Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah Heejin mandi juga, Hyunjin segera menariknya masuk ke kamar dengan tujuan agar Heejin tidak didoktrin oleh Sunmi lagi. Pemuda itu benar-benar panik, takut miminya membongkar lebih banyak aib yang dia punya semasa anak-anak dan remaja.
Membayangkan Sunmi menceritakan semuanya saja berhasil membuat Hyunjin bergidik ngeri, bagaimana kalau Heejin sampai minta putus?
Meski belum ada yang sampai mengaku hamil anak Hyunjin seperti apa yang terjadi pada Taehyung, tapi tetap saja, dulu banyak perempuan gila yang menerror mamanya, mengaku sebagai calon menantu.
Sunmi pernah menceritakan kasus Taehyung ke pacar pemuda itu, dan alhasil Taehyung dan kekasihnya bertengkar hebat.
Dari situ abangnya pindah ke kota sebelah, dia marah dengan pada mimi dan mulai melakukan aksi gila dengan cuti kuliah dan merintis karirnya sendiri, membuka studio tattoo.
Tidak gila juga sih, tapi itu tindakan nekat.
Hyunjin kadang bingung, darimana mantan-mantan abangnya juga mantan-mantannya itu mendapatkan nomor Sunmi, untungnya semenjak Hyunjin kuliah orangtuanya pindah ke Singapura, jadi terror itu berangsur-angsur hilang setelah Sunmi mengganti nomornya.
Pun, saat semester kedua Hyunjin sudah berhenti bergonta-ganti pasangan, meski dia belum berani membuat gerakan untuk mendekati Heejin, tapi matanya sudah tertuju pada satu gadis.
"Mimi cerita apaan aja?" Tanya Hyunjin saat sudah mendekap tubuh Heejin, dia menenggelamkan wajah ke antara bahu dan ceruk leher gadisnya.
"Enggak banyak, cuma bilang dulu mantan kamu banyak yang nerror dia." Sahut Heejin lalu terkekeh, tangannya mengusap rambut Hyunjin dengan lembut.
Hyunjin berdecak pelan karena tidak suka dengan apa yang terjadi, tangannya yang melingkar di tubuh Heejin mengukung gadis itu lebih erat.
"Katanya kamu sering banget mutusin cewek gitu aja, meski aku udah tau sih, tapi kaget juga pas denger mereka sampe nerror mimi." Cerita Heejin lagi. "Dan ternyata gak ada satupun dari mereka yang kamu selingkuhin, ya?"
Dengan segera, Hyunjin menarik kepalanya mundur untuk mengecek ekspresi wajah Heejin saat mengatakan hal itu, mata mereka berserobok, dan Hyunjin tidak bisa memungkiri raut kecewa yang ada di wajah gadis di hadapannya ini.
"It's a good thing, seenggaknya mereka gak ngerasain apa yang aku rasain." Kekeh Heejin tapi wajahnya sedih, dalam hatinya, Hyunjin merutuki Sunmi.
"Buns.."
"Hm?"
"Kamu marah?"
"Enggak, aku gak pernah marah sama kamu kalau cuma soal cerita masa lalu, I've said, aku nyari tau tentang kamu karena aku cuma mau tau aja, kamu tau nyaris semuanya tentang aku, tapi kadang aku yang enggak tau apa-apa."
"Kamu bisa nanya apa yang mau kamu tau langsung ke aku, I'll answer it, honestly." Sahutan Hyunjin terdengar mantap, tapi Heejin malah mendengus pelan sebagai respon.