Mau ijin hiatus(hng), kukembali kalo sudah apa ya... Pokoknya nanti kalo uda ga sibuk.
..
"Lix sama Hyun berangkatnya bareng gue ya, gue anter."
Hyunjin terdiam, melirik sedikit pada ekspresi Felix dimana wajah itu jelas menunjukkan raut ketidaksukaan yang kentara.
Atmosfer di meja makan itu berubah sunyi, Lino mengangkat kepala, meneliti perihal maksud dari keterdiaman adiknya.
"Kok Gue dikacangin? Dek, Lo jelas ikut gue kan?" Felix mengangguk. "Dan Hyun-"
Lino mengalihkan tatap pada adik tirinya. Tingkah anak itu yang mendadak berdiri kemudian terburu menggendong ranselnya membuat Lino mengangkat sebelah alis.
"Aku udah janji sama temen buat berangkat bareng, bang. Duluan ya..."
Dalam hati Lino menghela, 'Gimana mau deket, udah dibantu buat deket aja ngehindar terus.'
"Dek-"
"Gak usah nanya-nanya soal kenapa gue gak suka dia! Pokoknya kalo gak suka ya gak suka aja."
Yang lebih tua memincing sinis.
"Bodoamat anjir bukan urusan gue juga. Pusing banget mikirin kalian yang gak pernah akur itu." tangannya terulur mengambil minum, menenggaknya kilas. "Mending mikirin Jisung-"
"JISUNG TERUSSSS!"
...
Bohong saat Hyunjin bilang jika ia berangkat dengan teman. Dia hanya tak enak hati, mencoba mengerti jika Felix merasa amat risih akan keberadaan Hyunjin di sekitarnya.
Sebagai kakak yang baik, Hyunjin sebisa mungkin mencoba memahami Felix. Meskipun 'yang dipahami' seolah-olah benci dan merasa terusik akan apapun yang berkaitan dengan Hyunjin.
Sigh. Hyunjin membuang nafas kasar; Tak apalah, asal Felix tidak kesal lebih dari ini.
Menjadi seorang kakak, ternyata tidak semudah kelihatannya.
"Woy!" Hyunjin terlonjak. "Masih pagi dah ngelamun aja lo."
Tak menjawab, justru menggeser duduk membiarkan Seungmin; oknum yang baru saja membuat jantungnya hampir copot, duduk ditempat yang sebelumnya ia duduki.
Seharusnya kelasnya dimulai sejak dua puluh menit yang lalu, tapi entah bagaimana Sang Dosen belum juga memunculkan batang hidung.
"Bego banget gue pake nanyain sesuatu yang jawabannya udah pasti. Malesin ganteng-ganteng tukang galau-" Seungmin memberi tambahan berupa lirikan sinis. "-bukan temen gue."
"Min plis, mending kamu baca buku atau apa gitu yang lebih bermanfaat. Ngomel mulu gak kering tu tenggorokan?"
Sengaja menelan ludah saat itu juga, Seungmin kemudian menepuk bahu Hyunjin lumayan kencang.
"Kering banget anjir. Makanya, skuy kafetaria. Haus banget gue."
"Tapi-"
Merasa tau apa yang akan Hyunjin ucap, Seungmin sengaja memotongnya agar cepat.
"Kelas pagi ini kosong. Tugasnya ada di Hanbin, gue udah minta tapi kayak biasa, Lo yang ngerjain- okay?"
Hyunjin mendengus, meski begitu ia tetap mengekori kemana Seungmin pergi- kafetaria kampus.
...
"Dia adek lo kan?"
Hyunjin menoleh, menatap dimana Seungmin memberi arahan. Dimana ada Felix yang tengah ditembak oleh seorang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] BROTHER(S)
FanfictionAdalah sebuah kisah dimana Felix mempunyai empat orang kakak. Akan tetapi semua pun tau, dibanding ketiga kakaknya, Felix amat sangat membenci seorang Hyunjin dengan ataupun tidak adanya alasan. Katanya; "Jika 'mencintai' saja tidak dibutuhkan alas...