannya yang mengarah pada Guanlin.

"Aku ingin menanyakan satu hal. Apa dia pernah berhubungan dengan manusia?" Tanya Guanlin yang langsung mengubah tatapan sosok itu.

"Saat aku berada di sampingnya duku, begitu lama, tak pernah kulihat ia berhububgan dengan manusia. Bahkan untuk sekedar mensejajarkan langkahnya dengan manusia. Tapi ada manusia yang pernah berhubungan dengannya. Aku berasumsi itu terjadi saat kau berada di sampingnya."

Sosok itu tertawa mendengar kalimat panjang Guanlin.

"Makhluknya menganggap ia tak pernah melakukan kesalahan sama sekali. Padahal jelas ia adalah simbol keserakahan terbesar." Sosok itu menatap Guanlin saat mengucapkan setiap kalimat itu, Guanlin menatapnya bingung.

"Saat kau menghabisi beratus makhluknya dan saat ia berusaha mengembalikan semuanya seperti jumlah semula. Ia kehabisan energi, namun begitu banyak Malaikat yang bergabung dengan Iblis dan membelot darinya. Ia tak bisa menanganinya dan bersembunyi dalam sosok manusia. Itu adalah kali pertama aku melihat sosok manusianya yang lemah."

"Saat itu ada seorang gadis yang menolongnya dan gadis itu membiarkannya tinggal selama beberapa bulan sampai energi dan kekuatannya sempurna kembali."

"Kau ingat siapa nama gadis itu atau bagaimana ruapanya?" Tanya Guanlin dan langsung mendapat respon berupa gelengan.

"Aku hanya melihatnha dua kali, dan yang aku ingat hanya satu. Pipinya, sesuatu di pipinya membentuk cekungan saat ia tersenyum." Sosok itu memegang pipinya dan membuat gerakan membentuk cekungan menurun dipipinya.

Guanlin mengangguk dan ia tak akan menanyakan lebih jauh lagi. Guanlin melemparkan sebuah logam seperti koin yang berbentuk persegi pada sosok itu. Sosok itu menatapnya penuh kebingungan.

"Jangan jadi pengecut dan tersu bersembunyi darinya. Jika kau disini terus ia akan segera menemukanmu dan tanpa segan melenyapkan sosokmu. Datanglah padaku saat kau punya cukup nyali untuk melawannya sekali lagi, benda itu akan membawamu padaku."

Guanlin segera bergerak meninggalkan ruangan itu, dan sosoknya menghilang selaras dengan pintu yang kembali tertutup.

"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Daniel daat melihat sosok Guanlin tiba-tiba muncul dihadapannya.

"Bae Jinyoung, dia bukan makhluk suci yang merupakan anugrah. Dia hanyalah salah satu kesalahannya." Bukannya menjawab pertanyaan Daniel, Guanlin malah mengucapkan kalimat.

Pahimakas | pandeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang