Nama gua Mahesa putra, kalian mau panggil gua mahes,putra atau apapun terserah namun yang pasti gua mau menceritakan apa yang terjadi sebelum semua ini menjadi kacau dan makhluk mati berjalan itu muncul dan mulai menggigit dan memakan sesamanya yaitu manusia.
*flashback 4 bulan ke belakang
Matahari pagi masuk menyelinap kamar kos mahesa,alaram berbunyi tanda pukul 07.30 pagi,mahesa bangun dan segera mematikan alaram lalu membuka aplikasi pesan melihat apa ada yang mengirim pesan dan membuka sosial media burung biru, di rebahkan lagi badanya dan mulai mengscroll timeline yang notabene isinya berita soal pandemi yang sudah berjalan 2 tahun lamanya dan tidak ada hentinya, di scroll dengan cepat namun yang keluar adalah hanya berita tentang virus "cervanR2", Mahesa muak dan melempar hp ke samping dirinya dan mulai bangun menggambil handuk dan menuju kamar mandi
Setelah mandi Mahesa berpakaian dengan celana jeans hitam,kemeja biru dongker lengan panjang,jamtangan merk G-Shock dan selesai itu langsung menuju kulkas untuk menggambil dua lembar roti,selai coklat dan selembar keju, lalu ia duduk di bangku dan makan sembari menonton tv,sama seperti sosial media,tv hanya menampilkan berita tentang pandemi,acara alay membosankan dan berita sepele yang entah darimana datangnya, Kesal mahesa ia mematikan tv dan menggerutu "apaan sih,pandemic mulu aja lah asu"
Melirik ke arah jam Mahesa langsung bangun memakai jaket,sepatu dan mengambil tas lalu keluar kamar kos menuju kantor, Mahesa bekerja di kantor penyedia web maker sebagai progammer, berjalan seperti biasa ke kantor dirinya memakai masker dan membawa hand sanitizer mengingay di luar sedang pandemi namun...
ada yang berbeda kali ini di jalan terasa sepi dan hanya beberapa orang yang lalu-lalang dan beberapa mobil, bergegas ke stasiun ia langsung membeli tiket arah tangerang-jakarta,di dalam kereta ia memainkan hp nya dan tiba-tiba...
"NYIIIIIITTTTT", kereta berhenti, Mahesa dan beberapa penumpang lain di gerbong yang dimana tidak banyak terdorong dan ada yang sampai terjatuh, Mahesa berdiri dan melihat ke arah jendela ada apa yang terjadi banyak orang berkerubunan di jalan menonton polisi menangkap seseorang yang...., berlumuran warna merah di mulutnya dan di bajunya serta tangan nya, dikarenakan banyak kerumunan orang,masinis berhenti dan memberikan informasi ke semua gerbong, Mahesa melirik ke arah speaker dan kembali melihat ke arah luar jendela, pria yang tadi di tangkap berontak dan menggigit tangan polisi yang memegangnya sampai merobek sebagian daging dan darah di mana mana....
polisi mulai berteriak menyuruh diam pria tersebut dan menyeret teman nya yang tergigit kepinggiran jalan,salah satu polisi menelpon sepertinya sedang menelpon ambulance atau bantuan semacamnya, lalu pria tadi mengunyah sedikit daging tangan polisi tadi dan menelanya, Mahesa terbelalak dan menelan air liur nya, apa yang dia lihat sama persis dengan apa yang dia tonton di acara tv zombie apocalypse favoritenya yaitu The walking Dead
setelah setelah itu 3 orang polisi memegang pistol dan berteriak lalu menodong pistol ke arah pria berlumuran darah tersebut, tak di gubris pria tersebut berjalan ke arah polisi dengan agak terhoyong dan dengan gesture yg aneh lalu polisi berteriak dan menghitung dan..., *DOOR* polisi menembak kaki pria tersebut namun masih bisa berdiri, polisi yang menembak pun terheran heran lalu pria itu tetap berjalan dan polisi kedua menembak dada pria itu dengan dua peluru dan polisi ke tiga menembak satu peluru timah namun pria itu tetap berjalan dan akhirnya menembak kepalanya dan pria tersebut terjatuh
agak terdorong tubuh Mahesa, akhirnya kereta berjalan kembali Mahesa duduk dan memikirkan apa yang dia lihat, Mahesa merasa bingung dan takut, lalu bergumam kecil "masa ada sih orang di tembak empat peluru gak mati? atau jangan jangan...." Mahesa menggelengkan kepalanya buru buru memakai earphone dan mendengarkan musik
sampai di stasiun kota jakarta dia berjalan menuju kantor yang memang tak begitu jauh dari stasiun, dia berjalan tergesa-gesa,memasuki loby kantor,naik ke lantai 3,masuk ke ruangan kaca dan duduk dengan keadaan terengah-engah, teman-nya dody melihat Mahesa berjalan terburu-buru menghampiri Mahesa dan menanyainya
"Hes,ngapa lo jalan cepet-cepet amat kaya di kejar apaan tau,telat juga kaga masih jam 08.50,pas banget malah..."
mahes dengan masih terengah-engah nya menjawab dody "gak dod......huh...huh....gila...tadi gua....liat parah bener sum....pah! gila,coba lu buka...itu berita buka pasti ada dah...."
Dody yang sedang memegang hp dan segelas kopi langsung buka browser dan membuka web berita dan dody membaca berita paling pertama,di update 5 menit yang lalu dengan sebuah video, yang mana kejadian di video tersebut sama dengan apa yang di lihat Mahesa di kereta tadi Dody terbelalak dan melihat mahesa "hes gila... ini... barusan baca sampe takut gitu atau emang..."
mahes melihat ke arah Dody "yup,gua liat pake mata kepala gua sendiri gimana polisi nembak empat peluru Dod,EMPAT PELURU lu bayangin kaga mati pas ngarah ke kepala baru mati coba sebelum itu juga dia gigit tangan polisi sampe robek ke daging-daging nya dan di kunyah terus di TELEN DONG,lupikir aja kaya apa???"
Dody diam,mukanya menisyaratkan berfikir "uhmmm, kanibal psikopat yg ada di pilem pilem?"
Mahesa menghela nafas dan memutarkan bola matanya "alah lu apaan sih yg tau,ya kaya zombie lah apa lagi sekarang lagi pandemi,apa jangan jangan virus cervanR2......"
"mutasi? gak mungkin hahahha lu kebanyakan nonton The Walking Dead kayaknya,semua season lu tonton kali jadi parno,wah seharusnya gua gak kasih itu copyan file series nya haha" Dody tertawa karena apa yang di bicarakan Mahesa kurang masuk akal
"serah lu dah bodo amat,dah sono gua mau kerja capek gua denger elu ngomong" mahesa membuka tas,mengeluarkan laptop,buka file coding di visual code dan mulai ngoding.
-To Be Continued To Part 2-
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandemic : Last Standing Outsider
General FictionMahesa seorang pemuda yang tinggal di pinggiran kota luar jakarta berusaha bertahan hidup di keadaan post apocalypse akibat pandemi virus yang awal di ketahui berawal dari seorang anggota dewan terinfeksi yang semula hanya flu,kemudian bertahun-tah...