Osaki Shotaro, pemuda asal Jepang yang hidup di negeri rantauan bersama ayahnya sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Di Jepang, mereka bukanlah orang yang berasal dari kalangan keluarga kaya, melainkan hanya seorang rakyat miskin yang hidup di kota besar.
Biaya hidup yang tinggi membuat ayahnya merantau ke negeri orang bersamanya, alih-alih mendapatkan pekerjaan yang layak kelak, namun yang ada malah makin buruk dari sebelumnya.
Ayahnya hanya diterima di sebuah warung makan pinggir jalan yang bergaji minim dan tak cukup untuk menghidupi dirinya; mengingat Shotaro masihlah seorang pelajar yang harus melanjutkan pendidikannya.
Tuan Osaki tidak ingin memiliki seorang anak yang tidak berpendidikan seperti dirinya, yang bahkan mencari uang untuk makan sehari-hari saja sulit. Beliau ingin Shotaro tetap bersekolah seperti kebanyakan anak-anak seusianya hingga lulus kuliah sampai menjadi orang. Dengan itulah, Tuan Osaki tidak pernah mengeluh tentang pekerjaannya, ia hanya ingin menghidupi Shotaro dengan sebaik mungkin dan tercukupi segala kebutuhannya.
Karena itu, Shotaro kecil selalu berusaha untuk membantu beban ayahnya. Berbekal dengan kepandaian otaknya, Shotaro selalu meraih juara kelas dan berakhir mendapatkan beasiswa di sekolahnya. Selama ia sekolah, dirinya tidak pernah membayar uang gedung ataupun tetek-bengek semester, hanya seragam yang ia bayar menggunakan uang ayahnya.
Namun sepertinya Tuhan masihlah ingin menguji hamba-Nya. Tuan Osaki ditemukan tak bernyawa karena dibunuh oleh seseorang yang tak dikenal di jalanan sepi yang minim kamera pengawas. Shotaro yang tengah menyiapkan ujian akhir tahunnya di sekolah menengah atas tahun keduanya harus menanggung pilu yang teramat dalam.
Dia sendiri, setelah ibunya yang terlebih dulu meninggalkan dirinya dan sang ayah, kini si kepala rumah tangga itu juga harus menyusul ibunya dengan cara yang tidak wajar. Shotaro bingung dan tak tahu harus berbuat apa.
Dengan berat hati ia akhirnya memilih untuk menunda pendidikannya selama dua tahun dan memutuskan untuk bekerja untuk mencukupi kebutuhan dirinya sendiri. Ia bekerja di salah sebuah minimarket dan bertugas sebagai kasir, beruntunglah pemilik minimarket yang baik hati itu menerima dirinya dengan tangan terbuka.
Tak terasa sudah dua tahun Shotaro melalui hari-harinya sebagai pemuda sembilan belas tahun yang bekerja seharian dan tak kenal lelah demi menghidupi dirinya. Setelah dirasa uang yang terkumpul sudah cukup, ia memutuskan untuk kembali ke sekolah dan fokus pada tahun terakhirnya.
Shotaro kembali di sekolahnya, menjadi yang paling tua di kelas ini. Tak apalah, Shotaro tidak peduli. Ia hanya ingin menuntaskan tahun terakhirnya dan melanjutkan kuliah.
Tetapi, sepertinya perjalanan hidupnya sebagai siswa tahun terakhir tidak akan berjalan seperti ekspetasinya; karena dia bertemu dengan Jung Sungchan, pemuda kaku dan selalu ingin menang sendiri.
Pemuda Jung itu selalu mengganggu dan bertingkah semaunya, mengusik ketenangan dan kedamaian Shotaro. Sungguh ia sangat lelah dengan segala kelakuan pemuda yang lebih muda satu tahun darinya.
Lalu, apakah Shotaro dapat menghadapi Jung Sungchan yang tak lain adalah salah satu anak konglomerat di Korea Selatan?
☘︎☘︎☘︎
Jung Sungchan, 18 y.o
Osaki Shotaro, 19 y.o
—2021.03.16
KAMU SEDANG MEMBACA
Unavoidably [Sungtaro]
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM BACA!] - ❝Tidak bisakah kau menjauh dariku?! Aku hanya ingin fokus belajar! Dan kau membuang-buang waktuku!❞ -Osaki Shotaro. ❝Hyung, aku adalah penerus The Jung Holding Company. Bagaimana jika aku menawarkan dirimu sebagai sekretari...