Pengenalan

3.2K 138 17
                                    

"Kemenangan yang kami peroleh bukanlah sebuah akhir. Melainkan sebuah awal pertempuran kami yang sesungguhnya. Ya, pertempuran yang sesungguhnya. Setiap manusia lahir memiliki kelebihan dan kekurangan dalam diri masing-masing. Ada manusia yang bisa memanfaatkan kelebihan dan menutupi kekurangan, dan ada juga manusia yang sebaliknya. Mulanya kami mengira menjadi anak berbakat adalah sebuah kebahagiaan dan kebanggaan. Kami sangat senang karena memiliki potensi dalam diri sendiri. Tapi... apakah kami bahagia?" Grace.

Setelah Phi Pang dan teman-temannya lulus ujian, mereka memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang universitas. Namun, ada satu orang yang memutuskan tidak melanjutkan ke jenjang universitas. Dia adalah Phi Punn. Karena kecerdasan Phi Punn yang diatas rata-rata otak manusia, phi Punn memutuskan untuk menolak semua tawaran beasiswa yang dia terima. Alasannya karena phi Punn tidak ingin kecerdasannya dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang hanya ingin mengambil keuntungan darinya. Lantas, kemana Phi Punn?

Setelah wisuda, Phi Punn diajak oleh kementrian untuk bergabung dalam kementrian untuk menjadi "wali kelas" dalam organisasi kelas Gifted.

Kementrian mengambil alih kelas Gifted, sekarang kelas Gifted bukan milik sekolah kami. Tapi sudah menjadi kelas Nasional.

Setiap malam para siswa Gifted yang berasal dari seluruh Sekolah di negara ini harus berkumpul untuk menguji perkembangan potensi mereka.

"Grace!" Suara Time memanggi Grace yang sedang makan sendirian dikantin sekolah. "Ada apa, Time?" Aku bertanya pada Time.

"Sore ini sepulang sekolah, aku ingin mengajakmu pergi ke museum. Aku ingin memintamu kembali ke masa lalu mu dan mencari tau siapa orang yang meletakkan fosil ini di museum" ucap Time sambil memberikan sebuah kertas bergambarkan tulang tengkorak manusia purba.

"Tidak bisa Time, mungkin saja ini diletakkan sebelum aku lahir" jawabku dengan nada sedikit ketus.

"Yaaah..." ucap Time dengan nada kecewa.

Aku melanjutkan makanku ditemani Time yang terus pusing memikirkan jalan keluarnya.

"Apa aku coba minta bantun Phi Namtam saja?" Ucap Time dengan wajah sedikit berpikir.

"Terserah" jawabku singkat sambil mengunyah makanan dimulutku.

Bersambung...

THE GIFTED SEASON 3: AFTER GRADUATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang