A Whole New World

165 5 0
                                    


Ali's pov

Portal ini hampir sama dengan portal menuju kepulauan komet, sensasi jatuh dan gelap, hanya saja portal ini jauh lebih lambat. Enam menit jatuh, setelah itu tubuhku terbanting ke semak belukar.

Aku beranjak berdiri, pohon-pohon besar mengelilingiku, aku menoleh kesana-kemari tidak ada Raib maupun Seli -- kita sudah terpisah dari dalam portal. Aku memperhatikan sekitar sepertinya aku berada didalam hutan lebat, semoga posisi Ra dan Seli tidak terlalu jauh dari tempatku, aku mulai melangkah maju.

1 jam kemudian...

Ini rumit. Rumit sekali. Aku sudah bolak-balik selama satu jam didalam hutan dan tidak ada tanda-tanda Raib atau Seli. Puh, mungkin teknik tidak masuk akal milik Ra akan berguna disini.

6 jam kemudian...

Matahari mulai tenggelam, aku sekarang sedang mencari makanan, perutku sudah berbunyi dari tadi, aku juga harus mencari tempat untuk tidur. Aku berkeliling selama 10 menit dan akhirnya aku menemukan jamur-jamur liar. Aku pernah melihat jenis jamur ini entah dimana, tapi itu berarti ini aman untuk dimakan. Aku beranjak mendekati sekumpulan jamur itu, tetapi semakin dekat semakin jelas kalau jamur-jamur itu bercahaya. Dan sebelum aku menyadarinya, titik-titik bercahaya bermunculan di tanah yang kupijak.

Ini adalah jamur beracun dari klan matahari.

Dan tanpa kusadari, kakiku sudah menyentuh salah satunya. Dimulailah ledakan bertuntun, asap berwarna ungu (eh, ungu kan?) memenuhi sekitar. Aku bergegas membuat tameng transparan tapi itu tidak akan bertahan lama, dan aku tidak bisa berteleportasi ke sembarang arah.

Area ini dipenuhi oleh asap ungu yang tebal, aku tidak bisa melihat apapun.

***


Tameng transparanku sudah bertahan selama 15 menit, rintik-rintik hujan turun, bukannya membaik, masalah ini malah bertambah rumit. Tenagaku terkuras, ugh, aku ingin makan.

Dan saat aku sudah bersiap berteleportasi ke sembarang arah dan sudah tidak memikirkan resiko apapun lagi, aku mendengar sesuatu meskipun hanya sayup-sayup.

"oo..."
"Oooii!!"

"Ooii! Apa yang kau lakukan disitu?!"

Ada orang yang berteriak. Aku menoleh ke sumber suara, ada siluet seseorang disana, ia seperti menaiki suatu hewan yang besar. Siluet itu mendekat dan lenganku ditarik naik ke atas hewan itu. Setelah itu kami berhasil melarikan diri dari tempat itu.

***

Orang tadi adalah lelaki berumur sekitar 19 tahun (disini RaSeLi berumur 17 tahun ya..) dan ternyata ia menunggangi seekor harimau putih. Ia memaki kacamata yang spertinya adalah thermal goggles dan masker dari kulit, pantas saja dia bisa melihatku diantara kabut ungu itu.

Kami menembus hujan dan akhirnya, tiba didepan rumah dari kayu yang berukuran cukup besar, terdapat pagar yang melingkari rumah itu.

"Sebutkan identitas anda."

Suara AI, rumah ini canggih.

"Rai."

Orang tadi menyebutkan namanya. Gerbang muncul tiba-tiba didepan kami, ini mirip dengan teknologi klan komet minor.

"Ayo, silahkan masuk,"

Orang itu mempersilahkanku masuk. Kami melangkah masuk kedalam rumah, aku menatap punggungnya dari belakag. Sekarang, ada banyak sekali yang aku pikirkan,

Bolehkah aku mempercayainya?
Tapi dia menyelamatkanku tadi, tetapi dia orang yang tidak dikenal, tapi biasanya kita mempercayai orang-orang asing tuh,
apa dia tinggal sendiri?
Apa dia punya makanan?
Bolehkah aku minta sedikit?
Apakah dia manusia sungguhan?

'Yang pasti dia bukan monster atau raksasa'

Entah kenapa aku teringat perkataan Ra saat kita berada di klan matahari, aku tertawa pelan.Orang didepanku menoleh kepadaku dan tersenyum kecil,

"Kau bisa tunggu disini sebentar?"

Aku mengangguk dan duduk dikursi kayu disudut ruangan.

"Ayah!! Ada tamu!"
"Oh ya? Pasangan tua itu?"

Ada orang yang menyahut dari atas rumah.

"Bukan! Lagipula paman dan bibi tidak setua itu kok."

Balas Rai. Langkah kaki terdengar dari atas sana, seorang lelaki berumur sekitar... 30 tahunan -- maksimum -- muncul.

"Hei! sudah lama tidak ada orang baru dipulau ini,"

Dan entah kenapa wajah orang ini berbeda dengan wajah Rai, tetapi sangat amat familiar.




Hai!! Terimakasih karena sudah membaca cerita ini! Nantikan lanjutannya ya... Jangan lupa untuk vote dan comment!

The Sad Island [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang