Biasa

3 0 0
                                    

Wellcome readers!

Thanks udah mau mampir. Maaf kalo ceritanya jelek atau gak nyambung. Because, for the first time author kesambet pengen nulis cerita. Oke, semoga suka sama ceritanya. 

JANLUP VOTENYA! 

______

"Dean! tunggu"seseorang kaum hawa memanggil. 

Haah,masa ada yang mau minta fotbar lagi? padahal hamba orang yang biasa-biasa saja. tapi, selalu ada yang minta foto...batin Dean.

"Mau apa?"tanyanya dengan nada malas.

"Sini, ayo siaran langsung. Banyak followers  yang minta kamu ikut siaran" ajak Missel. Namanya Gallani Misselita, Dia adalah temen sekelas yang suka ikut kemana Dean pergi.

"Kamu, udah sarapan?" tanya Dean.

"Belom"

"Missel, Missel, pagi-pagi itu sarapan, bukan malah siaran" 

"Bawel ah, bentar doang, ntar baru sarapan. Kan emang biasa gitu"

"Terserah, awas asam lambung kumat"

"Iya-iya, santai aja. Nih, sapa penonton dulu"

"Halo semua, sarapan dulu sana"sapa Dean.

"Ciee Ciee, pagi-pagi bukannya sarapan malah pacaran"sahut seseorang dari belakang.Ternyata dia Radipta Kazaky, dipanggil Zaky.  

"Siapa yang pacaran?!" seru Missel.

"Siapa coba yang tiap hari berduaan mulu kayak sandal?!"ledek Zaky.

"Halah, kan emang kita udah biasa barengan"jelas Missel.

"Lebih jelasnya, dia yang mengikuti hamba terus" Dean memperjelas.

"Wah, jangan-jangan doi naksir sama lo"goda Zaky.

"Apaan? Siapa? Gue cuma minta siaran bareng, ga lebih!" Missel mulai emosi.

"Halah, alasan, semua cewek kalo ngintit gitu pasti punya pindang dibalik batu. Percaya ama gue"

"Bukannya udang  ya?"tanya Dean.

"Enakan juga  ikan pindang, lebih murah"jawab Zaky.

"Coba deh, ga usah sok tau soal perasaan orang?!" geram Missel.

"Cibi dih, gi isih sik tii siil pirisiin iring?!"ledek Zaky

"Heerrrghh"eram Missel lalu pergi.

"Itu marah?"tanya Dean.

"Tenang, ntar juga hilang marahnya"Zaky menenangkan.

"Kak Dean, boleh...minta foto?"tanya seorang adik kelas tiba-tiba.

"M..maaf sebentar lagi jamnya masuk"tolak Dean.

"Yaah... Yaudah kak, permisi"pamit Adik kelas itu.

"Waduh, waduh, pagi-pagi sarapannya fotbar terus ya?!" ledek Zaky.

"Heran, kenapa banyak yang minta foto? padahal, hamba siswa biasa"tanya Dean serius. Namun, terlihat sinting dimata Zaky. Bagaimana tidak? Dean sangat bodoh dalam menilai dirinya sendiri. Sudah jelas tak ada siswa biasa yang pergi sekolah dengan BMW i8 Coupe yang terparkir diparkir mobil khusus guru(karena tidak ada tempat parkir mobil untuk siswa). Tidak ada pula sebutan "biasa" untuk seseorang dengan badan tinggi, kulit cerah, alis tebal, hidung mancung, udah disingkat saja. "Perfect", ya, mungkin itu yang sangat pantas untuk seorang Deantana Joharys, keturunan Joharys, keluarga yang memiliki perusahaan ternama. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

How to be a Problematic?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang