[On Going]
Bagaimana jika ada angka yang sedang dihitung mundur dan siap menghancurkan mu? Bagaimana jika masalalu yang tak kau tau kebenarannya dalam sedetik akan merubah genre hidup mu?
Bagaimana jika-
Seseorang diluar sana sedang memantau mu dan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"My month. If without me the sun you can shine. Then I'll die and let you breathe again "
Happy Reading
"Kau Gila!?"
Aks, suara yang melengking kuat dari speaker handphone nya berhasil membuat nyeri telinga lelaki tersebut.
"Dengar- Aku benar-benar-"
Belum sempat menyelesaikan kalimatnya lawan bicaranya tersebut sudah ambil alih pembicaraan.
"Yaa! Media cepat atau lambat akan tau! Kenapa kau ceroboh sekali? Bagai mana kau bisa membunuhnya dengan cara seperti itu?! dan kau membiarkan mayatnya didalam toilet?!"
Lelaki itu hanya mendengus pasrah. Sumpah he just- yeah..
"kenapa kau tak mau mendengar penjelasan ku!"
"Dengar, Kau sangat Jinjja Jeongmal really mengecewakan. Sudah kubilang misi kali ini tidak menggunakan pistol! Klien tidak meminta itu! Ah Jinjja!"
Sosok lelaki tampan, berpakaian serba hitam bersama rokok komplit dengan asap asapnya. Dengan langkah goyah dan prustasi, hanya berharap smilir angin taman khas sungai Han mampu meredakan api dalam otaknya.
"Baiklah, bagaimana aku bisa memperbaiki ini?" Finish nya.
Sempat diam sejenak.
Tes
Tes
Tes
Khgrrzxrrzkkzrrr
Hujan datang dengan derasnya. Lelaki itu langsung memeluk Handphone miliknya agar tak basah, lalu bergegas mencari tempat untuk berteduh.
Saat indranya sibuk menelusuri dimana tempat yang bagus untuk berteduh. Pandangannya terfokus pada pasangan yang tengah berpelukan dibawah hujan deras tersebut.
Bisa-bisanya.
Bucin.
Berniat tak berfikir lebih jauh. Lelaki itu memilih berteduh di trotoar seberang sana, walau agak jauh sebenarnya.
Dia berlari melewati pasangan tersebut. Dan tak sengaja Matanya menangkap jelas wajah perempuan dengan jarak 4 meter didekatnya itu.
