Cerita ini hanya tayang di Wattpad.
Jika melihat cerita ini di tempat lain itu berarti bajakan.
So, be smart ya guys 😉😉***
"Lihat apaan sih? Penasaran jadinya," ucap Pamella mengagetkan Aldebaran. Kepalanya celingukan menatap sebuah foto yang tengah di pegang oleh Aldebaran.
"Kamu?! Sejak kapan kamu disini? Kamu ngga punya sopan santun ya nyelonong masuk tanpa ketuk pintu dulu." Aldebaran buru-buru memasukkan foto kenangan miliknya kedalam sebuah box dan kembali menyimpannya ke dalam laci paling bawah dan dikunci.
Ia menatap tajam Pamella yang sudah berdiri di depannya. "Foto siapa hayo? Sampe di kunci rapat kayak begitu?! Jangan bilang foto bintang porno," ucapnya cekikikan.
"Kamu belum menjawab pertanyaan saya. Kenapa sembarangan masuk ke dalam ruangan saya tanpa permisi."
"Dasar anak yang ngga punya sopan santun," ucapnya lagi. Pamella tidak terima dikatakan tidak tahu sopan santun. Ia pun meradang.
"Hei! Kalo ngomong itu di pikir dulu pakai otak. Jangan asal jeplak & asal tuduh saja." Hardik Pamella.
"Gue dari tadi berdiri di luar pintu ini ngetok sambil teriak manggil-manggil elo. Tapi elonya saja yang budeg ngga denger. Pas gue samperin eh ngga tahunya lagi asyik melamun lihat foto porno," cibir Pamella.
"Itu bukan foto porno."
"Who's care?! Kalo bukan foto porno, apa diliatin sampe segitunya. Terus di kunci segala lagi. Mencurigakan."
"Saya ngga tahu kenapa saya harus jelasin ini ke kamu. Terserah otak kamu mau mikir apa saya tidak peduli." Pamella mengangkat kedua bahunya.
"Terus... ngapain kamu masih disini? Bukannya kamu ada kelas?!"
"Pak Chris ngga jadi ngajar. Istrinya masuk rumah sakit dan kita baru dikabarin banget. Jadi Pak Chris minta kita ngumpulin tugas makalah untuk minggu depan."
Aldebaran mengecek ponselnya. Ia tidak percaya dengan apa yang dikatakan Pamella. Dan benar saja di grup dosen Pak Chris mengatakan kalau istrinya dilarikan ke rumah sakit dan sudah memberikan tugas makalah untuk mahasiswa/i nya.
"So, mau ngomongin apa? Katanya elo mau ngomong sama gue."
Aldebaran kembali menatapnya dengan tajam. Mereka sedang ada di kampus dan bisa-bisanya Pamella bicara tidak sopan terhadapnya.
Pamella yang salah ucap segera menarik lagi ucapannya. "Maaf Pak Aldebaran yang terhormat. Mohon maaf Pak, apa yang mau Bapak obrolkan dengan saya?" ucap Pamella lembut tapi dalam hati ia merasa ingin muntah harus berkata yang manis di hadapan Aldebaran.
"Duduk." Titahnya.
Aldebaran duduk di sofa, diikuti Pamella yang duduk di sebrangnya. "Jadi, apa yang harus kita bahas kali ini, Pak?"
Aldebaran menatap gadis yang tengah bersikap manis dihadapannya. Ia menghela nafas. "Mami meminta saya untuk membawa kamu ke rumah."
Pamella mengedipkan matanya beberapa kali. "Mami? Mami siapa?"
"Orang tua saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Romance
Roman d'amourDi pasangkan sejak kecil oleh kedua orang tua, membuat Pamella Anjani tak bisa menolak kehendak orang tuanya yang ingin menikahkannya dengan seorang pria yang tidak di kenal. Pamella menikah dengan seorang dosen dikampusnya yang terkenal dingin dan...