痛い物語 (Versi Bahasa Indonesia)

2 Maret

Ah, sudah cukup lama, ya. Dari saat penyakit itu masih ada. Harus kumulai dari mana? Aku tidak mau mulai dari awal, atau nanti cerita ini akan menjadi lebih panjang dari seharusnya. Di sinilah, cerita yang menyakitkan tersebut dimulai.

Awalnya, aku mengalami sakit perut, yang membuat diriku terhalang untuk masuk ke sekolah. Aku hanya bisa duduk dalam rumah, sambil berdoa agar aku bisa cepat sembuh. Orang tuaku telah merawatku saat aku sedang sakit. Setelah 3 hari penuh dengan mual dan sakit perut, akhirnya aku merasa lebih sehat. Aku kembali masuk ke sekolah, senang karena penyakit yang kualami telah hilang.

"Aku sudah pulang, Ibu." Sahutku sambil membuka sepatuku di depan rumahku.

"Ah, kamu baru pulang ya, cepat mandi. Jangan lama-lama, ya." Balas ibuku mendengar sahutanku.

Aku segera masuk ke kamar mandi. Mandi dengan air dingin membuatku kedinginan, tapi aku tidak terbiasa juga dengan air hangat. Aku telah selesai mandi. Kunyalakan televisi yang berada di ruang tamu.

"Ini makananmu, cepat dimakan, ya." Kata ibuku sambil memberikanku makananku.

Aku mengambil makanannya, lalu kumakan dengan lahap. Masakan Ibu memanglah yang terbaik. Aku menghabiskan makananku dengan cepat.

"Terima kasih atas makanannya."

Beberapa jam berlalu. Sudah tiba waktunya untuk tidur. Seperti kebiasaanku, aku tidur sekitar jam 10. Aku tidur dengan nyenyak, kelihatannya. Tidak. Aku merintih kesakitan di malam hari. Jam 12 aku terbangun, karena aku merasa mual. Tidak. Aku pergi ke kamar mandi untuk memuntahkan makanan yang tadi siang aku makan. Tidak. Aku membangunkan orang tuaku dan memberitahu apa yang membuat diriku sakit. Tidak! Mengapa hal ini terjadi padaku? Di manakah letak kesalahanku? Adakah alasan yang membuatku dapat menderita seperti ini? Ah, rasanya diriku berputar-putar. Aku tidak dapat berhenti pergi ke kamar mandi. Orang tuaku memutuskan bahwa diriku tidak sekolah untuk hari itu. Aku hanya dapat berbaring, karena bergerak membuat badanku kesakitan.