2. ANGKATAN TUJUH

13 0 0
                                    

Happy reading.....

Ku langkahkan kaki ku di sepanjang koridor kelas 10 berada, aku berjalan menuju kelas X-A yang merupakan kelas baruku. Ya, setelah dinyatakan lolos seleksi, sehari kemudian kelasnya pun telah di tetapkan dan tiga hari setelahnya sekolah telah di buka.

Aku sampai di kelas baru ku paling awal, dan isinya masih kosong pasalnya jam baru menunjukkan pukul 06:10. Entah kenapa dari SMP dulu aku selalu datang paling awal ke sekolah. Aku memilih tempat duduk di paling belakang dan paling pojok, aku dari dulu memang merupakan orang yang tertutup agak sedikit pemalu dan suka menyendiri. Tapi aku friendly kok.

Tinggal menunggu beberapa menit lagi dan kegiatan selanjutnya akan di mulai.

Inilah yang menurutku aneh dari sekolah ini, Tidak ada MOS tidak ada PLS selama 3 hari. Entah, di sekolah ini hanya diperlukan sehari untuk melakukan perkenalan sekolah dan mempersiapkan semuanya dan di hari kedua sudah mulai belajar seperti biasanya.

"Kelas X-A, nah ini nih kelasnya gaes"

Aku tersadar dari lamunanku karena suara seseorang di depan pintu. Aku menarik nafas dalam-dalam dan mengusap-usap dadaku karena terkejut.

Aku memperhatikan murid-murid yang dipimpin oleh seorang perempuan memasuki kelas.

"Oke tunggu dulu sebentar, kalo bel nya udah bunyi tidak ada yang boleh keluar kelas ya. Tunggu aja nanti akan ada anggota osis yang datang ke kelas kalian, paham ya semua" Ucap Seorang perempuan di depan dengan almamater osis melapisi seragamnya.

"Paham kak" Serempak kami semua.

Anggota osis itu pun keluar dari kelas meninggalkan kami. Aku menghembuskan nafas berat, aku memperhatikan semua murid dari belakang sini, karena posisi ku yang berada paling pojok belakang memudahkan ku untuk menjamah setiap sudut kelas.

Aku memperhatikan mereka, setiap murid memiliki partner duduk masing-masing, kecuali aku. Aku tak masalah, malahan aku senang.

Kringgg

Tak menunggu waktu lama, bel masuk telah berbunyi. Dua orang anggota OSIS laki-laki pun terlihat tergesah-gesah memasuki kelas X-A.

"Pagi semuanya"

"Pagi kak"

Salah satu dari mereka maju satu langkah ke depan "sebelum kita memulaikan kegiatan kita di hari ini, ada baiknya kami berdua memperkenalkan diri terlebih dahulu dan perkenalan dimulai dari rekan saya"ucapnya, yang disebut pun maju ke depan dan memperkenalkan dirinya.

"Kenalin nama saya Arkais Nandino kelas 11-A, saya merupakan ketua OSIS di SMA Pelita ini, salam kenal ya" Perkenalan diri singkat Arkais diakhiri dengan senyuman manisnya, membuat suara pekikan tertahan dari para murid perempuan.

Ku akui Arkais memiliki wajah yang tampan dan manis, but aku tidak terlalu memperdulikan itu.

"Kenalin nama gue Kavindra Andara, jabatan gue sebagai wakil ketua OSIS di SMA Pelita, salam kenal semua" Tak beda jauh dari apa yang terjadi tadi, para murid perempuan memekik tertahan sedangkan aku menghembuskan nafas kasar karena jengah.

Entah kenapa aku merasakan hawa yang berbeda dari tadi. Eits, aku bukanlah anak yang memiliki kemampuan khusus sehingga bisa merasakan hal-hal yang creepy di sekitarku. Aku nggak tahu kenapa kali ini berbeda rasanya.

"So, tanpa menunggu lagi saat ini kami akan menampilkan kepada kalian Video singkat sejarah SMA Pel-"

"Sory gue telat" Potong seseorang.

Semua mata tertuju pada seorang laki laki yang berdiri di ambang pintu dengan nafas yang tersenggal-senggal. Wajah tampan laki-laki itu berhasil menarik perhatian seisi kelas, lagi dan lagi siswi-siswi di kelasku memekik tertahan.
Aku hanya mengroling eyes.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angkatan 7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang