Prolog

923 134 22
                                    

Di sebuah restoran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah restoran.

"Ngga usah panik gitu. Calon mertua mu sebentar lagi nyampe," ucap Sintia sambil memegangi tangan Pamella yang terasa dingin.

"Ma... Apa harus Mella menikah secepat ini? Mella masih pingin kuliah, Ma," rengek Pamella kembali memohon agar pernikahan yang sudah lama direncanakan dibatalkan.

"Yang bilang kamu berhenti kuliah itu siapa? Kamu masih tetap kuliah kok. Cuma tambah status aja. Mahasiswi plus seorang istri,"

Pamella berdecak sebal. "Mella masih muda banget Mama. Mana Mella juga ngga kenal sama calon suami Mella. Lagian Mella belum mau membina hubungan apapun."

"Kamu berada disini untuk berkenalan dengan calon keluarga baru mu," ucap Alex. Sintia memukul lengan putrinya.

"Mama udah tahu kamu pasti bakalan ngomong kayak gitu. Kamu ngga perlu khawatir. Mama dan Papa udah lama kenal sama calon mertua kamu ini. Mereka keluarga baik-baik kok. Calon suami kamu juga pekerjaannya bagus."

Pamella mengerucutkan bibirnya. Alex sang Papa hanya bisa tertawa melihat wajah putrinya yang memberengut kesal. Tak lama pintu ruang VVIP yang telah di sewa untuk acara pertemuan itu pun terbuka.

Pamella dan kedua orang tuanya sontak melihat ke arah pintu. Sepasang pria dan wanita berjalan ke arah mereka.

"Ya ampun maaf banget. Kami datang telat banget. Kami minta maaf ya," ucap si wanita.

"Santai saja, Mba. Kami juga beluk terlalu lama datang," ucap Sintia sambil cipika cipiki. Alex berpelukan dengan si pria yang menjadi calon besan mereka.

Apa?! Belum terlalu lama datang.
Busyet dah si mama. 2 jam nunggu dibilang belom lama, ck!

"Oh iya kenalkan ini Pamella," ucap Sintia sambil menunjuk ke arah Mella yang masih duduk di kursi. "Sayang sini donk. Kenalin ini calon mertua kamu."

Dengan ogah Pamella beranjak dari kursinya. Meski tak setuju dengan ide pernikahan ini, Pamella tak ingin mempermalukan kedua orang tuanya.

Ia meraih tangan calon mertuanya dan menciumnya lembut. "Halo Om tante saya Pamella."

Wanita yang bernama Ajeng Kartika itu langsung memeluknya dengan erat. "Ya Allah Mell. Mami ngga sangka kamu tumbuh secantik ini. Mami dan Papi kangen kamu," ucap tante Ajeng.

"Eh..."

"Dia sama sekali ngga inget, Mba. Kecelakaan waktu itu membuat ingatan masa kecilnya hilang,"

What?!
Ingatan apa ini?! Kok gue penasaran sih.

Wajah Ajeng terlihat sendu. "Ya Allah nak. It's oke kalau kamu lupa. Yang jelas Mami dan Papi senang ketemu kamu."

"Mami... Papi..."

"Iya. Jangan panggil om dan tante ya. Kamu panggil Mami dan Papi lagi kayak dulu. Lagian sebentar lagi kamu akan menjadi bagian dari keluarga kami. Ngga perlu sungkan untuk manggil mami papi ya,"

Pamella tersenyum menanggapinya.

"Ayo mari kita duduk," ucap Alex mempersilahkan Ajeng dan Doni duduk di kursi yang sudah di siapkan.

Ajeng meminta Pamella untuk duduk di sampingnya. Tangan hangat Ajeng terus menggenggamnya. Pamella sedikit merasa risih tapi ia membiarkannya.

"Oh ya Al kemana? Tamu utamanya kok belum kelihatan," tanya Alex.

Pamella baru teringat dengan sosok pria yang bakal menjadi calon suaminya itu. "Al masih ada kerjaan di kantor. Mungkin sebentar lagi akan sampai."

"Oh begitu. Dia anak yang hebat ya. Menjadi dosen sekaligus CEO perusahaan tidaklah mudah."

Wow... CEO & dosen.
Hmm... not bad lah.

"Oh iya sayang kamu kuliah dimana?" tanya Ajeng.

"Mella kuliah di kampus A fakultas MIPA, Tante eh Mami," jawab Pamella kikuk.

"Oyah? Al juga ngajar di kampus itu. Wah kalo jodoh emang ngga kemana ya,"

"A... Apa?!"

"Iya calon suami kamu jadi dosen di kampus kamu. Mungkin dia salah satu dosen kamu deh, sayang."

Mampus gue!!

Belum sempat Pamella bicara, seorang pria datang dan mengagetkannya. "Selamat malam. Maaf saya datang terlambat," ucap pria yang baru saja bergabung.

"Pak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pak... Aldebaran!!" Pekik Pamella melihat dosen killer dan menyebalkan berada dihadapannya.

"Kamu...!!"

***

TBC...

Lanjut?? 😆😆

My Secret Romance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang