1. ANGKATAN TUJUH

13 0 0
                                    

SMA PELITA

"Oke semuanya sesuai dengan jadwal yang sudah diatur sebelumnya, hari ini adalah jadwal tes tertulis atau tes pengetahuan umum buat kalian semua calon murid baru di SMA Pelita, jadi silahkan sekarang masing-masing menempati ruangan yang telah ditentukan" Jelas seorang lelaki yang berdiri di depan dengan setelan jas osisnya.

"Baik kak" Serempak semuanya.

Hari ini adalah hari di mana semua calon murid baru SMA Pelita harus melaksanakan tes tertulis. Semua segera menempati ruangan yang telah tertera nama masing-masing.

'One step closer' Batin seseorang.

SMA Pelita, adalah salah satu sekolah swasta yang letaknya berada di tengah salah satu Kota besar di Indonesia. SMA ini merupakan salah satu sekolah yang digemari banyak orang. Karena begitu banyaknya murid yang mendaftar di SMA ini sehingga sistem seleksinya pun sangat ketat.

SMA Pelita didirikan pada bulan Februari tahun 2011, terpaut sudah berjalan 7 tahun hingga saat ini 2019.

Dan aku ikut seleksi di sekolah ini sebagai angkatan ke tujuh, ada berbagai rumor yang bergejolak di masyarakat tentang sekolah ini tapi aku nggak mau ambil pusing, cause SMA Pelita ini adalah sekolah akreditasi dan terkenal baik di kalangan masyarakat makannya tadi aku bilang setiap tahunnya ada banyak murid-murid tamatan SMP yang mendaftar disekolah ini tapi tidak semua diterima karena seleksinya yang ketat.

Oh ya, kenalin nama aku Venia Bella Adiguna. Aku mendaftar di SMA Pelita karena disuruh oleh ibuku, beliau yang menyemangatiku untuk mengikuti tes seleksi kali ini. Dan aku harap aku bisa.

Sekarang Aku sudah menempati tempat duduk yang diatur sesuai dengan urutan nama yang ditempel di depan kelas. Dan karena nama ku agak akhiran alhasil aku mendapatkan tempat duduk di paling belakang, tapi tak masalah selagi aku masih bisa melihat dan mendengar arahan-arahan yang diberikan oleh kakak osis di depan sana.

"Baiklah semuanya di atas meja masing-masing sudah ada beberapa lembar soal dan satu kertas untuk mengisi jawaban kalian, sekarang silahkan kalian kerjakan dengan jujur dan tetap teliti waktu kalian 90 menit dimulai dari sekarang"

"Baik kak"Serempak semuanya.

"Oh ya sembari mengerjakan soal, absensinya dijalankan"

Kertas absensi di berikan kepada seorang perempuan yang duduk paling depan pojok dan kemudian digilir ke orang selanjutnya.

Aku mengerjakan soal dengan tenang, santai tapi tetap teliti, dan untungnya soal-soal yang diberikan tidak terlalu sulit untuk aku jadi aku bisa lebih percaya diri kalau aku bisa lolos seleksi.

Sesekali aku mengedarkan pandanganku ke seisi ruangan kelas yang menjadi tempat untuk tes seleksi ini.

Ada yang aneh, matakku terus menatap ke bagian tengah susunan meja dan kursi yang diduduki para peserta tes.

"Kenapa cewe yang di tengah dilewatin absennya?"Batinku

Tak mau ambil pusing, aku pun terus melanjutkan menyelesaikan soal-soal tes yang diberikan, hingga pukul 3 sore tes seleksi selesai dilaksanakan dan pengumuman tes seleksi akan disampaikan secara online melalui email masing-masing.

Setelah selesai tes aku bernapas lega dan sangat optimis bahwa aku akan lolos di seleksi ini, aku pun memutuskan untuk pulang karena aku merasa seperti ada yang memperhatikanku dari tadi.

.

"Gimana Ven tes nya?" Tanya Lisa, Mama Venia.

"Lancar jaya ma, Venia yakin bisa lolos" Jawab Venia sambil tersenyum.

"Wah baguslah kalau gitu, yaudah kamu mandi dulu sana terus turun lagi buat makan"

"Siap ma"

Venia pun dengan segera pergi ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket karena seharian ini berdesakan dengan banyak orang.

Setelah selesai makan malam, Venia memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Karena bingung harus berbuat apa, ia memilih untuk mengambil iPad nya untuk menonton film Hary poter kesukaannya.

Saat tengah fokus menonton, tiba-tiba ponsel Venia berdering dan memunculkan notifikasi di sana. Venia berdecak karena konsentrasinya dalam menonton film terganggu.

Dengan malas ia meraih ponselnya dan membaca notifikasi email yang masuk ke ponselnya.
Venia menelan salivanya kasar, jantungnya berdegup kencang.

Notifikasi email dari SMA Pelita membuatnya berkeringat dingin, ia takut jika tidak lolos.

Venia membuka email tersebut sambil berdoa dalam hati, setelah melihat isi email itu, Venia bersorak kegirangan karena dirinya dinyatakan lolos seleksi.

Ia segera turun ke bawah dan memberitahukan kabar gembira itu kepada kedua orang tuanya.

.

Dua hari setelahnya, Venia di suruh ke sekolah untuk mengambil seragam beserta keperluan-keperluan lainnya.

Sehari sebelum sekolah di mulai, malamnya Venia menyiapkan semuanya mulai dari seragam, buku dan lainnya.

Setelah menyiapkan semuanya Venia memilih tidur lebih awal untuk menyiapkan dirinya menghadapi hari-hari baru yang akan ia jalani kedepannya.

Angkatan 7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang