2. SAHABAT

676 86 7
                                    

Setelah hari perkenalan heboh tersebut kini haechan,jisung dan chenle menjadi sahabat yang cukup dekat. Mereka sering pergi ke kantin bersama,seperti sekarang ini
haechan sedang memesankan makanan untuk chenle dan jisung

"BUUUUU!!! NASI GORENG NYA 2 SAMA BAKSO NYA SATU!!! YANG CEPET, SAYA UDAH LAPER" teriak haechan dengan suara nyaring tanpa mempedulikan murid lain yang menutup telinganya karena terlalu bising

(´∀`)♡





setelah makanan berada di meja mereka segera menyantap hidangan yang nikmatnya setengah mati,sebenarnya biasa saja tapi karena tadi kelas mereka mendapat guru killer mereka jadi ingin segera makan

"le, kalo makan hati-hati dong itu nasi goreng nya sampe ke mana mana" ucap jisung gemas karena melihat kelakuan sahabat nya ini yang masih seperti anak bayi

"hah? dimana? mana sih? gaada tauuu" chenle meraba wajahnya untuk menemukan secuil nasi yang tadi dikatakan jisung

"ck,kalo ga bisa itu minta tolong" jisung geram sebab chenle tak kunjung menemukan dimana kotoran itu berada, jisung mengulurkan tangannya untuk mengambil sisa nasi yang menghiasi wajah mulus chenle

"nahhhh dapat juga akhirnya" seru jisung lega setelah mendapatkan nasi yang chenle cari sedaritadi
"hehehe makasih ya sung" ucap chenle sambil memberikan senyuman manis nya

"ehemmm, aku dimana? aku siapa? aku ikan, oekkk oekkk" surara haechan memecah keharmonisan momen tersebut, haechan sama sekali tidak cemburu namun ia hanya ingin diperhatikan
ia tak mau hanya makan dan menonton dua orang yang sedang pdkt-an layaknya di film-film romansa

"ehhhh ada haechan juga,sejak kapan ya kamu disini?" kini chenle yang menyaut haechan dengan candaan nya yang terbilang garing(canda garing, eh)

jisung? ia hanya terkekeh melihat tingkah absurd sahabatnya tersebut, jisung rasa hidup nya semakin berwarna setelah bertemu chenle dan haechan

(´∀`)♡

TETTTTT....
TETTTTT....
TETTTTT....
(udh dibilang gue gatau suara bel sekolah)

bel kembali berbunyi nyaring, siswa-siswi segera masuk ke kelasnya untuk bertemu dengan pelajaran(lagi)

kali ini pelajaran dibimbing oleh Pak Johnny guru bahasa inggris sekaligus ayah dari Lee haechan,namun sepertinya haechan tidak terlihat seperti anak guru bahasa inggris jika diukur dari nilai nya yang selalu di bawah 80

haechan memang pandai tapi ia sama sekali tidak mengerti bahasa inggris, menurutnya jika ayah nya sedang mengajar dia terlihat seperti alien yang mengeluarkan suara 'nguingg nguingggg'

"materi hari ini adalah tentang Giving Compliment atau memberikan pujian" jelas Pak Johnny di depan seraya menulis judul materi di papan tulis

(´∀`)♡



"baik,setelah penjelasan tadi mungkin ada yang ingin ditanyakan?" Pak Johnny melihat seisi kelas setelah menanyakan kejelasan pada materi yang diajarkannya tersebut

dirasa tidak ada yang mengangkat tangan Pak Johnny menulis sesuatu di papan tulis yang membuat siswa disana kebingungan

"karena tidak ada yang bertanya, kalian akan saya beri tugas untuk tugas nya seperti yang tertulis di papan kalian harus bekerja kelompok masing-masing dua orang, lalu kalian membuat 20 macam pujian dan ditulis di buku tugas. tugas tersebut akan saya nilai 2 minggu lagi, Terima kasih"
jelas Pak Johnny panjang lebar agar anak muridnya paham dengan tugas yang ia berikan

"untuk pembagian kelompoknya saya akan membuat lotre,silahkan diambil sesuai tempat duduk bagi anak yang mendapat nomor yang sama artinya kalian satu kelompok" Pak Johnny memberikan instruksi kepada muridnya untuk memutuskan anggota secara adil

siswa-siswi satu persatu mengambil lotre yang telah disiapkan gurunya tetsebut, lalu keadaan kelas menjadi berisik karena pemilihan anggota kelompok(entah apa yang mereka ributkan,intinya ribut ajalah)

"chan kamu dapet nomor berapa?aku dapet nomor 7 nih" tanya chenle penasaran kepada teman disamping nya

"yahhhh, belum beruntung aku dapet nomor 11" haechan mencebikkan mulutnya yang membuat chenle berakting seakan-akan dia akan muntah

"sung dapet nomor berapa?" kini gantian chenle bertanya pada jisung,berharap temannya satu kelompok bersamanya

"nomor 7,kamu?" jisung menjawab santai namun balasan yang ia dapat dari lawan bicaranya tak bisa dibilang santai sebab chenle sekarang sedang membuka mulutnya lebar-lebar jangan lupa dengan matanya yang membuka sama lebarnya

"WAHHH BENERAN?!?! KITA SATU KELOMPOK! babay haechan,aku sama jisung wleee" chenle berteriak tepat di telinga jisung lalu menjulurkan lidahnya di depan haechan

"yaudah sana, aku udah bareng somi wleee" balas haechan sambil menirukan gaya terakhir yang ditunjukan chenle kepadanya

"Tuhan, mengapa engkau memberiku teman berisik, bodoh, payah, dan berlebihan seperti mereka kepadaku,tapi aku suka hehe" jisung lagi-lagi hanya mampu menyimak percakapan dua orang di depannya ini

"le, ini kapan kita ngerjainnya?" tidak mau berlama-lama menonton sirkus akhirnya jisung buka suara dan bertanya pada chenle

"emmm besok aja gimana? biar sekalian hari minggu" jawab chenle yakin
"oke, besok aku chat kalo mau berangkat" jisung hanya perlu mengiyakan saja daripada teman mungilnya ini mengamuk

(´∀`)♡






























































gimana niiiiii suka ga??
kalo suka komen aja, btw ku lanjutin tyduck?
aku kalo nulis biasanya tengah malem trs up siang,soalnya kalo tengah malem pikiran ku lancar gatau kenapa

mohon kritik dan sarannya, jangan lupa votment

makasihh ♡♡

Should We ? - Jichen ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang