Jeon Jungkook seorang penyanyi solo terkenal di Korea Selatan, begitu banyak dipuja oleh seluruh penjuru. Bagaimana tidak? Memiliki wajah bak dewa yunani dan skill menyanyi dengan ciri khas vokal yang begitu indah masuk ke hati siapa pun yang mendengarnya.
Sudah tiga bulan Jungkook mengadakan Tour ke berbagai negara, akhirnya dia dapat istirahat kembali ke Korea dan menikmati hari-hari liburnya.
Dia tidak pernah menduga akan menjadi penyanyi sukses seperti sekarang ini. Semasa sekolah hanya seorang pria nakal yang masih labil, menikmati masa remaja tanpa memikirkan masa depannya akan seperti apa. Hingga takdir menuntunnya pergi mengejar karir didunia musik.
"Istirahatlah yang banyak, kamu sudah berkerja keras selama ini Jung" ucap Hoseok, manager pribadinya.
"Terimakasih hyung, kamu juga harus beristirahat."
"Tentu. Aku akan kembali kerumah, jaga dirimu"
"Tidak perlu khawatir hyung, aku sudah besar. Jangan membuatku menjadi seperti anak kecil"
"Kamu memang masih kecil bagi hyung"
"Aishh sudahlah, lebih baik hyung pulang"
Hoseok terkekeh melihat raut kesal Jungkook. Pria yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri, menjaga dan melindunginya selama perjalanan karirnya.
Setelah kepergian Hoseok, Jungkook menghela nafasnya kasar. Melihat sekeliling Mansion yang begitu sepi. Ya beginilah kalau dia berada di Mansion, semua terasa sepi. Hanya dia dan beberapa maid yang membantunya. Jungkook mengambil jaket dan kunci mobilnya, mungkin dia harus kembali ke tempat dimana dia merasa nyaman berada disana.
🧚🧚
"Kamu lupa dengan apa yang saya bilang kemarin?"
"Maaf. Aku lupa tadi.. karna ketiduran"
"Terlalu banyak alasan! Lebih baik kamu sekarang segera bersiap."
Jimin. Pria manis itu merutuki kebodohannya. Mencoba bangun dari tidurnya dan mengecek ponsel yang sudah banyak notifikasi dari suaminya. Dia lupa kalau kemarin suaminya memberitahu akan ada pertemuan disalah satu hotel berbintang. Sebagai pasangan seorang CEO, sudah kewajibannya mendampingi sang suami.
Dia bergegas masuk ke kamar mandi, tidak mau membuat suaminya semakin marah.
🧚🧚
Jungkook yang baru saja tiba diapartemen miliknya menatap sekeliling isi ruangan itu. Masih terlihat sama. Banyak memori yang masih teringat jelas olehnya. Semakin dia teringat, hatinya semakin terasa sakit. Tapi tempat ini juga menjadi obat untuknya, bisa menyamankan dirinya dengan aroma ruangan yang membuatnya damai dengan jiwanya.
Pandangannya jatuh pada satu benda yang membuatnya tersenyum pahit. Merindukan orang yang berada dipelukannya pada foto yang terbingkai indah diatas nakas.
"Hai Jimin, apa kabar? Aku rindu." Ucap Jungkook begitu lirih menyesakkan hati siapapun yang mendengarnya. Namun sayang, hanya dia seorang disana menikmati rasa rindu dan perihnya hati tanpa tau pada siapa akan dia hempaskan.
Meskipun memiliki jutaan penggemar tapi hidup terasa kosong, sebab separuh jiwaku telah pergi. -Jeon Jungkook (24 Tahun)
Hidup penuh kepalsuan, tentu ini salah. Namun jika takdir menentukan semua ini, kamu bisa apa selain menjalani? - Park Jimin (24 Tahun)
Hidup dalam kepalsuan, itu hanya akan menyakiti dirimu sendiri. Namun untuk bahagia pun, kita tidak pantas. Karna bahagia kita, mempunyai tempat yang berbeda.
-Kim Namjoon (30 Tahun)
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] WRONG
RomancePrice💰 : 20k Skandal bagi sebagian orang mungkin hal sial? Tentu, awalnya membuat ricuh. Namun jika dengan skandal ini kamu bisa memperbaiki masalah di masalalu, bukankah ini anugrah?! Jika kamu diberi kesempatan memperbaikinya, Apa yang akan kamu...