05

1K 103 1
                                    

1 minggu kemudian...

Semua berjalan dengan normal. Jaemin sudah lebih dekat dengan Renjun, Jeno, dan juga teman-temannya. Meskipun begitu sikap cuek yang memang sifat alaminya belum bisa dihilangkan.

Guanlin? Ah Jaemin belum pergi ke arena lagi, Shotaro melarang dan mengancam akan mengirimnya kembali ke Jepang jika dalam waktu dekat ia kembali lagi ke arena, yang benar saja.

"Diam semuanya! Saya akan membagi kelompok untuk tugas kali ini" Kyungsoo ssaem berseru bahkan mata bulat seperti burung hantu itu sudah melotot membuat kelas menjadi hening.

"Terima kasih. Satu kelompok berisi dua orang dan saya yang akan memilih anggotanya. Tolong dikumpulkan besok paling lambat pulang sekolah" kata guru itu lalu ia mulai menuliskan pembagian kelompok di papan tulis sedangkan murid-murid di belakang hanya bisa mengeluh dan menggerutu diam-diam.

"Pst! Jaem!"

"Jaemin!"

Mendengar bisikan-bisikan setan yang memanggilnya, Jaemin mengalihkan pandangannya dari ponsel ke si pelaku.

"Kita sekelompok!" jari orang itu menunjuk-nunjuk ke arah papan tulis.

Renjun & Jaemin.

Itu yang tertulis, namun Jaemin hanya menatapnya sebentar lalu kembali bermain ponsel. Renjun berdecak kesal. Ia membuat sebuah bola kertas lalu dilempar dan hebatnya terkena pas di kepala Jaemin. Renjun menahan tawanya begitu melihat wajah kesal Jaemin.

"Aish guru itu sangat menyebalkan. Mengapa tidak kita memilih kelompok sendiri" gerutu Jeno yang terdengar Renjun. Untung saja Kyungsoo ssaem sudah keluar dari kelasnya.

"Memangnya kau ingin sekelompok dengan siapa?" tanya Renjun polos membuat Jeno memandangnya tak percaya.

"Jaemin" bohongnya. Giliran Renjun yang memandangnya tak percaya.

"Kau tidak mau sekelompok denganku?!" tanya Renjun menaikkan nada suaranya.

"Ck bodoh, aku hanya bercanda" bibir Renjun mencebik.

"Ya! Na Jaemin! Nanti kau ke tempatku saja ya di apartment" Jaemin hanya mengangguk sekilas.

"Menyebalkan sekali dia" gumam Renjun sambil menumpu wajahnya dengan sebelah tangan.

***

Seperti yang dijanjikan, setelah pulang sekolah Jaemin membersihkan dirinya dan berganti pakaian dengan celana jogger abu-abu dan kaos hitamnya lalu ia turun ke unit apartment Renjun setelah lelaki manis itu memberitaunya nomor kamar mereka.

Ting tong

Tak lama kemudian munculah Renjun dengan kaos kebesaran dan celana pendeknya.

"Masuklah" Jaemin mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan itu. Tidak jauh berbeda dengan miliknya. Ruang tengah dengan jendela besar di sampingnya, tangga menuju lantai dua, dapur dengan warna hitam putih mendominasi, juga barang-barang lainnya.

"Nah, kau tunggu sebentar ya. Aku akan mengambil buku dan laptop di atas" titah Renjun lalu berlari kecil menuju kamarnya di atas. Jaemin berjalan menuju lemari kaca berisi foto-foto. Ia memperhatikan satu persatu foto itu, ada Jeno dan juga Renjun. Bibirnya sedikit tertarik begitu melihat foto Renjun dan Jeno ketika masih kecil.

"Suka?" tubuhnya berjengit kaget ketika mendengar suara yang tepat di sebelah telinganya.

"Bisakah kau berhenti mengageti-ku?!" Jeno terbahak. Mungkin sekarang hobi-nya akan bertambah, yaitu mengageti Jaemin, wajah kaget itu terlihat lucu di matanya.

All About Us || norenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang