•5

117 36 4
                                    

Yuju memutar badan menjadi berbaring dan menurunkan bantal dari wajahnya sambil menghela napas, frustrasi akan waktu yang semakin mepet untuk kuliah sementara badannya terlalu berat untuk bangun dari tempat tidur. Malam itu terus berputar di kepalanya. Menimbulkan getaran aneh pada dirinya. Jenis getaran yang ia rasakan pada Jungkook dulu, ya, Yuju mengenalinya. Getaran yang sangat aktif. Getaran yang sangat sulit dihentikan. Yuju kepayahan. Bahkan dentaman jantungnya kini meningkat lagi hanya karena ia sedang memikirkannya, nyaris separah malam itu, saat ia berhadapan dengannya dan jantungnya serasa memukul-mukul tulang rusuknya.

Tidak! Bisakah itu? Mungkinkah?

Tubuh Yuju melonjak duduk. Ia terengah-engah sementara matanya nanar tidak percaya pada sesuatu yang baru saja terjadi dan berpikir bahwa itu terlalu mustahil untuk terjadi. Tetapi bagaimana kalau iya? Bagaimana kalau itu sungguhan?

Yuju meraba dadanya, kemudian matanya terpejam. Beberapa saat ia habiskan untuk meresapinya, melihat seberapa dalam ia bisa merasakannya, seberapa jauh aliran itu menjelajahi tubuhnya. Dan semakin ia menyelam, detak jantungnya berpacu semakin cepat. Kemudian detik demi detik gelembung keinginan untuk memastikannya terus mengembang dalam dirinya. Perlahan-lahan membesarkan ukurannya. Dalam pandangannya yang gelap, bibirnya mengguratkan senyum kecil. Satu persatu rencana tersusun dalam kepalanya. Sepertinya ada uji coba yang perlu ia lakukan.

•••

Seungchol berdiri, menyugar rambut dan melumat bibir. Semua orang melepas pasangan masing-masing dan merubah pose terakhir tarian mereka menjadi berdiri menatap Seungchol yang terlihat frustrasi saat mendekati Hoshi dan Yuju tepat setelah musik selesai.

"Hoshi kau harus bekerja lebih keras lagi."

Hoshi menaikkan satu alis ketika semua tatapan beralih padanya. "Kenapa?"

"Bukankah kau menatap matanya saat kalian menari?" Seungchol melanjutkan ketika Hoshi terlihat bingung. "Kurasa dia agak di atas rata-rata hari ini. Entahlah, tapi aku melihat dia sangat mendalami peran, menghayati, maksudku menatapmu emm... Hampir penuh cinta?"

Seungchol menebarkan pandangan ke teman-teman di belakangnya yang menyaksikan tarian Hoshi dan Yuju bersamanya dan mereka mengangguk, beberapa gumaman setuju bersahutan, sementara Hoshi membeliak tak percaya.

"Apa lagi kalian punya tarian yang lebih privasi. Maksudku ketika semua pasangan menari bersama-sama, kalian memiliki bagian lebih untuk menari berdua saja di atas panggung. Semua mata akan tertuju pada kalian. Bukan maksudku mengatakan kau tidak mendalami peranmu, Hoshi. Aku melihatmu dengan jelas bahwa kau mendalaminya dan itu bagus. Hanya saja jika Yuju caranya begitu, itu membuatmu tampak agak kurang dibanding dia. Itu saja. Omong-omong aku harus pergi, sepertinya hari ini sampai di sini saja. Tarian penutup oke kok, kurasa tak ada masalah, jadi kita ketemu lagi besok di tempat dan jam yang sama," cara Seungchol mengatakannya nyaris tanpa jeda dan ia segera berbalik sembari mengacungkan jempol sembarangan ke mana saja, bermaksud memuji mereka untuk hari ini, kemudian langsung memelesat keluar. Jelas apa pun itu, ia terburu-buru.

Yuju penasaran apa saja yang Seungchol lakukan, karena dia adalah orang yang terlihat paling tidak tenang di banding semuanya. Seolah ia dikejar setiap menit.

Satu persatu orang-orang pergi mengikuti langkahnya keluar disertai gemuruh pelan suara obrolan. Yuju melambai dan memberi isyarat 'duluan' kepada ajakan Yeji untuk keluar bersama lalu menoleh pada Hoshi setelah suara-suara itu lenyap, menyisakan keheningan menyelimuti mereka berdua di ruangan.

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang