"Masuk ke kamar!" Titah Jaemin dingin waktu dirinya dan Heejin sudah sampai di kediaman keluarga Na.
Heejin yang bingung akan tingkah Jaemin itu langsung mengerutkan dahinya heran, dia menatap kekasihnya dari kepala hingga ke kaki, tidak ada satupun yang kelihatannya tidak beres, tapi kenapa perilakunya tidak seperti biasanya dari saat mereka masuk ke parkiran mobil tadi.
"Apa sih, Na? Kamu kenapa?"
"Aku tau kamu gak bego, aku bilang ke kamar, ya ke kamar!" Sentak Jaemin tanpa menatap Heejin balik, dia hanya melepas dasinya dan juga melempar tasnya ke sofa.
Dengan hati yang sedikit tersinggung dan juga terkejut, Heejin langsung berjalan cepat kearah kamar Jaemin, tentu kamar yang dimaksud oleh pemuda tadi adalah kamarnya.
Tangan Heejin bergerak melepas tas sekolah serta sepatunya, meletakan kedua benda itu di dekat meja belajar Jaemin lalu memilih untuk duduk di pinggir kasur, dadanya sesak, ingin rasanya dia mengamuk sekarang.
"Apa salah gue?!" Sungutnya kesal dalam hati.
Menit demi menit berlalu, Heejin yang sebenarnya menunggu Jaemin datang menghampirinya itu mulai jengah dan makin kesal, akhirnya dia memilih untuk mencoba kembali keluar.
Niat utamanya memang mencari Jaemin, tapi dia akan menggunakan 'mengambil minum' sebagai alibi, jika sekiranya Jaemin kembali marah karena dia keluar.
Lagi pula apa-apaan sih pemuda itu, marah-marah tidak jelas.
Tepat saat berada di anak tangga terakhir, Heejin bisa melihat Jaemin terduduk di sofa ruang tengah, dengan tubuh yang hanya menggunakan celana seragam SMA-nya sehingga bagian atasnya terlihat secara jelas tanpa busana.
Lelaki itu tengah berdiam diri, menyandarkan punggung dan kepalanya ke belakang, menenggak sembari memejamkan matanya, dari apa yang bisa Heejin lihat, pemuda itu kelihatan sedang frustasi.
Merasa jika mengganggu Jaemin sekarang akan berbahaya untuknya, Heejin akhirnya benar-benar melangkah menuju dapur dan mengambil air untuk dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
DINGDONG
Fanfiction[18+] Mostly PWP-nya Jeno, Jaemin, Hyunjin, Yeji, Heejin, sama Lia, karena emang isinya cuma buat numpahin plot tentang itu doang Enggak pake chapter ya, buku ini isinya palingan cuma oneshoot atau mentok-mentok ya tiga chapter yang berkesinambungan...