- Prolog -

7 1 0
                                    

London, Inggris

"Akhirnya lu jawab juga telepon gue. Jangan lupa ya besok lu datang ke acara ulang tahun William." Kata-kata itu langsung menerjang telinga Harvey bahkan dia belum sempat untuk berkata "Halo."
       "Eh, cepat sedikit dong jalannya, lagi telepon sama siapa sih? Pacar lu ya?" Sahut Louis tanpa ragu.
"Lu, lagi sama Louis ya? Bilang ke dia juga ya, ikut juga ke rumah William." "Oke bro," sahut Louis yang merebut paksa handphone Harvey.
"Dari tadi gua belum ngomong apa-apa loh, mending kalian teleponan langsung aja, gak usah perantara dari gue segala."
       Harvey yang kesal mempercepat langkah kakinya.
"Aduh sabar dong, ya maaf kali."
"Maaf, maaf.... bapak lu tuh minta maaf. Udah ya, gua lagi di jalan. Bye Reece." Harvey langsung mematikan panggilan.

Malam itu ia baru pulang kuliah bersama Louis, cuaca malam itu sedikit dingin dan jalan malam itu sedang ramai. Mereka melewati jalan yang sedikit menurun, dari kejauhan seorang perempuan menggunakan sepedanya berteriak.
            Semua orang yang dilewatinya menghindari dan dia tetap berteriak di sepedanya. "TOLONG, TOLONG GIMANA INI? REM SEPEDANYA BLONG?!" Perempuan itu sudah ingin dekat dengan jalan Harvey dan Louis lewati, Harvey menoleh ke arah wanita itu dan ia mengenal wanita tersebut. "Kenapa dia teriak?" Tanya Louis pada Harvey.
            Semakin dekat jarak perempuan pesepeda itu, Harvey langsung berlari menolong perempuan tersebut. Akan tetapi mereka berdua terjatuh di depan banyak orang.

"Jadi, masih coba-coba naik sepeda?"
"Maksudnya? Kalau gua jatuh berarti gua gak bisa naik sepeda ?"
"Ya gak gitu juga. Lagian jagoan juga gua, dari pada lu."
"Harvey! Cepet bangun, diliatin banyak orang." Sahut Louis sambil membantu mereka berdua berdiri.
"Udah lama gak ketemu, Loren Gray." 

🎒🎓🎒🎓

Jadi aku jelaskan sekarang, dia Loren Gray sahabatku dari kecil. Tahun 2000, Ibu dan Ayahku pindah ke London karena Ayah pindah kerja. Tahun itu Ibuku sedang mengandung ku dan tak ku sangka tetangga kami tahun itu, Ibunya Loren sedang mengandung juga, dan kami dilahirkan di bulan yang sama dan tahun yang sama.

   Dari dulu memang kita selalu bersama, bermain bersama, mengajari Loren bersepeda, dan berangkat sekolah bersama-sama. Suatu hari saat beranjak dewasa, aku jarang menghabiskan waktu bersama Loren. Aku lebih menghabiskan waktu dengan les privat musik ku, dan membuat Loren marah sampai kami Kuliah. Tepat umur 19 tahun, aku suka dengan Loren, aku sudah menyimpannya sejak lama. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MILLION WAYS ( ʟᴏʀᴇɴ ɢʀᴀʏ & ʜʀᴠʏ ) ❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang