Bagian-1

3 1 0
                                    

Suara takbir berkumandang,orang orang sibuk meramaikan malam kemenangan, dari mulai menabuh bedug, ember, dan benda benda yang lainnya selagi itu bisa menghasilkan suara yang merdu. Wajah mereka dipenuhi tawa bahagia, ibu yang sibuk memasak makanan untuk esok, anak anak yang sedang bermain kembang api dan sebagian sedang melihat lihat baju baru mereka untuk dikenakan saat sholat ID. Disaat inilah semua sanak saudara bisa berkumpul bersama, mengundang gelak tawa bahagia untuk siapapun yang merasakannya, sungguh kebahagiaan yang sempurna bukan? Tapi tidak untuk gadis kecil yang sedang duduk diatas ayunan itu,dia tidak menghiraukan teman temannya yang sedang memilih milih baju untuk dikenakan esok. Dia sedang bersedih teringat akan kedua orang tuanya,dan juga menyesali karena tadi siang dia sudah membuat kesak kak Eka, ia terus menanyakan tentang orang tuanya, mendesak kak Eka agar menjawab pertanyaannya,dankarena sudah merasa jengkel kak Eka pun tidak sengaja membentaknya dan membuat gadis itu terdiam kemudian pergi menuju ayunan.
Dari tdi kak Eka sudah membujuknya agar mau masuk ke panti untuk makan serta memilih baju baru untuk dikenakan esok,tapi gadis itu malah diam seribu bahasa dan menghiraukan ajakan kak Eka. Malam itu purnama sangat indah, bulat dan terang bercahaya, saat itu pula gadis manis bernama Alisa itu bertanya kepada tuhan dengan suara parau 'Tuhan dimana orang tuaku? Bagaimana rupa mereka? mengapa mereka tidak pernah menemuiku?'ia terdiam sejenak mengatur nafasnya lalu kembali bersuara lemah disertai tetesan air mata yang mulai keluar dari pelupuk matanya 'Tuhan mengapa engkau tak berlaku adil terhadapku? kenapa tuhan?'
Seketika langit yang tadinya bersih dan bercahaya oleh sinar rembulan langsung tertutup oleh awan gelap menurunkan ribuan bahkan jutaan tetes air,petir menggelegar,membuat ciut nyali siapapun yang mendengarnya akan langit mengetahui bahwa ada seorang bidadari yang tengah bersedih dimalam kemenangan itu. Keramaian dijalan terhenti akibat hujan deras yang mengguyur. Mereka berseru kecewa sekarang mereka sibuk mencari tempat untuk berteduh sarung yang dipakai menjadi payung darurat, bedug dan barang barang lainnya ditinggalkan begitu saja.
Tapi gadis itu masih duduk di atas ayunan sambil meneteskan air mata,badannya menggigil akibat kedinginan,tapi ia tidak menghiraukannya ia masih terdiam ditempat itu hingga seseorang keluar dari dalam panti membawa payung lalu mengajak gadis itu masuk untuk mengahangatkan badannya kembali, seseorang itu tidak lain adalah kak Eka. Ia khawatir jika anak gadis itu sampai sakit karena terlalu lama berada dibawah derasnya hujan gadis itupun menurut ia masuk kedalam berganti pakaian, kemudian meminum segelas teh hangat yang di berikan oleh kak Eka,badannya sudah mulai hangat kembali saat ia akan pergi ke kamar untuk tidur tiba tiba kak Eka memanggilnya yang membuat gadis itu menoleh "Ini baju baru untukmu lisa, semoga kamu suka," ucap kak Eka sambil tersenyum hangat Lisa pun menerimanya dengan mata berbinar binar lantas berkata " Terimakasih banyak kak Eka aku sangat menyukainya,"jawab Lisa dengan senyum terbaiknya. Ia pun beranjak pergi ke kamarnya sambil tersenyum bahagia dan membuat teman temannya menatap dengan keanehan.
"Kamu kenapa Lisa? sepertinya kamu bahagia sekali?,"ucap Sari penasaran.
"Aku tak apa, hanya sedang bahagia saja,"ucap Alisa dengan terkikih. Sari pun hanya mengangkat bahu membiarkan Alisa yang sedang senyum senyum sendiri, meskipun itu terkesan aneh, tapi apa salahnya itu tidak merugikan siapapun kan?

Sinar matahari pagi yang sudah muncul dan menghangatkan pagi,disertai suara takbir yang di lantunkan di setiap masjid. Alisa dan anak anak panti lainnya bersiap untuk mengikuti sholat Id dilapang kelurahan, disepanjang jalan ia melihat senyuman bahagia yang tercetak dari bibir orang orang sekitar, suasana pagi ini sangatlah menyenangkan. Setelah selesai melaksanakan sholat ID anak anak kecil  sedang berbaris rapi menunggu angpau yang akan diberikan oleh orang dermawan, senyum bahagia tercetak diwajah mereka masing masing. Setelah itu, kak Eka mengajak mereka pulang ke panti untuk makan bersama.

Ditempat lain seorang pemuda tanggung sedang terdiam di rooftop rumahnya. Dia menatap sekitar dengan mata penuh kesedihan. menyaksikan orang orang yang sedang bercengkerama dengan sanak saudaranya. Sedangkan dia? dia sendirian dirumah besar dan megah itu orangtua?mereka selalu berada diluar negeri dan pulang sebulan sekali, itupun tidak lama paling cuma dua sampai tiga hari. Apakah mereka tidak rindu terhadap anaknya? entahlah tidak ada yang tahu.
"Den makan dulu sudah bibi siapkan dibawah,"ucap seorang pelayan kepada Rian,Yeahh nama pemuda itu adalah Rian mahesa.
"Saya belum laper,"ucap Rian singkat.
Pelayan itu pun mengehela napas kemudian pergi meninggalkan tuan muda itu.
Keheningan pun kembali hanya suara gemersuk dadaunan yang tertiup angin.
Rian berdiri,ia akan menemui teman temannya untuk bersenang senang berharap bisa melupakan semua masalah yang di sedang di alaminya. Ia bergegas pergi menaiki motornya, mengendarainya dengan sangat cepat,dialah rajanya jalanan.
Tak membutuhkan waktu lama Rian pun sekarang sudah sampai di tempat tujuan, tepatnya Basecamp anak Galaksi.
"Wih si bos udah dateng,kirain udah lupa sama kita kita,"ucap Riko salah satu anggota
galaksi yang di tanya hanya tersenyum tipis tanpa berniat menjawab. Rian pun duduk dikursi sambil memain mainkan pulpen yang ia temukan di atas meja.
"Riko lu beli minun gih nih duitnya dari gua"ucap Rian memecah keheningan.
Riko yang paham dengan maksud Rian langsung mengambil uang dari tangan Riko dan bergegas pergi untuk membeli minum.
Yang di maksud minuman disini ialah minuman keras.yeahh sudah sebulan ia sering mabuk,alasannya cuma satu 'Ia lelah dengan pahit getirnya kehidupan dan dengan cara mabuk ia dapat sejenak melupakan semua masalahnya, tertawa.'

Hari raya idul fitri telah usai, orang orang kembali pada aktivitas sehari harinya.
Mulai dari pekerja kantoran yang harus berangkat pagi agar tidak terlambat, para pedagang asongan yang mulai mencari keping keping uang di terminal maupun di pasar, dan Alisa harus kembali menjaga toilet di terminal. Kak Eka tidak pernah menyuruh Alisa bekerja namun dengan sikap keras kepalanya Alisa memutuskan untuk bekerja meskipun hasil yang di dapat tidak seberapa.
Siang itu suasana terminal amat gaduh, karena ada seorang preman yang sedang menghajar seorang pedagang asongan dikarena susah memberikan uang setoran.
Tapi orang orang sekitar tidak ada yang berani melerainya mereka hanya menonton tanpa ada rasa ingin membantu, menurut mereka hal seperti itu sudah sangat terbiasa terjadi.

Di basecamp galaksi,para pemuda itu masih berkumpul setelah semalam banyak menghabiskan alkohol.
"Pulang kerumah masing masing,"ucap Rian singkat.
"Lah lu sendiri mau pulang kaga? atau mau tetep disini pacaran sama kunti?,"ucap Rio dengan tawa menggodanya.
"Eh lu jangan kaya gitu bosen hidup luh?,"ucap Dion menimpali.
Rian hanya tersenyum tipis, dan teman temannya pun memakluminya, mereka tahu penyebab temannya yang satu itu bersikap sangat dingin. Mereka semua pun bergegas pulang menuju rumahnya masing masing,dan hujan akan segera turun.
Rian mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, menghindari serbuan air langit yang jumlahnya beribu ribu bahkan jutaan.
Saat akan melewati halte bis, ia mengecilkan gas nya karena melihat ada seorang wanita yang sedang di ganggu oleh preman Rian pun menatap tidak peduli ia segera menancap gas motornya lagi,tapi entah apa yang merasukinya ia putar balik lalu berhenti didepan halte bis yang tadi.
"Lu pada kalau berani lawan gua!,"desis Rian sambil menatap galak preman preman itu.
Preman itu malah menatap remeh kepada kapten galaksi itu, tanpa ba bi bu Rian langsung memukul ke-empat preman itu, tanpa membutuhkan waktu lama Rian sudah melumpuhkan tiga preman sedangkan yanh satunya lagi terbirit birit menyelamatkan diri.
Rian menatap Alisa, gadis itu nampak lusuh badannya yang menggigil kedinginan membuat Rian merasa iba, sejak kapan dia menaruh rasa kasihan terhadap orang lain? bahkan musuh musuh di jalanan ia habisi tanpa ampun.Tapi mengapa dengan gadis ini? Rian merasa aneh saat menatap mata coklat gadis dihadapnnya?
"Kau baik baik saja?,"ucap Rian yang akhirnya membuka percakapan.
"Aa-aku ba-ik terima kasih te-elah menolongku, "jawab Alisa dengan suara bergetar terlihat ketakutan diwajanya.
"Kau tidak usah takut kepadaku, aku tidak seperti mereka,"ucap Rian sambil terkekeh pelan. Gadis dihadapannya ini hanya tersenyum,mereka kemudian duduk di halte bis selagi menunggu hujan reda. Hanya terdengar suara percikan hujan dan petir diantara mereka tidak ada yang berani membuka suara.
"Namamu siapa?,"ucap Rian dengan sedikit ragu, jantungnya mendadak tidak normal.
"A-aku?,"jawab gadis itu.
Rian terkekeh "Iya kamu gadis manis,"
Rian langsung menggigit bibirnya sendiri, apa yang baru saja dia katakan? Gadis manis?
"Namaku Alisa,dan kamu?,"jawab gadis itu sambil tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.
Rian pun ikut tersenyum kiku "Namaku Rian mahesa,"ucapnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Rian tahu gadis dihadapannya masih amat sangat muda, kira kira usia berbeda delapan tahun. Tapi dia merasa nyaman saat didekatnya. Apakah dia jatuh cinta terhadap gadis dihadapannya ini? Tidak mungkin,gadis itu masih kecil,tapiRian tidak dapat membohongi perasaanya ia mencintai gadis itu? ia akan menunggu gadis itu sampai ia dewasa.
Hujan sudah mulai reda, Rian menawarkan diri untuk mengantar gadis itu pulang,tapi gadis itu menolak. Dia memilih menaiki angkutan umum, Rian yang mempunya rasa penasaran yang amat besar terhadap Alisa ia pun mengikuti angkutan umum itu sampai berhenti di depan Panti Asuhan Alisa pun turun,lalu berlari masuk kedalam.
Rian tertegun di pinggir jalan, ternyata Alisa seorang anak yatim piatu,Ia pun menancap gas menyusuri jalan menuju rumahnya, setelah sampai ia langsung berganti baju, makan dan masuk ke kamar. Dia menatap cermin dikamarnya itu dan muncul bayangan wajah Alisa, Rian pun tersenyum.
Dia sudah menemukan kebahagiaan,warna hitam di hatinya perlahan luntur.
Alisa seorang gadis yatim piatu? Ah tak masalah bagiku.
"Mulai hari ini dan seterusnya aku akan menjaga dan siap membantu Alisa,"ucap Rian dengan mantap sebelum ia terlelap tidur.










































Penasaran dengan kelanjutannya? Apakah benar rian akan menunggu Alisa sampai dewasa?
Apakah Alisa juga mencintai Rian?
Tunggu kelanjutannya okee.
Papayyy guysss😍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Garis waktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang