Awal Mula

91 6 4
                                    

Malam ini adalah kamis malam, malam yang banyak kata orang merupakan malam yang kramat tapi sebagian orang juga mengatakan malam yang penuh barokah. Ahh sudahlah mau dikatakan malam apapun bagiku malam tetap lah malam namun, akhir-akhir ini aku merasakan hal-hal aneh disekitarku yang mengganggu.

Malam ini tidak seperti biasanya, aku bisa merasakannya karena mataku selalu terjaga sampai pukul 3 pagi  hingga aku bisa terlelap tidur. Ya, karena aku merupakan mahasiswa akhir yang memiliki waktu kosong yang banyak aku selalu menghabiskan waktu di malam hari. Bergadang memainkan game online serta menonton series, terkadang akupun memainkan gitar sambil menyanyikan lagu karena kamarku berada dilantai atas, tidak ada lagi kamar selain hanya kamarku dan ruangan untuk menyimpan barang yang jarang digunakan, makanya aku bisa memainkan gitar sambil bernyanyi karena tidak akan ada yang terganggu oleh suaraku ditengah malam.

Malam ini pada waktu 7 malam aku merasakan kantuk yang begitu berat seperti ada yang memaksa mataku untuk dipejamkan. Ya aku ingat pukul 7 malam, sebelum tertidur aku sedang menonton series yang kusuka di atas kasur dengan posisiku yang berbaring kesebalah kiri sambil memegang handphone melihat waktu di layar hp tersebut. Aku tidak tahu apakah series yang aku tonton sedang membosankan hingga membuatku mengantuk atau seperti ada sesuatu yang membuatku mengantuk, padahal hari ini aku tidak melakukan aktivitas yang melelahkan untuk membuat badan ini cepat beristirahat namun, yang kutahu akupun tertidur pulas pada waktu pukul 7 malam hingga terbangun pada pukul 11 malam.

Deg deg deg deg...

Jantungku berdetak begitu cepat! Tidak pernah aku merasakan jantungku berdetak secepat ini sebelumnya. Sebelum aku terbangun dari tidurku aku merasakan kakiku bergerak namun, seperti mati rasa kaku tidak dapat dikendalikan olehku. Dan lalu mataku terbuka secara perlahan seperti mengintip-ngintip, melihat langit-langit kamar disertai terangnya lampu dengan detak jantungku yang begitu cepat. Hanya mata sebelah kiri yang melihat langit-langit kamar karena mataku yang satunya tertindih oleh guling. Tapi bukan hanya langit-langit kamar saja yang terlihat oleh mata sebelah kiriku namun, ada sosok yang sangat menyeramkan hingga mataku melotot, badanku tegang hingga mengepalkan tangan, jantungku berdebar cepat dan kupejamkan mataku secara paksa.

Mataku melotot seperti akan keluar tidak percaya dengan apa yang kulihat! Aku melihat sosok kain kafan putih sedang berdiri disamping kasur dekat kepalaku dengan posisinya yang menjungkirkan kepalanya kearahku. Sungguh aku tidak percaya dengan apa yang kulihat, tapi aku melihatnya dengan jelas. Ikatan talinya yang belum terbuka, kain kafannya yang bersih tidak kotor, dan posisinya yang sangat dekat dengan kepalaku. Ya sosok pocong yang aku lihat! Akupun langsung memejamkan mataku hingga berkerut ketakutan dengan jantung yang berdetak begitu cepat. Dengan kondisi badanku yang sangat tegang akupun membaca surah surah yang aku bisa, membacanya berulang-ulang kali, membacanya dengan menggerakan bibir yang sedang kaku dan diyakini didalam hati. Aku terus berulang-ulang membacanya dengan mataku yang dipejamkan paksa hingga berkerut sampai jantungku kembali berdetak secara normal.

Aku mulai memberanikan diri untuk membuka mataku saat detak jantungku mulai normal kembali. Kubuka secara perlahan mengintip-intip untuk meyakini bahwa sosok itu sudah hilang tidak ada lagi didalam kamarku, disaat mataku sudah tidak melihatnya lagi dan hanya langit langit kamarku saja maka aku memberanikan diri untuk membangunkan badanku dan duduk diatas kasarku. Sunyi, adalah gambaran yang ada dikamarku saat itu. Tidak ada suara apapun dikamarku, aku langsung menyalakan tv dan melihat jam pada hpku menunjukan pukul 11 malam. Aku juga memutar series di hpku agar suasana kamarku tidak sunyi dan penuh ramai suara. Dan pada malam itu akupun tidak dapat tidur kembali, mataku terjaga hingga pukul 7 pagi dimana aku dapat melelapkan mataku dan tertidur. 

Tapi aku masih berpikir apakah yang aku lihat itu benar-benar nyata atau hanya halusinasi aku yang sedang berada dipuncaknya?! Tapi aku pasti akan mengetahui jawabannya.

Kamis MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang