Duapuluh Tujuh💙

827 100 0
                                    

"Jika kau terus menangis, akan ku buat kau benar-benar menangis di tempat ini."

Crakk!

"Umhh!!"

Air mata Wendy semakin deras berjatuhan, bagaimana tidak, seragam yang ia kenakkan di robek olehnya, bahkan tidak tanggung-tanggung ia merobeknya hingga dada Wendy terlihat.

"Woww, sexyy!" Mark mengambil kursi dan ikut duduk di depan Wendy, dengan tatapan smirknya Mark memusatkan pandangannya pada buah dada Wendy yang lumayan besar tapi masih terbalut dengan Bra hitam pekat.

Wendy sangat malu dengan apa yang ia alami saat ini, seumur hidup tidak ada yang memperlakukannya seperti ini

"Ahh baiklah, aku tidak akan melakukannya semakin jauh karna aku masih punya hati nurani pada perempuan. Tapi aku tidak akan melepas ikatan ini, jadi aku akan meninggalkanmu begitu saja dengan kondisi yang memalukan ini," gumam Mark sambil berjalan menjauh pada Wendy.

Saat sudah berada di dekat pintu, Mark membalikkan badannya dan kembali pada Wendy.

Betapa terkejutnya Wendy saat mark menciumi lehernya dengan kasar bahkan dia meninggalkan sebuah tanda disana. Tak berhenti di situ Mark pun meremas kedua dada Wendy dengan sangat kasar, sakit yang Wendy rasakan. Bahkan saat ia menangispun Mark tidak berhenti. Wendy terus meronta tetapi kalah kuay dengan Mark.

"Baiklah, hasratku sudah terpenuhi sedikit. Terimakasih untuk dadamu sayang," kali inu Mark benar-benar pergi meninggalkan Wendy sendirian didalam gudang dengan keadaan yang sangat memalukan.

Terdengar dari dalam, sepertinya Mark mengunci pintunya dari luar.

"Hikss!"

"Yoongi, tolong aku!"

.
.
.
.
.

"Wendy?" Yoongi mengedarkan pandangannya kepenjuru kelas tetapi masih tidak menemukan sosok wanita itu.

"Apa yang kau cari Yoon?" tanya Seulgi.

"Apa Wendy belum kembali?" tanya Yoongi pada Seulgi.

"Belum, mungkin perutnya sangat sakit."

"Tapi ini sudah mau jam pulang, kenapa begitu lama." batin Yoongi.

Dan benar saja, jam pulang sekolah sudah berbunyi. Dan semua murid sudah bersiap untuk pulang.

"Baiklah semuanya, silahkan membubarkan diri dan pulang dengan selamat." ucap sang guru lalu meninggalkan kelas.

"Hey! Wendy masih belum kembali?" tanya Hoseok pada Yoongi.

"Kalian tidak melihat Wendy?" tanya Irene yang khawatir.

"Apa sebaiknya kita susul dia ke toilet? Mungkin saja dia tertidur disana sampai lupa waktu," sahut Yeri yang mendapat persetujuan.

Semua akan Bts dan Rv berjalan dengan terburu-buru ke arah toilet untuk menyusul Wendy. Sesampainya di sana hanya anak Rv yang mengecek, karna ini toilet perempuan.

"YOONGI!" teriak Joy yang berlari ke arah Yoongi dan yang lainnya  dengan tergesa gesa.

"Ada apa? Kau menemukannya?" tanya Yoongi panik.

"Weh-Wendy tidak ada di dalam!" teriak Seulgi yang berada di belakang Joy.

Seketika semuanya panik, bahkan sampai tidak bisa berfikir apapun. Yoongi sangat frustasi saar tidak menemukan Wendy.

"Semuanya, ayo kita berpencar saja. Kalau salah satu dari kita menemukannya kita saling menghubungi ya?" saran Seokjin.

"Aku, Hoseok dan Yoongi akan mencari disana, dan kalian terserah yang penting cepat!!" titah Taehyung.

Taehyung, Hoseok dan Yoongi pergi menuju lorong yang tidak terlalu jauh dari toilet perempuan.

"Wendy-ssi!!"  teriak Hoseok sambil berkeliling.

"Wendy!! Jika kau mendengarku tolong jawablah!!" Yoongi memasuki setiap ruangan yang ada di lorong tersebut, semuanya terbuka kecuali satu.

Yoongi berhenti di salah satu ruangan yang terkunci. Tapi ini aneh, dari luar terdengar seperti isakan tangis yang samar samar.

"Apa ada orang di dalam? Jawablah aku!!" teriak Taehyung yang mencoba mendorong pintu itu.

"Mmm!!!"

"Diam, kau mendengarnya?" tanya Hoseok yang memiliki pendengaran yang tajam.

"sstttt!" Yoongi menutup mulut dan mendekatkan telinganya pada pintu itu.

"Mmmmhh!!!!"

"Wendyy?! Apa kau didalam?!" teriak Yoongi yang membuat Hoseok dan Taehyung terpelonjak.

Dengan segera Taehyung mendorong pintu itu, tapi tidak berhasil.

"Kita dorong bersama, satu, dua, tiga!!"

Brakk!!

"W-Wendy?"

BAD BOY -WENGA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang