- 01 -

46 5 0
                                    

"Duh! Ngeselin banget sih!" kata seorang gadis membuang sampah daun yang dipegangnya kedalam tong sampah bertuliskan Anorganik

"Lakukanlah dengan benar." sahut seorang pemuda yang memakai Name tag bertuliskan Watanabe Haruto yang berdiri disebelah gadis itu

"Aku sudah melakukannya. Aku sudah membuang sampah ketempatnya. Apa yang salah?" tanya gadis itu yang kini terdengar frustasi

Haruto hanya geleng geleng kepala saja melihat tingkah gadis yang ada di samping nya itu. Gadis menyebalkan dan aneh yang sudah hampir 3 tahun menjadi teman sekelasnya.

"Persetan dengan semua itu. Intinya aku sudah melakukan tugasku dan kau bereskan sisanya." gadis itu berlalu pergi begitu saja meninggalkan Haruto yang masih berdiri disana, seolah tidak peduli atau bahkan tidak merasa bersalah karena melakukan hukuman memungut sampahnya dengan asal-asalan.

Haruto kesal karna sikap gadis itu karena begitu seenaknya "Hei..! Jung Hana!" panggil Haruto tetapi Hana tidak memedulikannya dan malah mengacungkan jari tengahnya kepada Haruto. Lagi, Haruto hanya menghela nafas lelah dengan sikap kekanak-kanakan Hana, gadis itu benar-benar membuat Haruto frustasi dengan sikap menyebalkan setiap harinya.

Tiga minggu kemudian...

Haruto melangkahkan kakinya memasuki area tempat dimana anak anak penderita kanker dirawat

"Kak Haru!" panggil seorang anak perempuan yang ada disana. Anak itu berlari kearah Haruto dan memeluknya kaki jenjangnya dengan erat, senyuman gembira merekah di wajah anak itu seolah sangat merindukan Haruto yang kini di peluknya.

"Kak Haru kemana saja? Aku kangen sama kak Haru." kata anak itu dengan manisnya dan kini wajahnya terlihat cemberut, menggemaskan membuat hati Haruto seketika menghangat.

Haruto tersenyum hangat dan berkata "Maaf. Sebentar lagi akan ada ujian akhir jadi kakak tidak bisa bermain bersamamu untuk sementar waktu."

Haruto mengendong anak kecil itu sambil masih tersenyum lembut di wajahnya yang biasanya hanya terlihat raut wajah dingin bahkan tanpa emosi, namun kali ini berbeda. Haruto mendadak menjadi pribadi yang lembut dan penuh kasih sayang.

"Ini, terimalah. Sebagai permintaan maaf." ucap Haruto memberikan roti keju hangat kepada anak itu

"Kau sudah meminum obatmu?" tanya Haruto dengan nada suara lembut

Anak itu mengangguk dan tersenyum menggemaskan sambil mengigit roti tadi yang adalah roti favorit nya yang sering di berikan Haruto.

"Anak pintar. Kalau kau rajin minum obat kau akan segera sembuh." katanya mengusap lembut puncak kepala anak itu

Saat melewati sebuah kamar Haruto mendengar  suara seorang gadis menangis

"Tidak! Aku tidak mau minum obat." seru gadis itu disela tangisnya

"Suaranya... Tidak asing." batin Haruto

Pintu kamar itu terbuka dan menampakkan seorang gadis seumuranya yang mengenakan pakaian pasien rawat inap sedang duduk memeluk lututnya sendiri sambil terus menangis diatas ranjang rumah sakit

Haruto menghentikan langkahnya dan menatap kearah gadis itu

"Jung Hana?" panggil Haruto

Gadis itu balik menatap menoleh Haruto dan cepat cepat menghapus air matanya

"Sa... Salah. Aku bukan Jung Hana. Kau salah orang." bohongnya lalu menutupi wajahnya dengan selimut

"Oh.. Maaf." ucap Haruto hampir seperti berbisik lalu berlalu pergi dari sana seolah tidak terjadi apa-apa atau bahkan tidak peduli jika itu benar Jung Hana karena itu bukanlah urusannya.

SINGKAT [Watanabe Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang