Kehilangan...

10 1 0
                                    

(Bab 1)

"Arrghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh"teriaknya sambil mengeluarkan airmata sungguh dia merasa kehilangan.
Ibunya telah meninggalkanya buat selamanya orang yang sangat ia sayangi tempat ia mengadu sakitnya,berkongsi cerita suka duka yang ia rasa terkadang juga tempat ia melampiaskan amarahnya kini menjadi penyesalanya kerana tidak sempat berbakti kepada ibunya memohon maaf pada ibunya atas apa yang ia telah lakukan pada ibunya selama ini.
Sungguh ia hanya mampu menangis sekuat hatinya dengan imbasan kenangan 1 demi 1 yang bermain difikiranya. Ia sangat merindui sosok ibunya.ibu yang sangat penyabar.

"Fia rindu ibu.."ucapnya di dalam hati..
"Maafkan fia sering marah pada ibu"ucapnya lagi.
"Kenapa semua ni jadi kat aku!!? Apa salah aku!! Kenapa Dia ambil ibu aku?!!"Protesnya tidak puas hati melempar semua barang yang ada di sekelilingya.
"Fia sayang,jangan macam ni nak fia kena terima yang mak dh tak ada! Istighfar sayang ingat Allah"ucap mak su yang sedikit berteriak agar di dengar anak buah nya sambil ia mengetuk pintu agar fia membuka pintu nya.
"Pergilah!!..jangan kacau aku!!"lenting fia
"Fia sayang...." Belum selesai mak su nya berkata fia sudah  menendang pintu memberi isyarat agar mak su nya tidak mengganggu nya .maksu hanya terdiam kerana terkejut dengan tingkah afia. Afia memang anak yang degil bahkan dia begitu kasar ,nakal dan kurang ajar.
Mak su berlalu pergi membiarkan ank buahnya menikmati kesedihanya..

Setelah lama menangis meratapi kehilangan itu.afia merasa lelah .matanya terasa bengkak dan sakit , Membuatkan ia tertidur dalam tangisanya.
Tak lama kemudian Ayahnya masuk ke dalam bilik fia mengusap rambut anak perempuan kesayanganya. Sedih yang ia rasakan membuatkan dadanya terasa sesak ketika ia mengingat janji nya pada isterinya agar selalu menjaga anak mereka ketika ia sudah tidak ada kelak bersama mereka. Tanpa ia sadari air matanya mengalir..ada sedikit penyesalan di hatinya..
"Fia...maafkan ayah nak kerana x dapat mendidik fia dengan baik..ayah terlalu memanjakan fia sehingga fia jadi macam ni...ayah janji ayah akan usaha semampu ayah untuk jadikan fia anak solehah supaya suatu saat nanti ketika ayah juga pergi bersama ibu ,fia akan selalu mendoakan ketenangan kami disana"ucap Ayahnya perlahan dan mencium kepala afia dengan diiringi selawat keatas nabi.
Semoga dengan berkat selawat fia akan berubah kelak. Setelah itu ayah fia keluar dari bilik afia..
Sungguh besar rasa sayang Ayah fia kepadanya..

Menggapai Sebuah MaknaWhere stories live. Discover now