Jangan dibaca, Serius

4 0 0
                                    

Ketimbang aku ngchat orang buat cerita, aku lebih suka nulis disini. Tapi demi apapun, aku harap kalian bener-bener nggak baca bagian ini. Awalnya aku mau DM orang yang aku suka. Mau nypam dia dan ga perduli mau dilaporin ke pihak ig karena aku spam. Semakin aku pikirin, aku takut dia beneran baca karena banyak notif yang bakal aku kasih.
Trus kenapa nulis?
Cuma ini satu-satunya cara biar aku merasa enak. Sekali lagi, ini ga penting dikalian. Bagian ini cuma penenang buat penulis.

Hari ini, aku dipaksa untuk jadi orang lain. Dipaksa menjadi orang yang ia mau. Menjadi orang yang tidak aku bisa lakukan.

Menurut mu kenapa dunia itu kejam? Kenapa hidup begitu kejam? Biar aku jawab, karena sifat manusianya.

Apa yang paling penting dalam suatu interaksi antar manusia? Kelapangan bukan? Bukankah Tuhan ku dan Tuhanmu menyeru untuk berlapang dada? Bagaimana bisa aku dipaksa menjadi sosok yang menentang seruan Tuhan perihal suatu materi yang kecil dipandang oleh Tuhan?

Jika hubungan kita dengan manusia berjalan baik, itu karena hubungan kita dengan Tuhan juga berjalan baik bukan?

Sebelum Ku MatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang