08

1K 102 3
                                    

Beberapa hari kemudian Shotaro sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya dengan kondisi baik.

Flashback on.

Jaemin selesai memasukan barang Shotaro ke tas-nya sedangkan Sungchan hanya memperhatikan dan sesekali membantu.

"Dengar! Jangan coba pergi ke tempat yang tidak jelas! Perbanyak istirahat-"

"Makan makanan yang benar, dan jaga tanganmu jangan sampai aku memutuskannya. Aku ingat, kak. Lagipula tanganku sudah sembuh" Shotaro memutar bola matanya malas. Jaemin malah tersenyum bangga dan menepuk-nepuk kepala Shotaro yang duduk di pinggir kasur.

"Ah ya, satu lagi. Untukmu juga Sungchan"

"Jangan sekali-sekali kalian melakukan hal yang aneh-aneh seperti berci—"

"KAK!"

BUGH!

"AW! YAK! INI DEMI KEBAIKANMU!" Shotaro menatap kakaknya tidak percaya.

"Kebaikanmu apanya!"

Sungchan malah terkekeh.

"Tenang saja hyung, aku akan menjaga Shotaro sepenuh hati" yang disebut memutar bola matanya.

"Baiklah kalau begitu. Sana pulang!"

Flashback off.

Malamnya, Jaemin bersiap dengan kaos tanpa lengannya serta jaket kulit berwarna hitam. Yap, ia akan ke arena hari ini. Butuh hiburan pikirnya, akhir-akhir ini sangat suram dan membosankan.

Tangannya meraih dompet, ponsel, dan kunci motor yang tergeletak di atas meja ruang tengah lalu bergegas menuju basement.

Begitu turun dari motor, dirinya disambut baik oleh beberapa teman. Ia memutuskan untuk menghampiri Felix yang berdiri di pinggir area balap.

"Hey" sapanya.

"Jaemin!" dipeluknya erat tubuh itu dari samping.

"Kau kemana saja sih? Aku belum sempat mengajakmu ke tempat makan enak yang ku beri tau!" lanjutnya membuat Jaemin tertawa pelan lalu balik merangkul Felix.

"Sebagai permintaan maaf, bagaimana dengan satu lomba?" Felix tertawa.

"Tentu saja! Aku baru saja memperbaiki motorku, pasti aku menang"

"Ckck tidak baik terlalu percaya diri, Fel"

"Aku berkata jujur! Omong-omong, ku dengar Shotaro masuk rumah sakit? Apa yang terjadi?"

"Kecelakaan kecil. Tangan kirinya retak, anak nakal itu memang benar-benar"

"Hei! Dia tetap adik kecil lucumu kau tau kan" Jaemin hanya berdeham.

"Oi oi! Ini pacarku" tiba-tiba Changbin datang dan melepas rangkulan Jaemin pada Felix.

"Kau takut aku merebutnya?" tawa Felix dan Jaemin terdengar.

"Tentu saja tidak! Kalian berdua pihak bawah mengapa harus khawatir"

"Heiii aku bisa menjadi pihak atas juga kau tau"

"Tapi-"

"Sudah-sudah! Ayo, giliran kita" lerai Felix lalu menarik tangan Jaemin menuju arena. Lelaki bermarga Na itu menjulurkan lidah ke arah Changbin, bermaksud meledek dan tertawa karena wajahnya berubah kusut.

***

"Lihat! Aku menang, kan! Hahahahaha!" Jaemin meniup poninya.

"Karena kau menang maka dari itu kau harus mentraktirku ya" katanya dengan wajah sok diimut-imutkan. Felix menampilkan ekspresi ingin muntah namun setelahnya mengusak rambut Jaemin yang sudah terlepas dari helm.

All About Us || norenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang