3. MULAI DEKAT

408 60 3
                                    

pampararampamapam~~
kangen aku tyduck? kangen kannn
/plak
kepedean,skip.

Hari minggu yang cerah, dibuka oleh sinar matahari dan suara burung dari luar rumah jisung, membuat jisung mau tak mau membuka matanya yang sedaritadi terpejam

mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke kornea mata nya, mengucek pelan matanya yang masih setengah tertutup lalu meregangkan badannya

jisung melihat jam yang terpasang di dinding,masih pukul delapan batinya ternyata ia tidak terlambat bangun untuk datang dan mengerjakan tugas di rumah chenle

segera ia bangkit lalu mandi, dan bersiap-siap untuk berangkat
menuruni tangga dan mengambil roti yang tergeletak di meja makan lalu mengolesnya dengan selai dan memakannya

jangan tanyakan orang tua jisung, mereka sangat sibuk hingga tidak peduli akan Jisung dan Jaemin, kakaknya.
jisung juga tidak peduli menurutnya jika uang jajan masih mengalir artinya ia masih bisa hidup sendiri

setelah sarapan singkat, tak lupa ia memberi kabar pada chenle bahwa ia akan segera berangkat

berisik(2)

hei, aku akan kerumahmu.
segera.

oke, cepatlah datang
semuanya sudah ku siapkan

jisung berjalan kaki santai menuju ke komplek dimana rumah chenle berada, jarak rumah mereka hanya terpaut beberapa blok maka tak butuh waktu lama untuk jisung bisa sampai ke sana

tok
tok
tok

jisung mengetuk pintu chenle pelan,ia dapat mendengar suara langkah kaki chenle sedang menuju ke pintu yang baru saja ia ketuk

ceklek

pintu terbuka menampakan sosok mungil nan lucu yang memakai kaus santai bertuliskan 'maldives'
"masuklah, aku tadi sudah sempat menulis beberapa jawaban dari tugas kemarin" chenle mempersilahkan jisung masuk ke dalam rumahnya, mereka duduk di karpet yang sudah ditata senyaman mungkin oleh chenle

"terimakasih chenle ya, kalau boleh tau berapa jawaban yang sudah kau tulis?" jisung antusias saat mendengar bahwa chenle sudah menjawab beberapa, artinya jisung tidak perlu bekerja terlalu keras

"satu, hehe" chenle memasang raut canggungnya saat menanggapi pertanyaan jisung
jisung hanya memutar matanya malas
"ya sudah ayo dikerjakan agar cepat selesai" ucap jisung sambil menatap mata chenle

"cantik" batin jisung(eh)

"o-oke, ayo" chenle tentu saja gugup, buktinya sekarang pipinya merona akibat ditatap dalam oleh jisung
"park jisung sialan, jika kau bukan temanku mungkin kau sudah berada di got sekarang" umpat chenle dalam hati

mereka mulai membuka buku tugasnya,menulis dan mengerjakan tugas yang diberikan gurunya kemarin siang itu dengan tenang

sesekali mereka juga bercanda seperti mencoret tangan dengan pulpen atau saling melempar jajanan yang ada di samping mereka
"chenle-ya coba tangkap ini dengan mulutmu" jisung memberi aba aba pada chenle sambil mengarahkan jajanan berbentuk bulat ke mulut chenle

"oke! cepat lemparkan, aku akan menangkapnya" chenle membuka mulutnya lebar lebar, kepalanya memprediksi kemanakah jajanan itu akan mendarat

suinggg




plup










suara tai. g

"YEYYY AKU DAPAT" chenle berteriak kegirangan karena jajanan tadi mendarat tepat di dalam mulut chenle

"iyaa, kau hebat chenle-ya" ucap yang lebih muda lembut, tak sadar jika tangannya tiba-tiba terulur untuk merapihkan anak rambut chenle yang berantakan akibat bermain tadi


blush




chenle lagi-lagi merona akibat perlakuan manis jisung terhadapnya,ia tak tahu apa yang salah pada dirinya. Ia hanya selalu merasa gugup dan berdebar saat berdekatan dengan jisung

"perasaan aneh macam apa iniiii, apakah aku sudah hampir mati?jangann aku belum mau mati" batin chenle






"m-maaf, kau terlalu imut chenle-ya sungguh" jisung meminta maaf pada chenle karena sadar ia telah membuat keadaan berubah menjadi sangat canggung

"tak apa park jisung, santai saja" balas chenle sok tenang(dahal hatinya udh jedag jedug tuhh)

mereka mulai berkutat dengan tugas mereka lagi sambil sesekali melirik satu sama lain, dan tentu saja chenle akan segera membuang muka jika ia rasa pipinya sedang memanas

(´∀`)♡





















"sudah pukul 11, aku pamit pulang dulu" seru jisung setelah selesai menulis jawaban terakhirnya
"eum, pulanglah nanti kau dicari kak jaemin" chenle membantu jisung untuk memasukkan alat tulis yang jisung bawa kedalam tas

"aku pergi chenle-yaaa" ucapnya setelah sampai ke depan pintu utama,segera ia membuka pintu tersebut dan bergegas keluar, karena sungguh hatinya masih berdebar karena perlakuan lancangnya pada chenle tadi

"hati-hati dijalan sahabat kuuu" chenle nelambaikan tangan nya kearah jisung berada, tanpa ia sadari muka jisung berubah sedikit masam karena kata 'sahabat ku' itu aneh menurut jisung

(´∀`)♡


































"aishhh perasaan apa lagi ini" -jisung








































































huhalooooo
aku kembali hiksss
kalian apa kabar???
mungkin ada yg lagi sedih atau gelisah?
boleh kok cerita di komen
btw lanjut ga nih?

mohon kritik dan sarannyaaaa, jangan lupa votment!

makasihhh ♡♡

Should We ? - Jichen ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang