Baekhyun menyapukan pandangannya ke seluruh penjuru kamar yang akan ia huni selama tinggal di Mansion. Kamar itu sangat luas, bahkan luasnya mungkin hampir menyamai luas Apartemen miliknya secara keseluruhan. Dan seperti ruangan lain di tempat itu, warna kamar miliknya juga didominasi dengan warna merah gelap.
Tempat tidur di dalamnya juga terlihat klasik juga terdapat sebuah lukisan besar di salah satu dindingnya.
"Aku seperti berada di abad pertengahan, Renaissance? Aku rasa semuanya bergaya klasik, seleranya cukup unik. Tapi ini semua luar biasa" Baekhyun mengutarakan kekagumannya.
"Aku rasa bangunan ini harganya milyaran" Baekhyun seperti seorang yang kampungan.
Keluarganya bukan orang biasa, tapi kekayaan keluarganya mungkin tidak sampai setengahnya dari apa yang Chanyeol miliki. Dan Baekhyun mulai berpikir bagaimana caranya pria itu memiliki semuanya di usia yang masih cukup muda. Ia sempat berpikir jika itu semua adalah warisan keluarganya, tapi ia tidak menemukan siapa pun anggota keluarga lain di tempat itu, bahkan Baekhyun hanya melihat beberapa lukisan yang terlihat mirip dengan Chanyeol, hanya saja gaya rambut dan pakaiannya jauh dari kesa modern. Dan Baekhyun hanya berpikir jika mereka adalah keluarga terdahulu dari Chanyeol.
"Selamat malam Nona"
Suara Jongin membuat Baekhyun terperanjat. Gadis itu tidak mendengar suara pintu terbuka atau suara langkah kaki sebelumnya.
"Tu-Tuan Kim" Baekhyun menyembunyikan keterkejutannya.
"Maaf jika Saya membuat Anda terkejut" Jongin membungkuk "...Saya akan membawa Anda berkeliling sebelum waktu makan malam tiba Nona" Jongin mengulurkan tangannya yang kemudian disambut oleh Baekhyun.
Gadis itu merasa seperti menjadi seorang putri. Ia diperlakukan dengan sangat baik oleh Jongin, bahkan pelayan yang ada di Mansion itu sangat menghormatinya.
"Kamar Tuan Park Berseberangan dengan kamar Anda Nona" Jongin memberi tahu letak kamar Chanyeol "...Anda hanya perlu menapaki tangga ini jika ingin ke kamar Tuan"
"Mana mungkin aku berani" Baekhyun menatap pintu kamar berukuran besar dan tinggi dua kali lipat dibanding pintu pada umumnya.
"Mungkin tidak sekarang" Jongin hanya tersenyum.
Jongin membawa Baekhyun berkeliling ke seluruh ruangan yang ada di Mansion. Tidak banyak ruangan yang ada di dalam bangunan itu, hanya saja ukuran tiap ruangannya sangat besar dan megah. Dan tempat terakhir yang mereka tapaki adalah ruang makan. Dan Chanyeol sudah duduk menunggu di salah satu kursi yang ada di tempat itu.
Chanyeol bangkit dan mendekat, Jongin menyerahkan tangan Baekhyun pada Tuannya dan disambut dengan suka cita oleh pria itu.
"Semoga kau betah tinggal di rumahku" Chanyeol mengecup punggung tangan Baekhyun.
Gadis itu hanya diam. Bukan dia risi atau merasa tidak nyaman, tapi ia merasa tersanjung diperlakukan seperti seorang Putri. Ia tidak pernah merasa diperlakukan seistimewa ini sebelumnya. Semua orang baik padanya, semua orang menghormatinya, tapi semua tidak ada yang sama seperti perlakuan Chanyeol padanya.
'Apa ia memperlakukan semua wanita seperti ini? Atau hanya--'
"Semua wanita itu istimewa, tapi Kau paling istimewa di antara mereka" sekali lagi Chanyeol mengecup punggung tangan Baekhyun dan menarik salah satu kursi untuk Baekhyun duduk.
Baekhyun hanya diam, ia berpikir apa Chanyeol bisa mendengarnya, sedangkan ia hanya bicara dalam hati.
Setelahnya, Chanyeol mempersilahkan gadis itu untuk makan malam. Baekhyun sempat ragu, karena tidak ada makanan yang tersaji di depan pria itu, hanya sebuah botol wine dan goblet yang ada di hadapan pria itu. Baekhyun sesekali melirik Chanyeol yang menghirup aroma wine yang ada di tangannya, kemudian memainkan goblet itu. Cukup aneh menurut Baekhyun, alih-alih makan malam, pria itu hanya menikmati Wine?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale Of White Hair (Chanbaek GS)
FantasíaWarning 21+ Chanyeol Park adalah nama ke sekian yang ia sandang selama ia ada di muka bumi ini. Ia tidak menyangka akan sampai di Era yang serba maju dan praktis terutama untuk manusia. Ia melewati semuanya tanpa ada satu bagianpun yang terlupakan...