𝖒 𝖆 𝖋 𝖎 𝖆

1.3K 102 9
                                    

Suara tamparan terdengar keras di tengah-tengah aula, membuat semua atensi mengarah ke sosok Jimin

Ya, Park Jimin seorang bocah berumur 18 tahun yang kini tinggal di Panti Asuhan. Sedikit kasihan bagaimana Jimin bisa masuk Panti Asuhan. Ibu Jimin membuangnya karena dia adalah anak selingkuhan suaminya dan dengan tega dia menculiknya dan menyerahkannya pada panti asuhan itu saat umurnya masih menginjak 5 tahun

Jimin yang masih kecil tak paham akan kondisi hanya bisa menangis dan berteriak memanggil ibu atau siapa pun yang dia ingat, tubuhnya meronta-ronta kala ibu kepala panti asuhan itu menyeretnya masuk

"Dengar bocah, dia tak menginginkan mu! Alangkah baik kalau kau menurut dan masuk ke dalam!" Itu adalah kalimat pertama yang Jimin dengar saat bertemu dengan nya, 'Nya' si Ibu kepala panti asuhan yang Jimin tak sudi memanggil dirinya dengan sebutan Ibu

"Kau! Anak tak tahu diri, sudah bagus aku merawat mu dan kau tak tahu terimakasih?!" Ibu itu berteriak kencang di hadapan Jimin

Suasana makin mencekam dan menyebalkan saat anak-anak lain mulai berbisik memperkeruh suasana

"Aku sejak awal juga tak minta untuk mu merawatku" tatapan Jimin menajam, tak sedikit pun merasa takut atau bersalah

Plakk
Lagi-lagi Jimin mendapat tamparan keras di pipinya, namun dirinya sudah tidak bisa menahan sabar nya lagi. Sejak kecil dirinya sudah diperlakukan berbeda dari anak-anak lainnya

Mereka belajar, maka Jimin menyapu, mereka bermain maka Jimin mencuci piring, mereka bersenang-senang maka Jimin dipaksa untuk membersihkan semua kamar yang ada di tempat itu, dan yang membuat Jimin semakin muak anak-anak disana meremehkan Jimin dan memakinya, mengatainya seperti harga diri Jimin sudah hilang entah kemana

Dirinya ingin sekali kabur dari sana, namun dia tidak bisa. Ada satu peraturan yang mana tidak bisa dilanggar oleh siapa pun dan peraturan itu terletak di paling atas diantara yang lain, pertaruran itu berbunyi "Siapa pun yang sudah diserahkan ke dalam panti maka orang itu tidak bisa keluar, kecuali dirinya di adopsi atau dikeluarkan"

Dan karena peraturan tersebut tempat itu dijaga dengan baik oleh anggota-anggota Panti

Maka Jimin gencar membuat ulah, bertengkar dengan yang lain agar dirinya dikeluarkan, namun hingga saat ini dia masih berada di tempat itu, jadi mau tak mau dia harus bisa keluar dari situ dengan cara melarikan diri

Hingga waktu yang dia tunggu tiba. malamnya Jimin berpura-pura untuk tidur, dirinya sudah merencanakan dengan matang agar dia bisa kabur dari sana

Sampai akhirnya yang dia tunggu-tunggu seorang suster mematikan lampu dan pergi dari tempat itu, anggota-anggota panti memang sengaja untuk tidak mengunci pintu karena tidak ada anak yang mungkin akan kabur namun pengecualian untuk Jimin

Setelah memastikan semua sudah tenang dan baik-baik saja Jimin membuka matanya dan turun dari kasurnya dengan hati-hati agar anak-anak lain tidak terbangun

Jimin menempelkan telinganya di pintu untuk memastikan tidak ada yang lewat disana, setelah merasa aman dia pun membuka pintu itu dengan sangat pelan

Rencana pertama berhasil dia lakukan yaitu keluar dari kamar yang penuh sesak tersebut. Lalu dia berjalan dengan hati-hati menuju koridor, dia berencana untuk keluar melalui pintu dapur yang berada di belakang

Suara tapak sepatu terdengar di balik dinding yang akan Jimin lalui, dengan cepat Jimin bersembunyi di balik patung besar yang berada di pinggir

Seseorang berjalan dengan pandangan menyusuri tempat tersebut, orang itu adalah penjaga yang sedang memeriksa

[HIATUS] Yoon To The Min /YoonMin/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang